Sudikerta Kalah di Kandangnya
Sejumlah tokoh partai gagal memenangkan jagonya di TPS sendiri dalam coblosan Pilgub Bali 2018, Rabu (27/6).
TPS Puspayoga Dimenangkan Mantra-Kerta
MANGUPURA, NusaBali
Ketua DPD I Golkar Bali yang notabene Calon Wakil Gubernur (Cawagub), Ketut Sudikerta, misalnya, kalah di tempatnya nyoblos di TPS 9 Banjar Dinas Buana Sari, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Sedangkan politisi PDIP yang kini Menteri Koperasi dan UMKM, AA Gede Ngurah Puspayoga, gagal menangkan pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace) di TPS 7 Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Desa Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara.
Dalam coblosan di TPS 9 Desa Pecatu, pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub niomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB, hanya memperoleh 243 suara. Sedangkan pasangan Koster-Cok Ace (Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP) berhasil meraih 261 suara atau unggl 18 suara dari Mantra-Kerta.
Ketut Sudikerta sendiri datang ke TPS 9 Desa pecatu bersama istrinya, Ida Ayu Ketut Sri Sumiatini, Rabu pagi pukul 10.00 Wita, dengan naik mobil Alpard warna hitam DK 738 IF. Seusai nyoblos, kandidat incumbent yang masih menjabat Wagub Bali 2013-2018 ini mengatakan yakin Mantra-Kerta bisa menang Pilgub dengan 57 persen suara di seluruh Bali. "Untuk mewujudkam kemenangan, saya mohon dukungam dari masyarakat. Saya siap mewakili masyarakat Desa Pecatu untuk menjadi pelayan masyarakat Bali 5 tahun ke depan,” jelas Sudikerta.
Sementara, di TPS Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, yakni TPS 7 Banjar Kauh, Desa Pecatu, Koster-Ace berhasil meraih kemenangan dengan 408 suara. Di TPS ini, Mantra-Kerta hanya meraih 237 suara. Ketut Suiasa adalah mantan Ketua DPD II Golkar Badung yang sudah loncat pagar ke PDIP.
Sebaliknya, di TPS 13 Sawangan, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung di mana Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Muntra nyoblos, Mantra-Kerta meraih kemenangan dengan 417 suara. Mantra-Kerta mengungguli Koster-Ace yang kebagian memperoleh 210 suara.
Sementara itu, Koster-Ace gagal meraih kemenangan di TPS 7 Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara, di mana tokoh PDIP asal Puri Satria Denpasar, AA Ngurah Puspayoga nyoblos. Di TPS ini, Koster-Ace hanya meraih 117 suara, sementara Rai Mantra-Kerta meraupo 408 suara.
Di TPS 7 Belaluan Sadmerta ini, Puspayoga bertarung dengan kakaknya, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, politisi senior PDIP yang membelot ke kubu Mantra-Kerta. Selain Cok Rat (mantan Ketua DPRD Bali yang kini anggota DPD RI Dapil Bali), politisi senior Golkar I Ketut Suwandhi juga ikut tarung di TPS 7 Belaluan Sadmerta.
Ketut Suwandhi sendiri sejak awal menargetkan Mantra-Kerta menang di TPS 7 Belaluan Sadmerta, meskipun ada Puspayoga nyoblos di sana. “Mudah-mudahan, astungkara Mantra-Kerta menang. Kita optimis menang di Pilgub Bali 2018 ini,” tegas Suwandhi sehari sebelum coblosan, Selasa (26/6).
Sebaliknya, Sekretaris DPC PDIP Denpasar yang kini Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, berhasil memenangkan Koster-Ace di tempatnya nyoblos, yakni di TPS 9 Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Di TPS ini, Koster-Ace menang dengan 337 suara, sementara Mantra-Kerta hanya kebagian 179 suara.
Koster-Ace juga unggul di TPS di mana Ketua DPC PDIP Denpasar I Gusti Ngurah Gede nyoblos, yakni TPS 3 Desa Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur. Di TPS ini, Koster-Ace berhasil meraup 239 suara, sementara Mantra-Kerta hanya kebagian 159 suara dari total 398 suara sah. “Kami memang unggul di TPS masing-masing, tetapi tetap saja kita kalah di Denpasar. Kami sudah berupaya dan mengeluarkan keseluruhan kemampuan kami di Denpasar untuk memenangkan KBS-Ace,” jelas Ngurah Gede yang notabene Ketua DPRD Denpasar dan jadi Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kota Denpasar.
