Gunung Agung Erupsi Bandara Ngurah Rai Pun Sempat Tutup 11,5 Jam
Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung sempat ditutup selama 11,5 jam, Jumat (29/6), akibat erupsi Gunung Agung di Karangasem.
Total Ada 318 Penerbangan dengan 26.862 Penumpang Terpaksa Cancel
MANGUPURA, NusaBali
Penutupan dilakukan sejak dinihari pukul 03.00 Wita hingga siang pu-kul 14.30 Wita, dengan NOTMC A2552/18, sehingga ada 318 penerbangan dengan 26.862 penumpang terpaksa cancel. Semula, Bandara Ngurah Rai dijadwalkan tutup hingga Jumat malam pukul 19.00 Wita. Namun, ternyata penerbangan bisa dibuka lebih awal. Dibukanya kembali opeasional lebih cepat ini adalah keputusan bersama, setelah digelar pertemuan komunitas bandara yang dipimpin Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara, Herson, Jumat siang pukul 13.30 Wita.
Rapat bersama siang itu mengambil dan menganalisa data dari BMKG, VAAC Darwin, paper test, dan pilot raport. Dalam rapat itu terungkap bahwa cuaca telah membaik. Abu vulkanik sebagian sudah turun ke laut akibat hujan. Maka, penerbangan di Bandara Ngurah Rai pun dibuka kembali.
Penerbangan pertama pasca operasional bandara dibuka kembali adalah maskapai Citilink QG 681 DPS-HLP, Airborne, Jumat sore pukul 17.15 Wita. Pesawat tersebut take off dengan mengangkut 43 penumpang. Sementara pesawat pertama yang landing di Bandara Ngurah Rai kemarin sore pukul 17.33 Wita adalah GA 7027 LBJ-DPS, dengan membawa 68 penumpang.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara, Herson, mengatakan dari hasil analisa BMKG, aktivitas Gunung Agung berada pada Level III (Siaga), terdapat kepulan asap putih (kepulan uap air) mencapai 1.500- 2.000 meter di atas puncak gunung. VONA masih kategori orange. Meteorologi Watch Office merilis SIGMET bahwa terdapat sebaran abu vulkanik dari permukaan hingga ketinggian 16.000 dan 23.000 kaki, tapi tidak terdapat debu vulkanik di atas wilayah Bandara Ngurah Rai.
Sementara dari sisi AirNav, dinyatakan bisa dilakukan penerbangan lebih awal dari pukul 19.00 Wita. Dibukanya penerbangan lebih awal ini juga didukung oleh pihak maskapai, yang menyatakan siap untuk beroperasi ketika dinyatakan layak untuk beroperasi. "Kami tekankan kepada seluruh maskapai untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. Lakukan sesuai dengan SOP. Bandara kini beroperasi seperti biasa," tegas Herson.
Herson mengatakan, penanganan terhadap kondisi darurat ini telah dikoordinasikan sebelum keputusan penutupan dilakukan. Koordinasi dan komunikasi intens dengan semua pihak terkait berjalan lancar. Menurut Herson, sebelum diambil keputusan tutup operasional bandara, pihak maskapai sudah dikoordinasikan kesiapannya. Salah satunya, pihak maskapai harus sudah menghubungi penumpang saat informasi penutupan bandara dimulai.
Herson juga mengakui, saat dilakukan penutupan operasional bandara dinihari kemarin, di Bandara Ngurah Rai terdapat 36 pesawat yang hendak terbang. Nah, 36 pesawat inilah yang kemudian diterbangkan lebih awal saat operasional bandara dibuka kembali, kemarin siang.
Sementara itu, GM Bandara Ngurah Rai, Yanus Supryogi, mengatakan untuk menghindari penumpukan penumpang di bandara, dilakukan koordinasi intens dengan pihak maskapai. Bagi penumpang yang belum melakukan check in, pihak maskapai sudah menginformasikan mereka untuk melakukan refund. Sedangkan untuk penumpang yang sudah telanjur datang ke bandara, diberikan pelayanan terbaik.
Menurut Yunus, di Bandara Ngurah Rai biasanya dalam 1 jam melayani rata-rata 3.000 penumpang. "Dalam kegiatan ini kami telah menyiapkan beberapa kontigensi terkait dengan pelayanan penumpang. Kami siap memberikan pelayanan terbaik agar penumpang merasa nyaman. Beberapa fasilitas yang diberikan adalah air minum, snack, dan makan siang gratis," tandas Yunus.
Jika penutupan penerbangan diperpanjang dan penumpang mau menginap di bandara, kata Yunus, juga akan disiapkan fasilitas serupa. Apa pun keinginan penumpang, akan menjadi concern pelayanan. "Pihak pemerintah daerah juga sudah menyampaikan siapkan angkutan gratis. Selain itu, juga akan ada penginapan gratis satu malam. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada penumpang yang menginap di bandara. Tapi, bersyukurlah operasional penerbangan sudah bisa dibuka lagi lebih awal," jelas Yunus.
Di sisi lain, Kepala Humas Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, menyatakan akibat penutupan selama 11,5 jam kemarin, terdapat 318 penerbangan yang cancel dengan total 26.862 penumpang. Dari jumlah itu, 59 flight di antaranya penerbangan kedatangan internasional dengan 6.344 penumpang, 56 flight keberangkatan internasional dengan 6.560 penumpang.
