Transaksi Pasar Modal akan Lebih Efisien
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyebutkan percepatan penyelesaian transaksi di bursa dari T+3 menjadi T+2 akan membuat transaksi di pasar modal lebih efisien.
JAKARTA, NusaBali
"Dengan T+2 akan lebih efisien. Jadi dari anggota bursa juga mempersiapkan untuk 'trading limit'-nya bisa lebih leluasa. Biasanya harus menyediakan dananya untuk tiga harI, ini untuk dua hari saja. Jadi akan lebih efisien untuk anggota bursa. Saya harapkan likuiditas juga meningkat," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Senin (2/7).
T+2 sebagaimana diumumkan oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) akan diterapkan pada 26 November 2018. Inarno menuturkan, dari sisi infrastruktur pihaknya sudah siap untuk mengimplementasikan T+2. Namun saat ini masih terus dilakukan persiapan dari sisi kliring atau 'back office' anggota bursa. "Saya rasa itu kan lebih banyak kepada 'back office' dari anggota bursa. Ini kami pantau terus dan kita harapkan itu bisa selesai semuanya," kata Inarno.
Selain itu, pihak BEI juga tengah mempersiapkan aturan-aturan terkait implementasi T+2 dan juga memastikan setiap anggota bursa siap untuk mengaplikasikan program tersebut. "Kami sebetulnya sudah sosialisasi, tapi dalam waktu dekat akan kita sosialisasikan kembali kepada anggota bursa," ujarnya.
Terkait dengan pengurangan jumlah satuan saham dalam satu lot dimana saat ini satu lot berjumlah 100 lembar saham, Inarno mengatakan hal tersebut masih wacana di internal BEI sendiri. "Belum, jadi itu sebetulnya baru wacana. Kami sedang konsentrasi untuk T+2 dulu. Jadi itu masih agak jauh. Mungkin kami harus ada kajian-kajian dulu kira-kira yang dibutuhkan investor itu apa," kata Inarno. *ant
"Dengan T+2 akan lebih efisien. Jadi dari anggota bursa juga mempersiapkan untuk 'trading limit'-nya bisa lebih leluasa. Biasanya harus menyediakan dananya untuk tiga harI, ini untuk dua hari saja. Jadi akan lebih efisien untuk anggota bursa. Saya harapkan likuiditas juga meningkat," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Senin (2/7).
T+2 sebagaimana diumumkan oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) akan diterapkan pada 26 November 2018. Inarno menuturkan, dari sisi infrastruktur pihaknya sudah siap untuk mengimplementasikan T+2. Namun saat ini masih terus dilakukan persiapan dari sisi kliring atau 'back office' anggota bursa. "Saya rasa itu kan lebih banyak kepada 'back office' dari anggota bursa. Ini kami pantau terus dan kita harapkan itu bisa selesai semuanya," kata Inarno.
Selain itu, pihak BEI juga tengah mempersiapkan aturan-aturan terkait implementasi T+2 dan juga memastikan setiap anggota bursa siap untuk mengaplikasikan program tersebut. "Kami sebetulnya sudah sosialisasi, tapi dalam waktu dekat akan kita sosialisasikan kembali kepada anggota bursa," ujarnya.
Terkait dengan pengurangan jumlah satuan saham dalam satu lot dimana saat ini satu lot berjumlah 100 lembar saham, Inarno mengatakan hal tersebut masih wacana di internal BEI sendiri. "Belum, jadi itu sebetulnya baru wacana. Kami sedang konsentrasi untuk T+2 dulu. Jadi itu masih agak jauh. Mungkin kami harus ada kajian-kajian dulu kira-kira yang dibutuhkan investor itu apa," kata Inarno. *ant
1
Komentar