Menurut Ngurah Gede, sejak awal pihaknya sudah memprediksi sulit menang di Denpasar, yang menjadi basis dukungan Rai Mantra. Namun, upaya dan kekuatan sepenuhnya sudah dikerahkan hingga ke tingkat Ranting PDIP. “Kami sudah berupaya maksimal, seluruh tim telahbekerja dengan baik. Namun kami tetap susah untuk menang karena kita melawan penguasa,” imbuh Ngurah Gede. *p,m
MANGUPURA, NusaBali
Ketua DPD I Golkar Bali yang notabene Calon Wakil Gubernur (Cawagub), Ketut Sudikerta, misalnya, kalah di tempatnya nyoblos di TPS 9 Banjar Dinas Buana Sari, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Sedangkan politisi PDIP yang kini Menteri Koperasi dan UMKM, AA Gede Ngurah Puspayoga, gagal menangkan pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace) di TPS 7 Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Desa Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara.
Dalam coblosan di TPS 9 Desa Pecatu, pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub niomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB, hanya memperoleh 243 suara. Sedangkan pasangan Koster-Cok Ace (Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP) berhasil meraih 261 suara atau unggl 18 suara dari Mantra-Kerta.
Ketut Sudikerta sendiri datang ke TPS 9 Desa pecatu bersama istrinya, Ida Ayu Ketut Sri Sumiatini, Rabu pagi pukul 10.00 Wita, dengan naik mobil Alpard warna hitam DK 738 IF. Seusai nyoblos, kandidat incumbent yang masih menjabat Wagub Bali 2013-2018 ini mengatakan yakin Mantra-Kerta bisa menang Pilgub dengan 57 persen suara di seluruh Bali. "Untuk mewujudkam kemenangan, saya mohon dukungam dari masyarakat. Saya siap mewakili masyarakat Desa Pecatu untuk menjadi pelayan masyarakat Bali 5 tahun ke depan,” jelas Sudikerta.
Sementara, di TPS Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, yakni TPS 7 Banjar Kauh, Desa Pecatu, Koster-Ace berhasil meraih kemenangan dengan 408 suara. Di TPS ini, Mantra-Kerta hanya meraih 237 suara. Ketut Suiasa adalah mantan Ketua DPD II Golkar Badung yang sudah loncat pagar ke PDIP.
Sebaliknya, di TPS 13 Sawangan, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung di mana Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Muntra nyoblos, Mantra-Kerta meraih kemenangan dengan 417 suara. Mantra-Kerta mengungguli Koster-Ace yang kebagian memperoleh 210 suara.
Sementara itu, Koster-Ace gagal meraih kemenangan di TPS 7 Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara, di mana tokoh PDIP asal Puri Satria Denpasar, AA Ngurah Puspayoga nyoblos. Di TPS ini, Koster-Ace hanya meraih 117 suara, sementara Rai Mantra-Kerta meraupo 408 suara.
Di TPS 7 Belaluan Sadmerta ini, Puspayoga bertarung dengan kakaknya, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, politisi senior PDIP yang membelot ke kubu Mantra-Kerta. Selain Cok Rat (mantan Ketua DPRD Bali yang kini anggota DPD RI Dapil Bali), politisi senior Golkar I Ketut Suwandhi juga ikut tarung di TPS 7 Belaluan Sadmerta.
Ketut Suwandhi sendiri sejak awal menargetkan Mantra-Kerta menang di TPS 7 Belaluan Sadmerta, meskipun ada Puspayoga nyoblos di sana. “Mudah-mudahan, astungkara Mantra-Kerta menang. Kita optimis menang di Pilgub Bali 2018 ini,” tegas Suwandhi sehari sebelum coblosan, Selasa (26/6).
Sebaliknya, Sekretaris DPC PDIP Denpasar yang kini Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, berhasil memenangkan Koster-Ace di tempatnya nyoblos, yakni di TPS 9 Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Di TPS ini, Koster-Ace menang dengan 337 suara, sementara Mantra-Kerta hanya kebagian 179 suara.
Koster-Ace juga unggul di TPS di mana Ketua DPC PDIP Denpasar I Gusti Ngurah Gede nyoblos, yakni TPS 3 Desa Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur. Di TPS ini, Koster-Ace berhasil meraup 239 suara, sementara Mantra-Kerta hanya kebagian 159 suara dari total 398 suara sah. “Kami memang unggul di TPS masing-masing, tetapi tetap saja kita kalah di Denpasar. Kami sudah berupaya dan mengeluarkan keseluruhan kemampuan kami di Denpasar untuk memenangkan KBS-Ace,” jelas Ngurah Gede yang notabene Ketua DPRD Denpasar dan jadi Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kota Denpasar.
Menurut Ngurah Gede, sejak awal pihaknya sudah memprediksi sulit menang di Denpasar, yang menjadi basis dukungan Rai Mantra. Namun, upaya dan kekuatan sepenuhnya sudah dikerahkan hingga ke tingkat Ranting PDIP. “Kami sudah berupaya maksimal, seluruh tim telahbekerja dengan baik. Namun kami tetap susah untuk menang karena kita melawan penguasa,” imbuh Ngurah Gede. *p,m
1
Komentar