Hektaran Lahan Padi di Klungkung Terserang Hama
Hektaran padi di Subak Toya Cau, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung terserang hama penggerek batang secara sporadis, sejak beberapa waktu lalu.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini dikeluhkan oleh petani, pasalnya padi yang baru berumur 20 hari itu, tiba-tiba mengering pertumbuhan daunnya.
Karena merasa cemas dengan hama tersebut, krama subak langsung melaporkan kejadian itu kepada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Klungkung untuk meminta obat.
Subak Toya Cau sendiri memiliki lahan seluas sekitar 159 hektare, yang terdiri dari 600 krama subak. Pada musim tanam padi kali ini, yang memanfaatkan lahannya baru seluas sekitar 6 hektare. Sementara sisanya masih ada yang memasuki musim panen jagung, cabe dan bunga pacah. Dari dari 6 hektare luas padi itu, setidaknya sekitar dua hektare lahan padi terserang penggerek batang.
“Sejak Jumat (11/3) lalu, tiba-tiba daun padi kami mengering dan keriting karena terserang penggerek batang,” ujar Kelian Subak Toya Cau Wayan Darma, saat ditemui Senin (14/3). Kata dia, supaya penyakitnya bisa diatasi maka pihak subak langsung melakukan kordinasi dengan Distanbunhut Klungkung, untuk mengecek situasinya. Petugas menyebut, karena kondisinya cukup parah harus segera disemprot dengan insektisida Virtako, akhirnya Senin pagi petugas turun ke Subak Cau untuk memberikan obat tersebut. “Mudah-mudahan nanti hama tersebut bisa diatasi,” katanya.
Sementara Kasi Perlindungan Tanaman Distanbunhut Klungkung I Putu Mahardika saat dikonfirmasi membenarkan persolan tersebut. Kata dia penyakit ini sudah masuk ke dalam ambang ekonomi dalam artian jika tidak diatasi padi itu akan mati. “Obat ini adalah langkah terakhir, setelah sebelumnya upaya organik tidak mempan,” katanya didampingi Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Klungkung.
Sejauh ini, pihaknya baru menerima laporan terjadi kasus penggerek batang di Subak Cau saja, jadi tidak tertutup kemungkinan juga terjadi di tempat lainnya. Karena pada secara iklim pada musim hujan ini (Maret), memang penyakit yang rawan pada padi yakni penggerek batang.
Untuk langkah antisipasi, ketika masih dalam proses pembibitan, terlebih dahulu gabahnya direndam selama dua hari, kemudian dipermentasi menggunakan insektisida virtako. Pantauan di lokasi, usai diberikan insektisida Virtako para petani nampak sumringah dan langsung menyemprot obat tersebut ke lahannya. 7 w
1
Komentar