KBS-Ace Hanya Kalah di 9 Desa/Kelurahan di Buleleng
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, I Wayan Koster-Tjok Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), meraih kemenangan sementara di Buleleng sebesar 77,61 persen, dibanding pasangan calon nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) sebesar 22,39 persen.
DPC PDIP Siap Evaluasi Kekalahan
SINGARAJA, NusaBali
KBS-Ace hampir menguasai seluruh desa/kelurahan di 9 kecamatan yang ada. KBS-Ace tercatat hanya kalah di 9 desa/kelurahan. Kekalahan telak KBS-Ace terjadi di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan.
Data dihimpun, dari 149 desa/kelurahan yang ada di Buleleng, pasangan KBS-Ace menguasai 140 desa/kelurahan. KBS-Ace berhasil meraup 22.838 suara atau 77,61 persen, sedangkan pasangan Mantra-Kerta hanya meraih 6.587 suara atau 22,39 persen.
Sedangkan 9 desa/kelurahan lainnya menjadi ladang suara pasangan Mantra-Kerta, dengan keunggulan rata-rata di atas 60 persen. Bahkan ada satu desa, dimana pasangan Mantra-Kerta mendulang suara telak hingga 85 persen. Desa tempat dimana pasangan KBS-Ace kalah telak adalah Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan. KBS-Ace hanya meraup 216 suara atau 15,09 persen, sedangkan Mantra-Kerta meraih 1.215 suara atau 84,91 persen. Desa/kelurahan lainnya disebutkan Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Desa Banyusri, Desa Cempaga di Kecamatan Banjar, Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, dan Desa Bongancina, Kecamatan Busungbiu.
Sedangkan yang menarik, ada satu kelurahan dimana kedua pasangan calon meraih suara sama, yakni Kelurahan Kampung Singaraja. KBS-Ace berbagai suara sama dengan Mantra-Kerta, sama-sama meraih 236 suara.
Tim pemenangan KBS-Ace di Buleleng, Gede Supriatna yang dikonfirmasi melalui sambungan telpon Kamis (28/6) malam, tidak menampik ada beberapa desa kalah dalam perolehan suara. “Memang informasi dari tim, ada beberapa desa perolehan suara kita kurang. Tapi kita masih merekap secara keseluruhan,” kata politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Disinggung masalah sanksi terhadap pengurus partai di tingkat desa yang kalah?, Supriatna menyebut, belum bisa berbicara sanksi, karena pihaknya belum mendapat data yang akurat. Disamping itu, penyebab kegagalan itu juga masih belum jelas. “Kalau sangsi partai memang ada, tapi tidak bisa sembarangan juga. Kita akan evaluasi kalau memang nanti ada desa atau kelurahan yang kalah. Karena tidak menutup juga, di desa/kelurahan itu ada tim dari lawan, seperti anggota dewan. Tapi kita akan evaluasi nanti,” kilahnya.
Meski demikian, Supriatna yang juga Ketua DPRD Buleleng mengaku puas dengan kinerja timnya dalam mengamankan daerahnya masing-masing, sehingga KBS-Ace unggul di Buleleng. “Saya sangat berterimakasih dengan masyarakat Buleleng yang sudah memberikepercayaan pada pasangan KBS-Ace. Ini pilihan realistis, dan tim juga bekerja dengan baik mengamankan suara di daerahnya masing-masing,” tandas Sekretaris DPC PDIP Buleleng ini. *k19
SINGARAJA, NusaBali
KBS-Ace hampir menguasai seluruh desa/kelurahan di 9 kecamatan yang ada. KBS-Ace tercatat hanya kalah di 9 desa/kelurahan. Kekalahan telak KBS-Ace terjadi di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan.
Data dihimpun, dari 149 desa/kelurahan yang ada di Buleleng, pasangan KBS-Ace menguasai 140 desa/kelurahan. KBS-Ace berhasil meraup 22.838 suara atau 77,61 persen, sedangkan pasangan Mantra-Kerta hanya meraih 6.587 suara atau 22,39 persen.
Sedangkan 9 desa/kelurahan lainnya menjadi ladang suara pasangan Mantra-Kerta, dengan keunggulan rata-rata di atas 60 persen. Bahkan ada satu desa, dimana pasangan Mantra-Kerta mendulang suara telak hingga 85 persen. Desa tempat dimana pasangan KBS-Ace kalah telak adalah Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan. KBS-Ace hanya meraup 216 suara atau 15,09 persen, sedangkan Mantra-Kerta meraih 1.215 suara atau 84,91 persen. Desa/kelurahan lainnya disebutkan Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Desa Banyusri, Desa Cempaga di Kecamatan Banjar, Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, dan Desa Bongancina, Kecamatan Busungbiu.
Sedangkan yang menarik, ada satu kelurahan dimana kedua pasangan calon meraih suara sama, yakni Kelurahan Kampung Singaraja. KBS-Ace berbagai suara sama dengan Mantra-Kerta, sama-sama meraih 236 suara.
Tim pemenangan KBS-Ace di Buleleng, Gede Supriatna yang dikonfirmasi melalui sambungan telpon Kamis (28/6) malam, tidak menampik ada beberapa desa kalah dalam perolehan suara. “Memang informasi dari tim, ada beberapa desa perolehan suara kita kurang. Tapi kita masih merekap secara keseluruhan,” kata politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Disinggung masalah sanksi terhadap pengurus partai di tingkat desa yang kalah?, Supriatna menyebut, belum bisa berbicara sanksi, karena pihaknya belum mendapat data yang akurat. Disamping itu, penyebab kegagalan itu juga masih belum jelas. “Kalau sangsi partai memang ada, tapi tidak bisa sembarangan juga. Kita akan evaluasi kalau memang nanti ada desa atau kelurahan yang kalah. Karena tidak menutup juga, di desa/kelurahan itu ada tim dari lawan, seperti anggota dewan. Tapi kita akan evaluasi nanti,” kilahnya.
Meski demikian, Supriatna yang juga Ketua DPRD Buleleng mengaku puas dengan kinerja timnya dalam mengamankan daerahnya masing-masing, sehingga KBS-Ace unggul di Buleleng. “Saya sangat berterimakasih dengan masyarakat Buleleng yang sudah memberikepercayaan pada pasangan KBS-Ace. Ini pilihan realistis, dan tim juga bekerja dengan baik mengamankan suara di daerahnya masing-masing,” tandas Sekretaris DPC PDIP Buleleng ini. *k19
Komentar