Pertama di Dunia, Tanam Bunga Berhadiah 1 Milyar
Resmi dibuka, International Flower Competition (IFC) by Hanging Gardens of Bali sukses membuat mata terbelalak ketika Nir Peretz selaku pemilik hotel bintang lima di kawasan Payangan tersebut memaparkan nominal hadiah yang akan diberikan cuma-cuma pada pemenang lomba nanti.
GIANYAR, NusaBali
International Flower Competition diresmikan pada Minggu (24/06/2018) oleh I Nyoman Nuarta, perupa asal Bali yang tenar oleh mahakaryanya yang bertajuk Garuda Wisnu Kencana (Bali), Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), dan Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta). Acara tersebut bertempat di Hanging Gardens of Bali, Desa Buahan, Payangan, Gianyar.
Sejumlah tokoh penting pun terlihat hadir pada perhelatan berskala internasional ini, diantaranya, Cokorda Gede Putra Nindia (Raja Puri Peliatan Ubud) beserta istri, Nico Barito (Duta Besar sekaligus Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN), Muhammad Ricky Fauziyani (Asisten Deputi Pemasaran Area I Regional III Kemenpar RI), I Nyoman Nuarta (Seniman Seni Rupa Bali), serta beberapa desainer busana terkenal seperti Kaprice Hong Kong, juga Tori Golf Bali yang turut menampilkan beberapa busana menawannya lewat lenggak-lenggok para model yang rupawan.
Di sela-sela sambutannya, Cok Nindia menilai bahwa kegiatan ini sangat positif. Beliau juga menganalogikan lebah dan lalat sebagai simbol positif dan negatif yang mana sangat berkaitan erat dengan pariwisata Bali. Jika Bali dipenuhi sampah, maka lalat (hal negatif) yang akan datang, dan sebaliknya jika Bali harum dan dipenuhi bunga, maka lebahlah (hal positif) yang akan menghampiri. Wisatawan pun akan segan datang ke Bali. Selain itu, bunga sangat berkaitan erat dengan masyarakat Bali yang notabene mayoritas beragama Hindu. Bunga digunakan sebagai sarana persembahyangan untuk mengubungkan diri pada Tuhan.
Digelarnya IFC bukannya tanpa tujuan, hal tersebut disampaikan langsung oleh Nir Peretz dan sang istri Fitri Peretz selaku pencetus kompetisi tersebut saat ditemui di sela-sela acara.
“So, the International Flower Competition is about beautifying Bali and about beautifying the world, giving everybody the opportunity to participate. It doesn’t cost any money, only you have to do is register on our website, which is hgifc.com and put the photo of your garden in the front of the house and the one that the panel of judges will decide that it is the most beautiful will win 1 Billion Rupiah. (Jadi, International Flower Competition itu tentang bagaimana mempercantik Bali dan juga dunia, memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk berpartisipasi. Kompetisi ini gratis, yang perlu dilakukan hanya mendaftarakan diri di website kami hgifc.com dan unggah foto kebun yang ada di depan rumah anda. Kebun yang dinilai paling cantik oleh para panelis akan memenangkan uang tunai senilai 1 Milyar Rupiah).” Papar Peretz.
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Fitri bahwa kompetisi ini diselenggarakan dalam rangka membuat dunia semakin hijau dan indah yang pertama kali di mulai dari Bali. Juga, perihal lebah yang sudah semakin sedikit populasinya karena tumbuhan bunga mulai berkurang. Fenomena tersebut disadari atau tidak juga akan berdampak pada sirkulasi dan ekosistem kehidupan manusia karena lebahlah yang membantu penyerbukan hingga manusia dapat menuai bibit-bibit tanaman dan bahan pokok makanan.
“Jadi, kita menginginkan supaya dunia ini supaya dipercantik, dihijaukan, dan kita juga membantu untuk lebah karena sekarang lebah itu hampir musnah. Jadi, dengan sirkulasi kehidupan, kalau lebah musnah yang lain juga akan mengikuti.” Tegas Fitri.
IFC dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Bali secara perorangan, di luar perusahaan dan bisnis. Jadwal pelaksanaan lomba telah dimulai sejak Minggu (24/06/2018) hingga 31 Desember 2018. Selanjutnya para panelis akan mendatangi rumah masing-masing peserta untuk dinilai dan pemenang akan diumumkan di awal tahun 2019.
Nico Barito menilai IFC adalah acara yang sangat bagus dan merupakan inisiatif dari pengusaha daerah karena tidak semua pengusaha memikirkan ini. Hal ini merupakan kontribusi besar untuk memajukan pariwisata Bali dan Indonesia. Sehingga, masa depan Bali tidak hanya seputar budaya dan sawah, tetapi juga berikutnya berbicara soal pematang bunga yang indah. Karena kompetisi ini berskala internasional, maka beliau menambahkan bahwa Seychelles siap menjadi tuan rumah pada International Flower Competition 2019 mendatang.
“Kalau ini diangkat menjadi Ubud Hanging Gardens International Flower Competition, saya sudah katakan dalam sambutan saya tadi, Seychelles siap menjadi tuan rumah tahun 2019.” Sahut Rico mantap. *ph
Video : Peresmian International Flower Competition (IFC) by Hanging Gardens of Bali
Video : Peresmian International Flower Competition (IFC) by Hanging Gardens of Bali
1
Komentar