Swedia Tunggu Inggris di Perempat Final
Swedia berhasil melangkah ke babak perempat final Piala dunia 2018, setelah sukses mendepak Swiss 1-0 dalam laga 16 besar di Saint Petersburg Stadium, Rusia, Selasa (3/7) malam.
Swiss Kembali Terhenti di Babak 16 Besar Piala Dunia
ST PETERSBURG, NusaBali
Di perenmpat final nanti, Swedia akan menghadapi pemenang antara Inggris vs Kolombia. Sebaliknya, Swiss untuk keempat kalinya harus terhenti di babak perdelapan final piala Dunia. Satu-satunya gol penentu kemenangan Swedia saat menghadapi Swiss, tadi ma-lam, dipersembahkan Emil Forsberg pada menit ke-66. Tembakan Emil Forsberg mnebyentuh kaki Manuel Akanji, hingga bola berbelok arah untuk merobek jala gawang Swiss yang dikawal kiper Yann Sommer.
Sebelum Emil Forsberg mencetak gol, Swedia dan Swiss silih berganti melancar-kan serangan, namun tak satu pun membuahkan gol. Swiss yang semula dija-gokan bursa taruh bakal menang, lebih dulu mengambil kendali permainan di awal-awal babak pertama. Diawali ancaman Xherdan Shaqiri, yang gagal membuahkan gol.
Swedia suhan pelatih Janne Anderson kemudian mendapat peluang emas di menit ke-28, ketika Marcus Berg melakukan tembakan voli jarak dekat, memandaatkan umpan Viktor Claesson. Namun, tembakannya masih bisa ditepis kiper Yann Sommer.
Hingga turun minum, skor bertahan 0-0. Memasuki babak kedua, Swedia dan Swiss kembali silih berganti melancarkan serangan. Swiss sempat mengancam gawang Swedia di menit ke-51, ketika Ricardo Rodriguez menyambar bola liar di depan kotak penalti. Namun, tembakannya gagal merobek jala gawang Robin Olsen. Justru Swedia yang berhasil memecah kebuntuan di menit ke-66, melalui Emil Forsberg.
Skor 1-0 untuk keunggulan Swedia bertahan hingga wasit Damir Skomina asal Slovenia meniup peluang panjang. Swedia pun melaju ke babak perempat final, untuk menghadapi pemenang antara Inggris vs Kolombia, yang baru turun saling berhadapan, Rabu (4/7) dinihari tadi. Swedia melanjutkan trend positifnya, pasca bangkit dari kelahan 1-2 melawan Jerman di partai kedua penyisihan grup. Sebelum ketemu Swiss di perdelapan final, Swedia secara mengejutkan sukses pecundangi Meksiko 3-0 di partai terakhir penyisihan Grup F, hingga mereka lolos selaku juara pool.
Bagi Swedia, kemenangan 1-0 atas Swiss tadi malam memuka harapannya untuk mengulang prestasi terbaik mereka di Piala Dunia 1958 silam. Saat Piala Dunia 1958 yang digelar di depan publik sendiri, Swedia tembus hingga babak final sebelum kemudian dihajar Brasil 5-2. Waktu itu, Swedia gagal menjadi juara dunia setelah remuk oleh 5 gol yang masing-masingg dicetak Vavá pada menit ke-9 dan 32, Pele menit ke-55 dan 90, serta Maruo Zagalo menit ke-66. Swedia sendiri membalas dua gol melalui Liedholm pada menit ke-4 dan Simonsson menit ke-80.
Prestasi terbaik Swedia pasca sukses 1958 adalah menduduki peringkat tiga Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, ketika Thomas Brollin dan Martin Dahlin cs berhasil bungkam Bulgaria 4-0 di partai play-off III-IV. Swedia sendiri kala itu gagal ke final, setelah dilabrak Brasil 1-0 berkat gol tunggal Romario di menit ke-80.
Sedangkan prestai terbaik terakhir Swedia adalah ketika tembus babak perdelapan final Piala Dunia 2006 di Jerman. Swedia kala itu gagal melangkah lebih jauh setelah digiis Panser Jerman 2-0 melalui dua gol borongan Lukas Podolski pada menit ke-4 dan 12. Sementara pada Piala Dunia 2010 dan 2014, Swedia malah gagal tampil karena tidak lolos kualifikasi Zona Eropa.
