Distan Siapkan Campuran Zat EM-4
Dinas Pertanian (Distan) Kabupan Buleleng, telah memikirkan penanganan limbah sisa aktivitas pemotongan hewan, di rumah potong hewan (RPH), Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada.
Tangani Bau RPH Batu Pulu
SINGARAJA,NusaBali
Distan siapkan zat EM-4, untuk mengolah limbah RPH menjadi pupuk. Distan juga siapkan penataan fisik RTH agar tidak menganggu kenyamanan warga sekitar. Kepala Distan Buleleng, Nyoman Genep, Senin (2/7) mengakui limbah sisa potong hewan di RPH yang berlokasi di Banjar Batu Pulu, Desa Panji belum dikelola secara maksimal. Sejauh ini sisa-sisa potongan hewan hanya ditampung di bak pengelolahan. “Memang belum maksimal, ini sudah cukup lama, kita sudah pikirkan penanganannya,” terang Genep.
Dikatakan, limbah sisa potong hewan di RPH akan ditampung kemudian dicampur dengan zat EM-4. Zat kimia ini akan mengurai dengan cepat daging sisa potongan hewan, hingga dapat dijadikan pupuk. “Segera kita akan lakukan itu, sehingga tidak ada bau yang muncul,” kata Genep.
Genep juga mengungkapkan penataan fisik kawasan RTH. Rencananya selain membuat pintu masuk, juga dibuat tembok penyengker. Tahap awal Distan menyiapkan anggaran Rp 80 juta, penataan pintu dan jalan masuk. Penataan akan dilanjutkan dengan membuat tembok penyengker, sehingga limbah apapun tidak akan berserakan ke pekarangan atau perkebunan warga seperti yang sekarang dikeluhkan warga. Di samping itu, jaringan air bersih untuk mendukung pemotongan dan menambah bak pengolahan limbah dan sarana pendukung lain.
Terkait usulan warga RPH direlokasi, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ini belum berani memutuskan untuk menyusun program pemindahan lokasi RPH. Ini karena pemerintah daerah masih kesulitan lahan yang layak dan jauh dari kawasan pemukiman warga. Namun demikian, pihaknya akan melakukan kajian teknis dan memohon petunjuk Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, apakah memungkinkan memindahkan RPH atau ada program jangka panjang lain. “Kita tidak tahu karena perkembangan pemukiman RPH seperti terdesak karena lahan di sekitar untuk pemukiman. Kami akan coba buat kajian dan itu kembali tergantung kebijakan pimpinan, dan memang untuk membuat RPH jauh dari pemukiman kami kesulitan mencari lahan,” katanya.*k19
SINGARAJA,NusaBali
Distan siapkan zat EM-4, untuk mengolah limbah RPH menjadi pupuk. Distan juga siapkan penataan fisik RTH agar tidak menganggu kenyamanan warga sekitar. Kepala Distan Buleleng, Nyoman Genep, Senin (2/7) mengakui limbah sisa potong hewan di RPH yang berlokasi di Banjar Batu Pulu, Desa Panji belum dikelola secara maksimal. Sejauh ini sisa-sisa potongan hewan hanya ditampung di bak pengelolahan. “Memang belum maksimal, ini sudah cukup lama, kita sudah pikirkan penanganannya,” terang Genep.
Dikatakan, limbah sisa potong hewan di RPH akan ditampung kemudian dicampur dengan zat EM-4. Zat kimia ini akan mengurai dengan cepat daging sisa potongan hewan, hingga dapat dijadikan pupuk. “Segera kita akan lakukan itu, sehingga tidak ada bau yang muncul,” kata Genep.
Genep juga mengungkapkan penataan fisik kawasan RTH. Rencananya selain membuat pintu masuk, juga dibuat tembok penyengker. Tahap awal Distan menyiapkan anggaran Rp 80 juta, penataan pintu dan jalan masuk. Penataan akan dilanjutkan dengan membuat tembok penyengker, sehingga limbah apapun tidak akan berserakan ke pekarangan atau perkebunan warga seperti yang sekarang dikeluhkan warga. Di samping itu, jaringan air bersih untuk mendukung pemotongan dan menambah bak pengolahan limbah dan sarana pendukung lain.
Terkait usulan warga RPH direlokasi, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ini belum berani memutuskan untuk menyusun program pemindahan lokasi RPH. Ini karena pemerintah daerah masih kesulitan lahan yang layak dan jauh dari kawasan pemukiman warga. Namun demikian, pihaknya akan melakukan kajian teknis dan memohon petunjuk Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, apakah memungkinkan memindahkan RPH atau ada program jangka panjang lain. “Kita tidak tahu karena perkembangan pemukiman RPH seperti terdesak karena lahan di sekitar untuk pemukiman. Kami akan coba buat kajian dan itu kembali tergantung kebijakan pimpinan, dan memang untuk membuat RPH jauh dari pemukiman kami kesulitan mencari lahan,” katanya.*k19
1
Komentar