Geredeg: Beri Kesempatan Kader Lain!
Sumarjaya Linggih tegaskan sampai saat ini belum ada keputusan soal susunan caleg DPR RI Dapil Bali
Terkait Majunya Sudikerta Berebut Kursi DPR RI Setelah Kalah Pilgub
DENPASAR, NusaBali
Gerakan para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali dukung Ketua DPD I Golkar I Ketut Sudikerta maju tarung Pileg 2019 berebut kursi DPRD Dapil Bali, ditanggapi dingin kandidat caleg lainnya di Golkar. Mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, misalnya, menyatakan tidak terpengaruh wacana majunya Ketut Sudikerta. Namun, Wayan Geredeg mengingatkan ketua partai yang baru saja kalah Pilgub Bali 2018 itu sebaiknya beri kesempatan kepada kader lain.
“Gantian dong, masak borong semua. Teman-teman baru saja keringetan (bekerja keras) untuk tarung Pilgub Bali 2018,” ujar Wayan Geredeg yang juga Korwil Bali Bidang Intelijen DPP Golkar saaat dikonfirmasi NusaBali, Senin (2/7).
Meski tidak menjelaskan secara rinci, aksi ‘borong’ yang dimaksud Wayan Geredeg kemungkinan soal jabatan. Pasalnya, Ketut Sudikerta yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018, baru saja dapat jatah sebagai Cawagub dalam tarung Pilgub Bali, 27 Juni 2018. Sudikerta menjadi tandem bagi IB Rai Dharmawijaya Mantra. Pasangan Rai Mantra-Sudikerta (Mantra-Kerta) diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB.
Setelah Mantra-Kerta dipecundangi pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace), Cagub-Cawagub yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP di Pilgub Bali 2018, Sudikerta malah mau maju ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019. Itu sebabnya, Geredeg teriak minta Sudikerta agar memberikan kesempatan kepada kader lain.
Meski demikian, Geredeg sendiri tidak mau terpengaruh oleh majunya Sudikerta berebut kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Geredeg mengaku siap berkompetisi perebutkan tiket ke Senayan. “Ya, pokoknya jalan saja. Anda jangan mancing-mancing-lah,” tandas politisi senior asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015) ini.
Apa gentar bersaing dengan Sudikerta yang juga punya basis dukungan di seluruh Bali? “Jangan mancing. Ini masih musim dingin, belum ada ikan. Ikannya masih pada tidur. Pokoknya, saya jalan saja,” tangkis Geredeg, yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem dan sukses membawa Partai Beringin sebagai pemenang Pileg 2014 di Gumi Lahar.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana mengatakan, dirinya memberikan tandatangan supaya Sudikerta maju ke DPR RI. Tandatangan itu diberikan dalam kapasitas dirinya selaku Ketua DPD II Golkar Karangasem. Soal tarung Pileg 2019, menurut Sukerana, silakan para calon bersaing.
Ketika ditanya kenapa tidak mendukung Geredeg, menurut Sukerana, dukungan kepada Sudikerta itu adalah sebagai kader Golkar. Kalau dukungan kepada caleg di Pileg 2019, itu diserahkan kepada masyarakat. “Nanti kan rakyat yang memilih. Silakan rakyat menentukan pilihan. Rakyat pilih siapa, kita kan belum bisa memasti-kan,” tegas politisi Golkar Banjar Juntal, Desa/Kecamatan Kubu yang mantan Wakil Bupati Karangasem 2010-2015 (tandem Geredeg) ini.
Para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, sebagaimana diberitakan, sudah tandatangani dukungan usung Sudikerta sebagai caleg DPR RI Dapil Bali ke ke Pileg 2019, Minggu (1/7). Mereka yang tandatangan masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi, dan Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana.
Surat dukungan untuk Sudikerta maju tarung ke Senayan yang ditanda-tangani para Ketua DPD II Golkar se-Bali ini telah dikirimkan kepada DPP Golkar di Jakarta. Menurut Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Muntra, jika Sudikerta maju tarung ke Pileg 2019, parrtainya target bisa menambah 1 kursi lagi di DPR RI Dapil Bali. Nantinya, Golkar diraharapkan mampu mendulang 3 kursi DPR RI Dapil Bali dalam pileg 2019.
Sedangkan dalam Pileg 2014 lalu, Golkar hanya berhasil meraih 2 kursi DPR RI Dapil Bali, melalui Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (incumbent asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (new comer asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Selatan, Badung). Dari total 9 kurai DPR RI Dapil Bali kala itu, PDIP mendominasi 4 kursi, sedangkan Demokrat kebagian 2 kursi, dan Gerindra dapat 1 kursi.
