Jefri Nichol Lelaki Pujaan Hati di Asia
Nama artis Jefri Nichol muncul dalam daftar 100 Asian Heartthrobs of 2018 atau 100 Lelaki Asia Pujaan Hati.
JAKARTA, NusaBali
Dikutip kompas dari laman starmometer.com, Selasa (26/6), pemain film Dear Nathan ini menempati urutan ke-99, unggul dari aktor Jepang Kento Yamazaki. Meski berada di peringkat bawah, Jefri Nichol merupakan satu-satunya selebritas Indonesia dalam daftar tersebut.
Ia bersaing dengan artis-artis muda dari negara-negara Asia, termasuk Korea Selatan, China, Filipina, Thailand, India, Nepal, dan Vietnam. Salah satu pesaingnya adalah Kim Taehyung atau V dari boyband BTS yang menempati posisi puncak.
Di tingkat kedua hingga kelima berturut-turut ada Suradet Piniwat (Thailand), Timmy Xu (China), Daniel Padilla (Filipina), dan Mark Tuan (Thailand). Ada sejumlah idola lainnya yang namanya tak asing.
Di antaranya Song Joong Ki, Lee Jong Suk, Park Bo Gum, Lee Min Ho, dan Mario Maurer. Daftar 100 Asian Heartthrobs of 2018 diperoleh dari hasil polling secara daring yang digelar oleh Starmometer.com, sebuah situs hiburan yang berdiri sejak 2006. Polling ini bisa diikuti oleh seluruh penggemar dari berbagai negara di Asia.
Di sisi lain, perseteruan antara artis Jefri Nichol dan mantan manajemennya, Baetz Agagon belum juga menemukan titik temu. Sebaliknya, persoalan di antara kedua belah pihak semakin melebar. Bahkan pihak Baetz sudah ancang-ancang akan menemuh jalur hukum.
Apa pasal? Perkaranya bukan lagi menyangkut penyalahgunaan kepercayaan soal melanggar kontrak, kali ini justru mengenai perkataan sang ibunda Jefri, Junita Eka Putri.
Menurut Baetz, beberapa hari lalu Junita telah mengeluarkan kata-kata yang dianggap telah menyakiti hatinya. Baetz disebut seperti banci dan lebay pada wawancara disebuah media, karena terlalu mendramatisir masalah tersebut.
"Aku membaca berita kalau mamanya Jefri mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati saya. Jadi kayaknya sekarang saya lebih fokus ke mamanya kenapa dia bisa ngomong seperti itu karena agak-agak sakit hati," kata Baetz usai mengisi acara di'Pagi-pagi Pasti Happy', Trans TV, Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (26/6) seperti dilansir detik.
"Nggak tahu itu salah wartawan yang tulis atau memang benar mamanya ngomong seperti itu. Makanya aku minta klarifikasi dari mamanya benar atau tidak. Kalau memang benar, sombong banget ya Anda," sambungnya.
Mengenai perkataan Junita, Baetz ingin meminta klarifikasi kepada ibunda pria kelahiran Jakarta, 15 Januari 1999 itu. Jika memang benar, ia pun akan menunggu itikad baik dari Junita untuk meminta maaf kepadanya sebelum dilanjutkan ke jalur hukum.
"Menyerang kehormatan saya. Kata-katanya lebay. Aku minta klarifikasi kenapa itikad baik kita memberikan somasi bukan ditanggapi dengan baik malah menimbulkan permasalahan baru dan menyakiti," tutur Baetz.
"Yang penting saya ada tiga poin yang harus diselesaikan pihak Jefri sendiri atau mamanya. Satu, meminta maaf. Karena secara etika tidak bagus keluar (manajemen) tanpa sepengetahuan saya dan bernyanyi di belakang secara tertulis atau tidak tertulis. Kedua, kita persentase secara pekerjaan ini selama ini saya yang mengerjakan. Jadi fee manajemen harus ada. Saya maunya hitam di atas putih daripada nanti berkelit lagi. Tiga, saya maunya ayo, pintu saya terbuka 24 jam untuk menyelesaikan masalah ini," pungkasnya. *
Dikutip kompas dari laman starmometer.com, Selasa (26/6), pemain film Dear Nathan ini menempati urutan ke-99, unggul dari aktor Jepang Kento Yamazaki. Meski berada di peringkat bawah, Jefri Nichol merupakan satu-satunya selebritas Indonesia dalam daftar tersebut.
