Stres, Pemuda Nekat Gantung Diri
Keterangan kerabat korban, korban stres diduga akibat ditinggal pacar.
GIANYAR, NusaBali
Diduga karena mengalami stress, seorang pemuda asal Banjar Sema, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, I Made Sujaya Antara alias Deni, 30, mengakhiri hidup dengan gantung diri. Korban ditemukan dalam posisi leher terjerat kabel listrik di dalam kamarnya, Minggu (13/2).
Informasi dari lokasi, sehari sebelum ditemukan meninggal, Sabtu (12/3), korban sempat mengamuk di rumahnya. Korban mengamuk membawa kapak. Ia langsung merusak palinggih (bangunan suci) di merajan (tempat persembahyangan keluarga) dengan cara memotong dan mendorong palinggih tersebut. Delapan palinggih hancur dibuatnya. Ia juga sempat menghancurkan kaca rumah dan tak seorang pun berani mendekatinya karena takut akan dijadikan sasaran.
‘’Saya juga ikut ketakutan jika sampai jadi sasaran,’’ ujar ayah Deni, I Made Kisid,59. Ia juga mengaku ngeri melihat keadaan anaknya yang mengamuk dan membawa senjata tajam. Namum ada warga ditakuti oleh Deni yakni I Wayan Mudita, salah seorang panglingsir (tetua) di banjar itu. Mudita sempat datang atas permintaan kelurga dan membantu menenangkan Deni. Suasana pun jadi tenang. Lanjut Deni ditinggalkan sendirian di rumah.
Namun sekitar pukul 19.00 Wita, Kisid datang ke rumahnya untuk menyalakan lampu. Ketika itu dilihat kamar anaknya tertutup, namun terdengar suara telivisi. Namun tidak ada yang berani mendekati kamar itu.
Minggu (13/3) pagi, Kisid terbangun dari tidur dan melihat kamar anaknya masih dalam keadaan tertutup, namun telivisi masih menyala. Sekitar pukul 08.00 Wita datang tetangga korban I Made Sudarma alias Depo, 39, memberitahukan tentang kegiatan fogging. Saat itu juga keluarga korban minta tolong kepada Depo untuk melihat kondisi Deni yang tak kunjung keluar dari kamar. Kemudian Depo bersama keluarga mencoba mengecek melalui jendela kamar yang sebelumnya dirusak oleh Deni. Pada saat itu dilihatlah Deni sudah dalam keadaan tergantung.
Keluarga pun minta bantuan kepada tetangga untuk menyelamatkan korban, namun korban terburu meninggal. Depo melapor hal itu ke Polsek Payangan. Sebelum kepolisian datang belum ada yang menurunkan korban dari jeratan kabel di leher.
Kapolsek Payangan AKP Anak Agung Wiranata Kusuma SH menjelaskan dari hasil pemeriksaan, korban diperkirakan sudah meninggal 6 jam sebelumnya. Korban gantung diri dengan mengikatkan kabel listrik panjang 3 meter pada plafon rumah. Korban murni bunuh diri mengingat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Pihak keluarga sudah menerima keadaan ini sebagai musibah,” ungkap AKP Kusuma.
Menurut keterangan kerabat korban, korban stres diduga akibat ditinggal pacar. Namun orang tua korban menduga, korban yang buruh bangunan ini stres hingga gantung diri akibat tidak punya uang. Uang gajian mudah habis untuk berjudi dan minum-minum. 7 cr62
1
Komentar