Sementara itu, bagi Swiss asuhan pelatih Vladimir Petkovich, kekalahan dari Swedia semalam praktis membuyarkan harapan mereka untuk menyamai prestasi terbaik di Piala Dunia 1930 dan 1938. Pada gelaran perdana Piala Dunia 1930 di Italia, Swiss tembus babak perempat final sebelum kemudian didepak Cekoslovakia (kini Republik Ceko) 2-2. Sedangkan dalam Piala Dunia 1938 di Prancis, Swiss tembus perempat final sebelum kemudian dibungkam Hungaria dua gol tanpa balas.
Setelah itu, prestasi Swiss jatuh bangun di Piala Dunia. Preestasi terbaiknya hanya sebatas tembus babak perdelapan final Piala Dunia 2002 di Korsel-Jepang, Piala Dunia 2006 di Jerman, Piala Dunia 2014 di Brasil, dan Piala Dunia 2018 ini di Rusia. Catatan khusus dibukukan Swiss di Piala Dunia 2006. Waktu itu, Sebastian Frey cs lolos ke babak knock out dengan predikat juara grup tanpa kebobolan satu gol pun. Sayangnya, Swiss kemudian dihentikan Ukrania di babak perdelapan final melalui drama adu penalti, setelah skor imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu 2x15 menit.
Tragisnya, saat drama adu penalti dilakukan, Swiss justru tidak mampu bikin satu gol pun, hingga mereka kalah telak 0-3. Swiss pun mencatat dua sejarah sekaligus di arena Piala Dunia 2006. Pertama, sebagai tim yang lolos babak perdelapan final Piala Dunia tanpa kebobolan gol. Kedua, sebagai tim pertama yang kalah adu penalti tanpa melesakkan gol. Sedangkan dalam Piala Dunia terakhir di Brasil, 1 Juli 2014, Swiss dihajar Argentina 1-0 di babak perdelapan final yang melalui perpanjahan waktu, melalui gol Angel Di Maria pada menit ke-118. *nar
ST PETERSBURG, NusaBali
Di perenmpat final nanti, Swedia akan menghadapi pemenang antara Inggris vs Kolombia. Sebaliknya, Swiss untuk keempat kalinya harus terhenti di babak perdelapan final piala Dunia. Satu-satunya gol penentu kemenangan Swedia saat menghadapi Swiss, tadi ma-lam, dipersembahkan Emil Forsberg pada menit ke-66. Tembakan Emil Forsberg mnebyentuh kaki Manuel Akanji, hingga bola berbelok arah untuk merobek jala gawang Swiss yang dikawal kiper Yann Sommer.
Sebelum Emil Forsberg mencetak gol, Swedia dan Swiss silih berganti melancar-kan serangan, namun tak satu pun membuahkan gol. Swiss yang semula dija-gokan bursa taruh bakal menang, lebih dulu mengambil kendali permainan di awal-awal babak pertama. Diawali ancaman Xherdan Shaqiri, yang gagal membuahkan gol.
Swedia suhan pelatih Janne Anderson kemudian mendapat peluang emas di menit ke-28, ketika Marcus Berg melakukan tembakan voli jarak dekat, memandaatkan umpan Viktor Claesson. Namun, tembakannya masih bisa ditepis kiper Yann Sommer.
Hingga turun minum, skor bertahan 0-0. Memasuki babak kedua, Swedia dan Swiss kembali silih berganti melancarkan serangan. Swiss sempat mengancam gawang Swedia di menit ke-51, ketika Ricardo Rodriguez menyambar bola liar di depan kotak penalti. Namun, tembakannya gagal merobek jala gawang Robin Olsen. Justru Swedia yang berhasil memecah kebuntuan di menit ke-66, melalui Emil Forsberg.