Sebelum Mantra-Kerta keok di Pilgu Bali 2018, Golkar sejatinya sudah mengumumkan 5 bakal caleg ke DPR RI Dapil Bali untuk Pileg 2019. Dua di antaranya berstatus incumbent alias masih duduk di DPR RI Dapil Bali 2014-2019, yakni Demer dan Fus Adhi. Sedangkan 3 kandidat caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali lainnya adalah I Wayan Geredeg, I Made Wijaya, dan AA Inten Yuliandari. Made Wijaya adalah politisi asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang kini Wakil Ketua Pemenangan Pemilu dan Korwil Klungkung DPD I Golkar Bali. Sementara AA Inten Yuliandari adalah Bendahara Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali.
Sementara itu, Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan soal susunan caleg DPR RI Dapil Bali. “Kita belum dapat arahan DPP Golkar. Sejauh ini belum rapat soal caleg DPR RI,” ujar Demer saat dikonfirmasi NusaBali terkait majunya Sudikerta ke Pileg 2019, Senin kemarin.
Demer menegaskan, di era Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla, seorang kader yang sudah maju di eksekutif tidak dibolehkan maju lagi berebut kursi legislatif. Kini, di era Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarti, belum diketahui bagaimana kebijakannya terkait jabatan eksekutif dan legislatif. “Nah untuk kebijakan sekarang, saya tidak tahu. Karena belum ada membahas caleg DPR RI,” tandas anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.
Menurut Demer, penyusunan caleg DPR RI, termasuk wacana Sudikerta maju ke Senayan, akan dibahas secara komprehensif. Sedangkan untuk daftar caleg sementara (DCS), juga belum didaftarkan ke KPU, karena masih dibahas. “Karena harus dilakukan kajian secara komprehensif dan selektif,” kata Demer.
Sedangkan incumbent Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali lainnya, Gus Adhi, mengatakan setiap kader partai mempunyai hak yang sama untuk di calonkan. Dukungan DPD IIi Golkar Kabupaten/Kota se-Bali kepada Sudikerta untuk maju ke Senayan, pun disebut sah-sah saja. "Tidak ada persoalan soal dukungan DPD II Golkar untuk Pak Sudikerta. Sah sah saja itu, " ujar Gus Adhi secara terpisah, Senin kemarin. *nat
DENPASAR, NusaBali
Gerakan para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali dukung Ketua DPD I Golkar I Ketut Sudikerta maju tarung Pileg 2019 berebut kursi DPRD Dapil Bali, ditanggapi dingin kandidat caleg lainnya di Golkar. Mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, misalnya, menyatakan tidak terpengaruh wacana majunya Ketut Sudikerta. Namun, Wayan Geredeg mengingatkan ketua partai yang baru saja kalah Pilgub Bali 2018 itu sebaiknya beri kesempatan kepada kader lain.
“Gantian dong, masak borong semua. Teman-teman baru saja keringetan (bekerja keras) untuk tarung Pilgub Bali 2018,” ujar Wayan Geredeg yang juga Korwil Bali Bidang Intelijen DPP Golkar saaat dikonfirmasi NusaBali, Senin (2/7).
Meski tidak menjelaskan secara rinci, aksi ‘borong’ yang dimaksud Wayan Geredeg kemungkinan soal jabatan. Pasalnya, Ketut Sudikerta yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018, baru saja dapat jatah sebagai Cawagub dalam tarung Pilgub Bali, 27 Juni 2018. Sudikerta menjadi tandem bagi IB Rai Dharmawijaya Mantra. Pasangan Rai Mantra-Sudikerta (Mantra-Kerta) diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB.
Setelah Mantra-Kerta dipecundangi pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace), Cagub-Cawagub yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP di Pilgub Bali 2018, Sudikerta malah mau maju ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019. Itu sebabnya, Geredeg teriak minta Sudikerta agar memberikan kesempatan kepada kader lain.
Meski demikian, Geredeg sendiri tidak mau terpengaruh oleh majunya Sudikerta berebut kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Geredeg mengaku siap berkompetisi perebutkan tiket ke Senayan. “Ya, pokoknya jalan saja. Anda jangan mancing-mancing-lah,” tandas politisi senior asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015) ini.
