Terdampak Abu Vulkanik, Warga Minta Masker
Sejumlah wilayah di Bangli terdampak abu vulkanik pasca meletusnya Gunung Agung.
BANGLI, NusaBali
Warga yang terdampak abu vulkanik mengharapkan instansi terkait bagikan masker. Sementara BPBD Bangli telah sebar 12 ribu masker di sejumlah desa Kecamatan Kintamani dan Kecamatan Tembuku. Masing-masing desa dipasok 2.000 pcs.
Perbekel Desa Pengotan, I Wayan Suardana, mengatakan hujan abu sudah berlangsung sejak Rabu (27/6), namun intensitasnya tidak begitu besar. Pada Kamis (28/6) malam paparan abu semakin keras. Rumah, jalan, tanaman semua tertutup abu vulkanik. “Erupsi sebelumnya, wilayah kami juga terdampak abu, namun yang keras dirasakan pada Kamis malam,” ungkap Suardana, Jumat (29/6).
Meski terdampak abu, masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Selaku perbekel, Suardana mengaku khawatir warganya terdampak abu vulkanik. Sehingga ia pun mengharapkan ada bantuan masker agar warga aman beraktivitas. Ia juga khawatir pada tanaman pertanian yang terpapar abu Gunung Agung. “Sekarang memasuki panen jeruk. Kami takut jeruk rusak sebelum dipanen. Rumput untuk pakan ternak bisa kering kena abu,” sebutnya.
Kepala Puskesmas Bangli Utara di Desa Pengotan, drg I Nyoman Pande Sutama, mengtakan abu vukanik cukup membahayakan bagi kesehatan. Sebab abu vulkanik mengandung unsur mayor berupa silica, besi, kalium, dan belerang. Abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi mata, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga gangguan pada kulit. Untuk pencegahan dianjurkan bagi warga yang bepergian harus menggunakan masker, mengenakan pakaian lengan panjang serta menggunakan kaca mata. “Jika di rumah tidak ada masker, bisa memanfaatkan handuk yang dibasahi untuk menutupi wajah,” jelasnya.
Terkait pembagian masker, Pande Sutama mengatakan ketersediaan masker di puskesmas terbatas karena disediakan sesuai kebutuhan. Ia pun akan mengkoordinasikan permohonan bagi-bagi masker ke Dinas Kesehatan Bangli. Terpisah, Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa, mengatakan erupsi Gunung Agung yang dibarengi semburan abu vulkanik menyasar beberapa desa di Bangli. BPBD sudah mendatangi wilayah yang terdampak abu vulkanik untuk mendistribusikan masker.
Ada 12 ribu masker yang dibagikan, disebar di wilayah Desa Landih, Desa Abang Songan, Desa Suter, Desa Abang Batudinding, Desa Peninjoan, dan Desa Yangapi Kecamatan Tembuku. “Kami sudah distribusikan masker ke beberapa wilayah. Per desa kami pasok 2.000 pcs,” ungkapnya. Terkait pengungsi, Agus Sutapa mengatakan belum ada pengungsi yang datang ke wilayah Bangli. *e
Warga yang terdampak abu vulkanik mengharapkan instansi terkait bagikan masker. Sementara BPBD Bangli telah sebar 12 ribu masker di sejumlah desa Kecamatan Kintamani dan Kecamatan Tembuku. Masing-masing desa dipasok 2.000 pcs.
Perbekel Desa Pengotan, I Wayan Suardana, mengatakan hujan abu sudah berlangsung sejak Rabu (27/6), namun intensitasnya tidak begitu besar. Pada Kamis (28/6) malam paparan abu semakin keras. Rumah, jalan, tanaman semua tertutup abu vulkanik. “Erupsi sebelumnya, wilayah kami juga terdampak abu, namun yang keras dirasakan pada Kamis malam,” ungkap Suardana, Jumat (29/6).
Meski terdampak abu, masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Selaku perbekel, Suardana mengaku khawatir warganya terdampak abu vulkanik. Sehingga ia pun mengharapkan ada bantuan masker agar warga aman beraktivitas. Ia juga khawatir pada tanaman pertanian yang terpapar abu Gunung Agung. “Sekarang memasuki panen jeruk. Kami takut jeruk rusak sebelum dipanen. Rumput untuk pakan ternak bisa kering kena abu,” sebutnya.
Kepala Puskesmas Bangli Utara di Desa Pengotan, drg I Nyoman Pande Sutama, mengtakan abu vukanik cukup membahayakan bagi kesehatan. Sebab abu vulkanik mengandung unsur mayor berupa silica, besi, kalium, dan belerang. Abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi mata, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga gangguan pada kulit. Untuk pencegahan dianjurkan bagi warga yang bepergian harus menggunakan masker, mengenakan pakaian lengan panjang serta menggunakan kaca mata. “Jika di rumah tidak ada masker, bisa memanfaatkan handuk yang dibasahi untuk menutupi wajah,” jelasnya.
Terkait pembagian masker, Pande Sutama mengatakan ketersediaan masker di puskesmas terbatas karena disediakan sesuai kebutuhan. Ia pun akan mengkoordinasikan permohonan bagi-bagi masker ke Dinas Kesehatan Bangli. Terpisah, Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa, mengatakan erupsi Gunung Agung yang dibarengi semburan abu vulkanik menyasar beberapa desa di Bangli. BPBD sudah mendatangi wilayah yang terdampak abu vulkanik untuk mendistribusikan masker.
Ada 12 ribu masker yang dibagikan, disebar di wilayah Desa Landih, Desa Abang Songan, Desa Suter, Desa Abang Batudinding, Desa Peninjoan, dan Desa Yangapi Kecamatan Tembuku. “Kami sudah distribusikan masker ke beberapa wilayah. Per desa kami pasok 2.000 pcs,” ungkapnya. Terkait pengungsi, Agus Sutapa mengatakan belum ada pengungsi yang datang ke wilayah Bangli. *e
Komentar