Jumlah Penumpang KM Sinar Bangun 188 Orang
Keluarga korban minta tim Basarnas angkat jenasah yang tenggelam
SIMALUNGUN, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Simalungun merilis jumlah dan nama penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Data itu disampaikan dalam acara pertemuan Pemerintah Kabupaten Simalungun, Badan SAR Nasional (Basarnas), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan PT Jasa Rahaja dengan keluarga korban di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Pamatang Raya pada Minggu (1/7).
"Semuanya 188 orang yang naik KM Sinar Bangun," kata Bupati Simalungun JR Saragih mewakili pemangku kepentingan peristiwa tersebut seperti dilansir tempo. Saragih mengatakan data itu diperoleh dari hasil konfirmasi langsung dengan keluarga korban yang anggota keluarganya belum ditemukan dan jumlah korban selamat.
KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun pada 18 Juni lalu. Kapal penumpang kayu itu tenggelam sekitar pukul 17.10 WIB. Dari hasil pendataan, ada 21 orang yang selamat termasuk juru mudi dan awak kapal, tiga penumpang meninggal dan 164 lainnya belum ditemukan.
Pemerintah telah menyerahkan jenazah korban meninggal kepada keluarga korban setelah
dilakukan proses penanganan sesuai agama yang dianut. Sedangkan korban selamat dirawat di puskesmas dan rumah sakit sebelum kembali ke keluarganya.
Selain itu, pemerintah telah memberi santunan sebesar Rp 50 juta bagi korban meninggal telah diserahkan, termasuk tanggungan biaya perobatan korban selamat. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial juga akan memberikan santunan bagi korban selamat.
Sementara itu Keluarga korban kapal kayu KM Sinar Bangun berharap tim Basarnas segera mengangkat bangkai kapal yang tenggelam di perairan Danau Toba, Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Mereka berharap agar penumpang yang tenggelam dan masih berada dasar danau tersebut segera diangkat agar jenazahnya bisa segera dibawa pulang ke rumah.
Sampai saat ini, sebagian keluarga korban terus mendatangi posko utama yang berada di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun untuk melihat perkembangan upaya evakuasi dan pengangkatan bangkai kapal maupun penumpang yang telah ditemukan di dasar Danau Toba. Tim Basarnas telah menemukan para korban dan beberapa sepeda motor milik penumpang kapal KM Sinar Bangun.
Dalam video dan foto yang dirilis Basarnas, terlihat jasad korban ditemukan di kedalaman sekitar 450 meter ke arah 4,3 kilometer barat daya Pelabuhan Tigaras. Dalam visual dari peralatan Remotely Operated Vehicle (ROV) tersebut, terlihat juga bagian dari kapal seperti kursi dan tali.
Salah seorang keluarga korban, Luhut Sitinjak, 48 tahun, mengatakan tidak ditemukan korban selamat sehingga ia tidak punya harapan lagi. "Saya berharap tim pencari melakukan upaya maksimal untuk segera menemukan jenazah keluarganya yang hilang," ujarnya. *
Data itu disampaikan dalam acara pertemuan Pemerintah Kabupaten Simalungun, Badan SAR Nasional (Basarnas), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan PT Jasa Rahaja dengan keluarga korban di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Pamatang Raya pada Minggu (1/7).
"Semuanya 188 orang yang naik KM Sinar Bangun," kata Bupati Simalungun JR Saragih mewakili pemangku kepentingan peristiwa tersebut seperti dilansir tempo. Saragih mengatakan data itu diperoleh dari hasil konfirmasi langsung dengan keluarga korban yang anggota keluarganya belum ditemukan dan jumlah korban selamat.
KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun pada 18 Juni lalu. Kapal penumpang kayu itu tenggelam sekitar pukul 17.10 WIB. Dari hasil pendataan, ada 21 orang yang selamat termasuk juru mudi dan awak kapal, tiga penumpang meninggal dan 164 lainnya belum ditemukan.
Pemerintah telah menyerahkan jenazah korban meninggal kepada keluarga korban setelah
dilakukan proses penanganan sesuai agama yang dianut. Sedangkan korban selamat dirawat di puskesmas dan rumah sakit sebelum kembali ke keluarganya.
Selain itu, pemerintah telah memberi santunan sebesar Rp 50 juta bagi korban meninggal telah diserahkan, termasuk tanggungan biaya perobatan korban selamat. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial juga akan memberikan santunan bagi korban selamat.
Sementara itu Keluarga korban kapal kayu KM Sinar Bangun berharap tim Basarnas segera mengangkat bangkai kapal yang tenggelam di perairan Danau Toba, Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Mereka berharap agar penumpang yang tenggelam dan masih berada dasar danau tersebut segera diangkat agar jenazahnya bisa segera dibawa pulang ke rumah.
Sampai saat ini, sebagian keluarga korban terus mendatangi posko utama yang berada di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun untuk melihat perkembangan upaya evakuasi dan pengangkatan bangkai kapal maupun penumpang yang telah ditemukan di dasar Danau Toba. Tim Basarnas telah menemukan para korban dan beberapa sepeda motor milik penumpang kapal KM Sinar Bangun.
Dalam video dan foto yang dirilis Basarnas, terlihat jasad korban ditemukan di kedalaman sekitar 450 meter ke arah 4,3 kilometer barat daya Pelabuhan Tigaras. Dalam visual dari peralatan Remotely Operated Vehicle (ROV) tersebut, terlihat juga bagian dari kapal seperti kursi dan tali.
Salah seorang keluarga korban, Luhut Sitinjak, 48 tahun, mengatakan tidak ditemukan korban selamat sehingga ia tidak punya harapan lagi. "Saya berharap tim pencari melakukan upaya maksimal untuk segera menemukan jenazah keluarganya yang hilang," ujarnya. *
Komentar