Apa gentar bersaing dengan Sudikerta yang juga punya basis dukungan di seluruh Bali? “Jangan mancing. Ini masih musim dingin, belum ada ikan. Ikannya masih pada tidur. Pokoknya, saya jalan saja,” tangkis Geredeg, yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem dan sukses membawa Partai Beringin sebagai pemenang Pileg 2014 di Gumi Lahar.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana mengatakan, dirinya memberikan tandatangan supaya Sudikerta maju ke DPR RI. Tandatangan itu diberikan dalam kapasitas dirinya selaku Ketua DPD II Golkar Karangasem. Soal tarung Pileg 2019, menurut Sukerana, silakan para calon bersaing.
Ketika ditanya kenapa tidak mendukung Geredeg, menurut Sukerana, dukungan kepada Sudikerta itu adalah sebagai kader Golkar. Kalau dukungan kepada caleg di Pileg 2019, itu diserahkan kepada masyarakat. “Nanti kan rakyat yang memilih. Silakan rakyat menentukan pilihan. Rakyat pilih siapa, kita kan belum bisa memasti-kan,” tegas politisi Golkar Banjar Juntal, Desa/Kecamatan Kubu yang mantan Wakil Bupati Karangasem 2010-2015 (tandem Geredeg) ini.
Para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, sebagaimana diberitakan, sudah tandatangani dukungan usung Sudikerta sebagai caleg DPR RI Dapil Bali ke ke Pileg 2019, Minggu (1/7). Mereka yang tandatangan masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi, dan Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana.
Surat dukungan untuk Sudikerta maju tarung ke Senayan yang ditanda-tangani para Ketua DPD II Golkar se-Bali ini telah dikirimkan kepada DPP Golkar di Jakarta. Menurut Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Muntra, jika Sudikerta maju tarung ke Pileg 2019, parrtainya target bisa menambah 1 kursi lagi di DPR RI Dapil Bali. Nantinya, Golkar diraharapkan mampu mendulang 3 kursi DPR RI Dapil Bali dalam pileg 2019.
Sedangkan dalam Pileg 2014 lalu, Golkar hanya berhasil meraih 2 kursi DPR RI Dapil Bali, melalui Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (incumbent asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (new comer asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Selatan, Badung). Dari total 9 kurai DPR RI Dapil Bali kala itu, PDIP mendominasi 4 kursi, sedangkan Demokrat kebagian 2 kursi, dan Gerindra dapat 1 kursi.
Sebelum Mantra-Kerta keok di Pilgu Bali 2018, Golkar sejatinya sudah mengumumkan 5 bakal caleg ke DPR RI Dapil Bali untuk Pileg 2019. Dua di antaranya berstatus incumbent alias masih duduk di DPR RI Dapil Bali 2014-2019, yakni Demer dan Fus Adhi. Sedangkan 3 kandidat caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali lainnya adalah I Wayan Geredeg, I Made Wijaya, dan AA Inten Yuliandari. Made Wijaya adalah politisi asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang kini Wakil Ketua Pemenangan Pemilu dan Korwil Klungkung DPD I Golkar Bali. Sementara AA Inten Yuliandari adalah Bendahara Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali.
Sementara itu, Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan soal susunan caleg DPR RI Dapil Bali. “Kita belum dapat arahan DPP Golkar. Sejauh ini belum rapat soal caleg DPR RI,” ujar Demer saat dikonfirmasi NusaBali terkait majunya Sudikerta ke Pileg 2019, Senin kemarin.
Demer menegaskan, di era Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla, seorang kader yang sudah maju di eksekutif tidak dibolehkan maju lagi berebut kursi legislatif. Kini, di era Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarti, belum diketahui bagaimana kebijakannya terkait jabatan eksekutif dan legislatif. “Nah untuk kebijakan sekarang, saya tidak tahu. Karena belum ada membahas caleg DPR RI,” tandas anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.
Menurut Demer, penyusunan caleg DPR RI, termasuk wacana Sudikerta maju ke Senayan, akan dibahas secara komprehensif. Sedangkan untuk daftar caleg sementara (DCS), juga belum didaftarkan ke KPU, karena masih dibahas. “Karena harus dilakukan kajian secara komprehensif dan selektif,” kata Demer.
Sedangkan incumbent Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali lainnya, Gus Adhi, mengatakan setiap kader partai mempunyai hak yang sama untuk di calonkan. Dukungan DPD IIi Golkar Kabupaten/Kota se-Bali kepada Sudikerta untuk maju ke Senayan, pun disebut sah-sah saja. "Tidak ada persoalan soal dukungan DPD II Golkar untuk Pak Sudikerta. Sah sah saja itu, " ujar Gus Adhi secara terpisah, Senin kemarin. *nat
1
Komentar