Untuk penerbangan kedatangan domestik, yang cancel mencapai 100 flight dengan 6.781 penumpang. Sementara penerbangan domestik keberangkatan yang cancel sebanyak 103 flight dengan 7.177 penum-pang. "Layanan penumpang yang beralih ke transportasi darat hingga bandara dibuka kembali terhitung sangat sedikit. Yang ber4angkat ke Terminal Mengwi (Bandung) hanya 1 orang, ke Pelabuhan Padangbai (Karangasem) sebanyak 31 orang,” katanya. *p
MANGUPURA, NusaBali
Penutupan dilakukan sejak dinihari pukul 03.00 Wita hingga siang pu-kul 14.30 Wita, dengan NOTMC A2552/18, sehingga ada 318 penerbangan dengan 26.862 penumpang terpaksa cancel. Semula, Bandara Ngurah Rai dijadwalkan tutup hingga Jumat malam pukul 19.00 Wita. Namun, ternyata penerbangan bisa dibuka lebih awal. Dibukanya kembali opeasional lebih cepat ini adalah keputusan bersama, setelah digelar pertemuan komunitas bandara yang dipimpin Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara, Herson, Jumat siang pukul 13.30 Wita.
Rapat bersama siang itu mengambil dan menganalisa data dari BMKG, VAAC Darwin, paper test, dan pilot raport. Dalam rapat itu terungkap bahwa cuaca telah membaik. Abu vulkanik sebagian sudah turun ke laut akibat hujan. Maka, penerbangan di Bandara Ngurah Rai pun dibuka kembali.
Penerbangan pertama pasca operasional bandara dibuka kembali adalah maskapai Citilink QG 681 DPS-HLP, Airborne, Jumat sore pukul 17.15 Wita. Pesawat tersebut take off dengan mengangkut 43 penumpang. Sementara pesawat pertama yang landing di Bandara Ngurah Rai kemarin sore pukul 17.33 Wita adalah GA 7027 LBJ-DPS, dengan membawa 68 penumpang.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara, Herson, mengatakan dari hasil analisa BMKG, aktivitas Gunung Agung berada pada Level III (Siaga), terdapat kepulan asap putih (kepulan uap air) mencapai 1.500- 2.000 meter di atas puncak gunung. VONA masih kategori orange. Meteorologi Watch Office merilis SIGMET bahwa terdapat sebaran abu vulkanik dari permukaan hingga ketinggian 16.000 dan 23.000 kaki, tapi tidak terdapat debu vulkanik di atas wilayah Bandara Ngurah Rai.
Sementara dari sisi AirNav, dinyatakan bisa dilakukan penerbangan lebih awal dari pukul 19.00 Wita. Dibukanya penerbangan lebih awal ini juga didukung oleh pihak maskapai, yang menyatakan siap untuk beroperasi ketika dinyatakan layak untuk beroperasi. "Kami tekankan kepada seluruh maskapai untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. Lakukan sesuai dengan SOP. Bandara kini beroperasi seperti biasa," tegas Herson.
Herson mengatakan, penanganan terhadap kondisi darurat ini telah dikoordinasikan sebelum keputusan penutupan dilakukan. Koordinasi dan komunikasi intens dengan semua pihak terkait berjalan lancar. Menurut Herson, sebelum diambil keputusan tutup operasional bandara, pihak maskapai sudah dikoordinasikan kesiapannya. Salah satunya, pihak maskapai harus sudah menghubungi penumpang saat informasi penutupan bandara dimulai.
Herson juga mengakui, saat dilakukan penutupan operasional bandara dinihari kemarin, di Bandara Ngurah Rai terdapat 36 pesawat yang hendak terbang. Nah, 36 pesawat inilah yang kemudian diterbangkan lebih awal saat operasional bandara dibuka kembali, kemarin siang.
Sementara itu, GM Bandara Ngurah Rai, Yanus Supryogi, mengatakan untuk menghindari penumpukan penumpang di bandara, dilakukan koordinasi intens dengan pihak maskapai. Bagi penumpang yang belum melakukan check in, pihak maskapai sudah menginformasikan mereka untuk melakukan refund. Sedangkan untuk penumpang yang sudah telanjur datang ke bandara, diberikan pelayanan terbaik.
Menurut Yunus, di Bandara Ngurah Rai biasanya dalam 1 jam melayani rata-rata 3.000 penumpang. "Dalam kegiatan ini kami telah menyiapkan beberapa kontigensi terkait dengan pelayanan penumpang. Kami siap memberikan pelayanan terbaik agar penumpang merasa nyaman. Beberapa fasilitas yang diberikan adalah air minum, snack, dan makan siang gratis," tandas Yunus.
Jika penutupan penerbangan diperpanjang dan penumpang mau menginap di bandara, kata Yunus, juga akan disiapkan fasilitas serupa. Apa pun keinginan penumpang, akan menjadi concern pelayanan. "Pihak pemerintah daerah juga sudah menyampaikan siapkan angkutan gratis. Selain itu, juga akan ada penginapan gratis satu malam. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada penumpang yang menginap di bandara. Tapi, bersyukurlah operasional penerbangan sudah bisa dibuka lagi lebih awal," jelas Yunus.
Di sisi lain, Kepala Humas Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, menyatakan akibat penutupan selama 11,5 jam kemarin, terdapat 318 penerbangan yang cancel dengan total 26.862 penumpang. Dari jumlah itu, 59 flight di antaranya penerbangan kedatangan internasional dengan 6.344 penumpang, 56 flight keberangkatan internasional dengan 6.560 penumpang.
Untuk penerbangan kedatangan domestik, yang cancel mencapai 100 flight dengan 6.781 penumpang. Sementara penerbangan domestik keberangkatan yang cancel sebanyak 103 flight dengan 7.177 penum-pang. "Layanan penumpang yang beralih ke transportasi darat hingga bandara dibuka kembali terhitung sangat sedikit. Yang ber4angkat ke Terminal Mengwi (Bandung) hanya 1 orang, ke Pelabuhan Padangbai (Karangasem) sebanyak 31 orang,” katanya. *p
Komentar