Skor 1-0 untuk keunggulan Swedia bertahan hingga wasit Damir Skomina asal Slovenia meniup peluang panjang. Swedia pun melaju ke babak perempat final, untuk menghadapi pemenang antara Inggris vs Kolombia, yang baru turun saling berhadapan, Rabu (4/7) dinihari tadi. Swedia melanjutkan trend positifnya, pasca bangkit dari kelahan 1-2 melawan Jerman di partai kedua penyisihan grup. Sebelum ketemu Swiss di perdelapan final, Swedia secara mengejutkan sukses pecundangi Meksiko 3-0 di partai terakhir penyisihan Grup F, hingga mereka lolos selaku juara pool.
Bagi Swedia, kemenangan 1-0 atas Swiss tadi malam memuka harapannya untuk mengulang prestasi terbaik mereka di Piala Dunia 1958 silam. Saat Piala Dunia 1958 yang digelar di depan publik sendiri, Swedia tembus hingga babak final sebelum kemudian dihajar Brasil 5-2. Waktu itu, Swedia gagal menjadi juara dunia setelah remuk oleh 5 gol yang masing-masingg dicetak Vavá pada menit ke-9 dan 32, Pele menit ke-55 dan 90, serta Maruo Zagalo menit ke-66. Swedia sendiri membalas dua gol melalui Liedholm pada menit ke-4 dan Simonsson menit ke-80.
Prestasi terbaik Swedia pasca sukses 1958 adalah menduduki peringkat tiga Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, ketika Thomas Brollin dan Martin Dahlin cs berhasil bungkam Bulgaria 4-0 di partai play-off III-IV. Swedia sendiri kala itu gagal ke final, setelah dilabrak Brasil 1-0 berkat gol tunggal Romario di menit ke-80.
Sedangkan prestai terbaik terakhir Swedia adalah ketika tembus babak perdelapan final Piala Dunia 2006 di Jerman. Swedia kala itu gagal melangkah lebih jauh setelah digiis Panser Jerman 2-0 melalui dua gol borongan Lukas Podolski pada menit ke-4 dan 12. Sementara pada Piala Dunia 2010 dan 2014, Swedia malah gagal tampil karena tidak lolos kualifikasi Zona Eropa.
Sementara itu, bagi Swiss asuhan pelatih Vladimir Petkovich, kekalahan dari Swedia semalam praktis membuyarkan harapan mereka untuk menyamai prestasi terbaik di Piala Dunia 1930 dan 1938. Pada gelaran perdana Piala Dunia 1930 di Italia, Swiss tembus babak perempat final sebelum kemudian didepak Cekoslovakia (kini Republik Ceko) 2-2. Sedangkan dalam Piala Dunia 1938 di Prancis, Swiss tembus perempat final sebelum kemudian dibungkam Hungaria dua gol tanpa balas.
Setelah itu, prestasi Swiss jatuh bangun di Piala Dunia. Preestasi terbaiknya hanya sebatas tembus babak perdelapan final Piala Dunia 2002 di Korsel-Jepang, Piala Dunia 2006 di Jerman, Piala Dunia 2014 di Brasil, dan Piala Dunia 2018 ini di Rusia. Catatan khusus dibukukan Swiss di Piala Dunia 2006. Waktu itu, Sebastian Frey cs lolos ke babak knock out dengan predikat juara grup tanpa kebobolan satu gol pun. Sayangnya, Swiss kemudian dihentikan Ukrania di babak perdelapan final melalui drama adu penalti, setelah skor imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu 2x15 menit.
Tragisnya, saat drama adu penalti dilakukan, Swiss justru tidak mampu bikin satu gol pun, hingga mereka kalah telak 0-3. Swiss pun mencatat dua sejarah sekaligus di arena Piala Dunia 2006. Pertama, sebagai tim yang lolos babak perdelapan final Piala Dunia tanpa kebobolan gol. Kedua, sebagai tim pertama yang kalah adu penalti tanpa melesakkan gol. Sedangkan dalam Piala Dunia terakhir di Brasil, 1 Juli 2014, Swiss dihajar Argentina 1-0 di babak perdelapan final yang melalui perpanjahan waktu, melalui gol Angel Di Maria pada menit ke-118. *nar
Komentar