UMKM Ikuti Pelatihan Pasar Online
Puluhan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengikuti pelatihan pasar online di Bali Industry Creative Center (BCIC) di Tohpati, Denpasar, Senin (2/7).
DENPASAR, NusaBali
Pelatihan bertujuan melatih para pelaku UMKM, bagaimana berjualan atau go online. “Jangankan usaha besar, untuk beli rujak pun sekarang kita bisa memanfaatkan saja pasar online,” ujar I Dewa Gede Darendra, dari BCIC.
Pengelola yang juga salah seorang staf senior dari BCIC ini menyebut salah satu aplikasi pasar online, untuk mengilustrasi. Jika tidak mau perubahan dan berkutat pada pasar konvesional atau offline, bisnis industri kreatif seperti produk perhiasan, fesyen dan lainnya, akan semakin sulit. Karena itulah pelaku UMKM dilatih berjualan online. “Potensi UMKM di Bali cukup besar,” kata Dewa Darendra didampingi I Ketut Darta, pengelola BCIC lainnya.
M Riva Yuzi P, trainer dari Shopee menyatakan potensi UMKM di Indonesia, termasuk di Bali didalamnya sangat besar. Menurut Riva Yuzi, baru sekitar 2 persen UMKM di Indonesia yang sudah terakases pasar online. “Karena itu kami sekarang sedang dukung bagaimana UMKM go online,” jelasnya.
Para pelaku UMKM, kata Riva Yuzi ditraining bagaimana teknis sistematis berjualan online. “Sistemnya seperti apa, caranya seperti apa?,” ujarnya. Juga tambahan materi , seperti kelas fotografi dan copywriting.
I Ketut Murka, salah seorang perajin mengaku penjualan online memang dirasakan berdampak pada pasar, khususnya pasar luar negeri. “Kalau kita hanya jualan seperti yang sudah-sudah, menunggu saja sulit berkembang,” ujar Murka seorang perajin perhiasan asal Celuk, Sukawati. *k17
Pelatihan bertujuan melatih para pelaku UMKM, bagaimana berjualan atau go online. “Jangankan usaha besar, untuk beli rujak pun sekarang kita bisa memanfaatkan saja pasar online,” ujar I Dewa Gede Darendra, dari BCIC.
Pengelola yang juga salah seorang staf senior dari BCIC ini menyebut salah satu aplikasi pasar online, untuk mengilustrasi. Jika tidak mau perubahan dan berkutat pada pasar konvesional atau offline, bisnis industri kreatif seperti produk perhiasan, fesyen dan lainnya, akan semakin sulit. Karena itulah pelaku UMKM dilatih berjualan online. “Potensi UMKM di Bali cukup besar,” kata Dewa Darendra didampingi I Ketut Darta, pengelola BCIC lainnya.
M Riva Yuzi P, trainer dari Shopee menyatakan potensi UMKM di Indonesia, termasuk di Bali didalamnya sangat besar. Menurut Riva Yuzi, baru sekitar 2 persen UMKM di Indonesia yang sudah terakases pasar online. “Karena itu kami sekarang sedang dukung bagaimana UMKM go online,” jelasnya.
Para pelaku UMKM, kata Riva Yuzi ditraining bagaimana teknis sistematis berjualan online. “Sistemnya seperti apa, caranya seperti apa?,” ujarnya. Juga tambahan materi , seperti kelas fotografi dan copywriting.
I Ketut Murka, salah seorang perajin mengaku penjualan online memang dirasakan berdampak pada pasar, khususnya pasar luar negeri. “Kalau kita hanya jualan seperti yang sudah-sudah, menunggu saja sulit berkembang,” ujar Murka seorang perajin perhiasan asal Celuk, Sukawati. *k17
1
Komentar