ASDP Antisipasi Penutupan Bandara
Memang ada lonjakan, tetapi masih normal, dan penyeberangan masih tetap lancar. (General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza)
NEGARA, NusaBali
Penutupan sementara Bandara Internasional Ngurah Rai akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Agung, Jumat (29/6) pukul 03.00 Wita hingga pukul 14.30 Wita, sempat menimbulkan lonjakan penumpang lewat jalur darat di Pelabuhan Gilimanuk. Terkait lonjakan penumpang itu, pihak ASDP Ketapang-Gilimanuk tetap berupaya memaksimalkan pelayanan.
Berdasar informasi, lonjakan penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk saat terjadi penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai itu, memang tidak begitu signifikan. Sejumlah penumpang dengan kendaraan bus dari Bandara Internasional Ngurah Rai, atau pun penumpang pejalan kaki yang memilih jalur alternatif di Pelabuhan Gilimanuk, masih lancar terlayani. “Memang ada lonjakan, tetapi masih normal, dan penyeberangan masih tetap lancar,” kata General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza, Jumat sore kemarin.
Menurutnya, ketika terjadi lonjakan penumpang, pihaknya tetap berupaya memaksimalkan pelayanan, menyesuaikan kondisi di lapangan. Saat terjadi lonjakan penumpang begitu drastis, maka layanan loket tiket segera ditambah. “Untuk operasional kapal, tetapi kami operasikan 32 kapal. 18 kapal di Dermaga LCM, dan 18 kapal di Dermaga MB dan Ponton. Yang pasti, kami tetap siap melayani semua penumpang. Baik itu karena ada penutupan Bandara ataupun situasi-situasi tertentu,” ujarnya.
Selain antisipasi situasional, kata Elvi, sebenarnya ketika terjadi fluktuasi akvifitas vulkanik Gunung Agung sejak tahun lalu, sempat dilakukan pembahasan mengenai kesiapan antisipasi layanan penyeberangan di Gilimanuk. “Segala antisipasi sudah dipersiapkan. Tetapi kembali lagi, tetap menyesuaikan kondisi di lapangan. Seperti waktu penutupan tadi, karena masih normal, pelayanan tetap normal,” ujarnya.*ode
Penutupan sementara Bandara Internasional Ngurah Rai akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Agung, Jumat (29/6) pukul 03.00 Wita hingga pukul 14.30 Wita, sempat menimbulkan lonjakan penumpang lewat jalur darat di Pelabuhan Gilimanuk. Terkait lonjakan penumpang itu, pihak ASDP Ketapang-Gilimanuk tetap berupaya memaksimalkan pelayanan.
Berdasar informasi, lonjakan penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk saat terjadi penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai itu, memang tidak begitu signifikan. Sejumlah penumpang dengan kendaraan bus dari Bandara Internasional Ngurah Rai, atau pun penumpang pejalan kaki yang memilih jalur alternatif di Pelabuhan Gilimanuk, masih lancar terlayani. “Memang ada lonjakan, tetapi masih normal, dan penyeberangan masih tetap lancar,” kata General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza, Jumat sore kemarin.
Menurutnya, ketika terjadi lonjakan penumpang, pihaknya tetap berupaya memaksimalkan pelayanan, menyesuaikan kondisi di lapangan. Saat terjadi lonjakan penumpang begitu drastis, maka layanan loket tiket segera ditambah. “Untuk operasional kapal, tetapi kami operasikan 32 kapal. 18 kapal di Dermaga LCM, dan 18 kapal di Dermaga MB dan Ponton. Yang pasti, kami tetap siap melayani semua penumpang. Baik itu karena ada penutupan Bandara ataupun situasi-situasi tertentu,” ujarnya.
Selain antisipasi situasional, kata Elvi, sebenarnya ketika terjadi fluktuasi akvifitas vulkanik Gunung Agung sejak tahun lalu, sempat dilakukan pembahasan mengenai kesiapan antisipasi layanan penyeberangan di Gilimanuk. “Segala antisipasi sudah dipersiapkan. Tetapi kembali lagi, tetap menyesuaikan kondisi di lapangan. Seperti waktu penutupan tadi, karena masih normal, pelayanan tetap normal,” ujarnya.*ode
1
Komentar