Ia bersaing dengan artis-artis muda dari negara-negara Asia, termasuk Korea Selatan, China, Filipina, Thailand, India, Nepal, dan Vietnam. Salah satu pesaingnya adalah Kim Taehyung atau V dari boyband BTS yang menempati posisi puncak.
Di tingkat kedua hingga kelima berturut-turut ada Suradet Piniwat (Thailand), Timmy Xu (China), Daniel Padilla (Filipina), dan Mark Tuan (Thailand). Ada sejumlah idola lainnya yang namanya tak asing.
Di antaranya Song Joong Ki, Lee Jong Suk, Park Bo Gum, Lee Min Ho, dan Mario Maurer. Daftar 100 Asian Heartthrobs of 2018 diperoleh dari hasil polling secara daring yang digelar oleh Starmometer.com, sebuah situs hiburan yang berdiri sejak 2006. Polling ini bisa diikuti oleh seluruh penggemar dari berbagai negara di Asia.
Di sisi lain, perseteruan antara artis Jefri Nichol dan mantan manajemennya, Baetz Agagon belum juga menemukan titik temu. Sebaliknya, persoalan di antara kedua belah pihak semakin melebar. Bahkan pihak Baetz sudah ancang-ancang akan menemuh jalur hukum.
Apa pasal? Perkaranya bukan lagi menyangkut penyalahgunaan kepercayaan soal melanggar kontrak, kali ini justru mengenai perkataan sang ibunda Jefri, Junita Eka Putri.
Menurut Baetz, beberapa hari lalu Junita telah mengeluarkan kata-kata yang dianggap telah menyakiti hatinya. Baetz disebut seperti banci dan lebay pada wawancara disebuah media, karena terlalu mendramatisir masalah tersebut.
"Aku membaca berita kalau mamanya Jefri mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati saya. Jadi kayaknya sekarang saya lebih fokus ke mamanya kenapa dia bisa ngomong seperti itu karena agak-agak sakit hati," kata Baetz usai mengisi acara di'Pagi-pagi Pasti Happy', Trans TV, Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (26/6) seperti dilansir detik.
"Nggak tahu itu salah wartawan yang tulis atau memang benar mamanya ngomong seperti itu. Makanya aku minta klarifikasi dari mamanya benar atau tidak. Kalau memang benar, sombong banget ya Anda," sambungnya.
Mengenai perkataan Junita, Baetz ingin meminta klarifikasi kepada ibunda pria kelahiran Jakarta, 15 Januari 1999 itu. Jika memang benar, ia pun akan menunggu itikad baik dari Junita untuk meminta maaf kepadanya sebelum dilanjutkan ke jalur hukum.
"Menyerang kehormatan saya. Kata-katanya lebay. Aku minta klarifikasi kenapa itikad baik kita memberikan somasi bukan ditanggapi dengan baik malah menimbulkan permasalahan baru dan menyakiti," tutur Baetz.
"Yang penting saya ada tiga poin yang harus diselesaikan pihak Jefri sendiri atau mamanya. Satu, meminta maaf. Karena secara etika tidak bagus keluar (manajemen) tanpa sepengetahuan saya dan bernyanyi di belakang secara tertulis atau tidak tertulis. Kedua, kita persentase secara pekerjaan ini selama ini saya yang mengerjakan. Jadi fee manajemen harus ada. Saya maunya hitam di atas putih daripada nanti berkelit lagi. Tiga, saya maunya ayo, pintu saya terbuka 24 jam untuk menyelesaikan masalah ini," pungkasnya. *
1
Komentar