Krama Dukuh Penaban Bertekad Bersih Sampah
Krama Desa Pakraman Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem, bertekad desanya bersih dari sampah.
AMLAPURA, NusaBali
Tekad ini lahir setelah menuntaskan pembangunan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Kelompok Swadaya Masyarakat Sapu Bersih. Setiap kepala keluarga (KK) wajib mengumpulkan dan memilah sampah di rumahnya masing-masing sebelum diangkut petugas ke TPST untuk diolah.
Bendesa Pakraman Dukuh Penaban, Jro Nengah Suarya, mengatakan sediakan 20 tong sampah yang disebar ke seluruh wilayah desa pakraman. Desa Pakraman Dukuh Penaban juga memiliki 3 unit bak kereta dorong pengangkut sampah dan satu unit sepeda motor roda tiga. “Satu unit motor digunakan mengambil sampah keliling desa,” ungkap Jro Nengah Suarya, Minggu (1/7). Ditekankan, setiap warga memilah sampah di rumahnya masing-masing. Sehingga sampah yang terkumpul di TPST untuk sampah organik langsung diolah dan sampah plastik dijual dengan pengelola bank sampah milik pemerintah.
Ketua Pengelola TPST Kelompok Swadaya Masyarakat Sapu Bersih, I Nengah Sudana, berupaya memberdayakan seluruh masyarakat agar membiasakan diri hidup bersih dan sehat. Sampah yang terkumpul telah terpilah sehingga memudahkan petugas di TPST. “Target ke depan agar wilayah Desa Pakraman Dukuh Penaban terbebas dari segala jenis sampah. Sasaran berikutnya masyarakat mendapatkan keuntungan dari jual sampah plastik,” jelas Nengah Sudana.
Dikatakan, TPST Kelompok Swadaya Masyarakat Sapu Bersih bekerjasama dengan LPD Desa Pakraman Dukuh Penaban. “Bagi warga yang memasok sampah plastik telah tercatat. Hasil penjualannya langsung masuk rekening milik bersangkutan,” jelasnya. Dijelaskan, sebelum ada TPST, warga buang sampah di tegalan yang menyebabkan lingkungan kotor.
Bangunan TPST tersebut berdiri atas bantuan dari Satker PAMS (Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi) Pusat. Dibangun di lahan 29 meter x 30 meter. Bak penampungan sampah dibangun dengan kapasitas 8 ton. Sedangkan masyarakat memproduksi sampah per hari per KK kisaran 1-1,5 kilogram atau total sekitar 206 kilogram. Tenaga Fasilitator Teknis Lapangan, I Wayan Eka Bima, mengatakan secara teknis tidak ada kendala mengoperasikan TPST. “Hanya fasilitas masih terbatas, nanti kendala yang terjadi dievaluasi,” katanya. *k16
Bendesa Pakraman Dukuh Penaban, Jro Nengah Suarya, mengatakan sediakan 20 tong sampah yang disebar ke seluruh wilayah desa pakraman. Desa Pakraman Dukuh Penaban juga memiliki 3 unit bak kereta dorong pengangkut sampah dan satu unit sepeda motor roda tiga. “Satu unit motor digunakan mengambil sampah keliling desa,” ungkap Jro Nengah Suarya, Minggu (1/7). Ditekankan, setiap warga memilah sampah di rumahnya masing-masing. Sehingga sampah yang terkumpul di TPST untuk sampah organik langsung diolah dan sampah plastik dijual dengan pengelola bank sampah milik pemerintah.
Ketua Pengelola TPST Kelompok Swadaya Masyarakat Sapu Bersih, I Nengah Sudana, berupaya memberdayakan seluruh masyarakat agar membiasakan diri hidup bersih dan sehat. Sampah yang terkumpul telah terpilah sehingga memudahkan petugas di TPST. “Target ke depan agar wilayah Desa Pakraman Dukuh Penaban terbebas dari segala jenis sampah. Sasaran berikutnya masyarakat mendapatkan keuntungan dari jual sampah plastik,” jelas Nengah Sudana.
Dikatakan, TPST Kelompok Swadaya Masyarakat Sapu Bersih bekerjasama dengan LPD Desa Pakraman Dukuh Penaban. “Bagi warga yang memasok sampah plastik telah tercatat. Hasil penjualannya langsung masuk rekening milik bersangkutan,” jelasnya. Dijelaskan, sebelum ada TPST, warga buang sampah di tegalan yang menyebabkan lingkungan kotor.
Bangunan TPST tersebut berdiri atas bantuan dari Satker PAMS (Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi) Pusat. Dibangun di lahan 29 meter x 30 meter. Bak penampungan sampah dibangun dengan kapasitas 8 ton. Sedangkan masyarakat memproduksi sampah per hari per KK kisaran 1-1,5 kilogram atau total sekitar 206 kilogram. Tenaga Fasilitator Teknis Lapangan, I Wayan Eka Bima, mengatakan secara teknis tidak ada kendala mengoperasikan TPST. “Hanya fasilitas masih terbatas, nanti kendala yang terjadi dievaluasi,” katanya. *k16
1
Komentar