Aniaya 7 Anak Buah, Pejabat Polri Dicopot
Dinilai arogan dalam memberikan peringatan kepada anggotanya
JAKARTA, NusaBali
Kepala Pusat Pendidikan Administrasi (Kapusdikmin) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Lemdiklat) Polri Kombes Ekotrio Budhiniar dicopot dari jabatannya. Pencopotan tersebut merupakan buntut penganiayaan yang dilakukan Ekotrio kepada tujuh anggotanya dengan menggunakan helm baja.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Arief Sulistyanto membenarkan pencopotan tersebut. Mutasi jabatan Kapusdikmin tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/1572/VI/KEP/2018 yang dikeluarkan pada Rabu (27/6).
"Benar. Keputusan Kapolri untuk memutasi Kapusdikmin Lemdiklat Polri sebagai bentuk tindakan tegas terhadap pimpinan yang berlaku sewenang-wenang dan arogan, dalam memberikan tindakan peringatan kepada anggotanya," kata Irjen Arief Sulistyanto, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/6) seperti dilansir cnnindonesia. Dalam telegram itu Ekotrio kini menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Sespimmen Sespim Lemdiklat Polri. Posisi Ekotrio sebelumnya dijabat oleh Kombes Pol Bobyanto I.O.E Adoe.
Pemukulan dilakukan Ekotrio dipicu kejadian sepele. Yakni kendaraan Eko terhalang oleh sebuah mobil boks katering. Pemukulan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di markas Pusdikmin Lemdikpol, Bandung, Jawa Barat saat sebuah mobil box katering yang mengangkut makanan siswa akan keluar gerbang.
"Pada saat yang bersamaan Kapusdikmin datang dari arah luar mau masuk dengan menggunakan kendaraan dinas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal di Mabes Polri.
Mobil dinas Eko dan mobil box berhenti karena jalan masuk tidak muat untuk dua kendaraan. Anggota yang sedang piket memerintahkan mobil box katering tersebut untuk mundur dan memberi jalan kepada kendaraan Kapusdikmin.
"Pada saat itu juga Kapusdikmin turun dari mobil sambil marah-marah. Kemudian memukuli anggota penjagaan menggunakan helm baja yang ada di meja piket sambil menanyakan anggota piket yang lain," kata Iqbal. Tak sampai di situ, setelah semua anggota piket berkumpul, Eko langsung menghantam kepala para anggota menggunakan helm baja secara bergantian.
Informasi yang dihimpun awalnya ada lima anggota piket yang terkumpul dan dihantam memakai helm baja. Akibatnya beberapa anggota mengalami luka memar dan luka sobek ringan di kepala serta satu personel muntah-muntah. Sementara dua anggota piket yang menyusul datang terakhir mendapat tendangan di tulang kering.
Anggota yang jadi korban penganiayaan adalah Ajun Komisaris Ale Surya, Inspektur Dua Taryana, Inspektur Dua Ade Hasan dan Brigadir Kepala Iim Permana. Kemudian ada Brigadir Asep Ismanto, Penata I Joko Pitoyo dan Pengatur Agus Suherlan. Semua korban kemudian lapor ke polda jabar.
"Ada satu yang sempat muntah-muntah. Ada yang robek kepalanya, benjol kepalanya," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. Kepala Pusdikmin Lemdikpol Polri Kombes Ekotrio Budhiniar tak hanya diseret ke ranah etik. Kasus pemukulan yang dilakukan pada tujuh anak buahnya juga masuk ranah pidana.*
Kepala Pusat Pendidikan Administrasi (Kapusdikmin) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Lemdiklat) Polri Kombes Ekotrio Budhiniar dicopot dari jabatannya. Pencopotan tersebut merupakan buntut penganiayaan yang dilakukan Ekotrio kepada tujuh anggotanya dengan menggunakan helm baja.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Arief Sulistyanto membenarkan pencopotan tersebut. Mutasi jabatan Kapusdikmin tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/1572/VI/KEP/2018 yang dikeluarkan pada Rabu (27/6).
"Benar. Keputusan Kapolri untuk memutasi Kapusdikmin Lemdiklat Polri sebagai bentuk tindakan tegas terhadap pimpinan yang berlaku sewenang-wenang dan arogan, dalam memberikan tindakan peringatan kepada anggotanya," kata Irjen Arief Sulistyanto, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/6) seperti dilansir cnnindonesia. Dalam telegram itu Ekotrio kini menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Sespimmen Sespim Lemdiklat Polri. Posisi Ekotrio sebelumnya dijabat oleh Kombes Pol Bobyanto I.O.E Adoe.
Pemukulan dilakukan Ekotrio dipicu kejadian sepele. Yakni kendaraan Eko terhalang oleh sebuah mobil boks katering. Pemukulan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di markas Pusdikmin Lemdikpol, Bandung, Jawa Barat saat sebuah mobil box katering yang mengangkut makanan siswa akan keluar gerbang.
"Pada saat yang bersamaan Kapusdikmin datang dari arah luar mau masuk dengan menggunakan kendaraan dinas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal di Mabes Polri.
Mobil dinas Eko dan mobil box berhenti karena jalan masuk tidak muat untuk dua kendaraan. Anggota yang sedang piket memerintahkan mobil box katering tersebut untuk mundur dan memberi jalan kepada kendaraan Kapusdikmin.
"Pada saat itu juga Kapusdikmin turun dari mobil sambil marah-marah. Kemudian memukuli anggota penjagaan menggunakan helm baja yang ada di meja piket sambil menanyakan anggota piket yang lain," kata Iqbal. Tak sampai di situ, setelah semua anggota piket berkumpul, Eko langsung menghantam kepala para anggota menggunakan helm baja secara bergantian.
Informasi yang dihimpun awalnya ada lima anggota piket yang terkumpul dan dihantam memakai helm baja. Akibatnya beberapa anggota mengalami luka memar dan luka sobek ringan di kepala serta satu personel muntah-muntah. Sementara dua anggota piket yang menyusul datang terakhir mendapat tendangan di tulang kering.
Anggota yang jadi korban penganiayaan adalah Ajun Komisaris Ale Surya, Inspektur Dua Taryana, Inspektur Dua Ade Hasan dan Brigadir Kepala Iim Permana. Kemudian ada Brigadir Asep Ismanto, Penata I Joko Pitoyo dan Pengatur Agus Suherlan. Semua korban kemudian lapor ke polda jabar.
"Ada satu yang sempat muntah-muntah. Ada yang robek kepalanya, benjol kepalanya," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. Kepala Pusdikmin Lemdikpol Polri Kombes Ekotrio Budhiniar tak hanya diseret ke ranah etik. Kasus pemukulan yang dilakukan pada tujuh anak buahnya juga masuk ranah pidana.*
1
Komentar