KM Lestari Maju Kandas
12 orang tewas, gaji ke 13 PNS senilai Rp30 M ikut tenggelam
BULUKAMBA, NusaBali
Syahbandar Pelabuhan Selayar, Anwar Karim, mengatakan, Kapal Motor (KM) Lestari Maju mengalami kecelakaan dan kandas karena cuaca buruk. "Pukul 10.00 kapal bertolak dari Pelabuhan Bira, Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata, Selayar. Dalam perjalanannya menuju Pelabuhan Selayar, kapal mengalami guncangan hebat karena kondisi cuaca, ombak sampai dua meter lebih," kata Anwar dalam perbincangan dengan tvOne, Selasa (3/7).
Anwar menyebutkan, permasalahannya karena cuaca dan ombak besar yang kemudian membuat kapal bergeser atau oleng. Akibatnya, kapal mengalami kerusakan mesin dan kandas pada Selasa pukul 13.45 WITA. Kapal diperkirakan mengalami kebocoran lambung kiri. Anwar melanjutkan, insiden kecelakaan yang dialami kapal Lestari Maju tersebut baru pertama kali ini terjadi. Sebelumnya, tidak ada masalah apa-apa. "Iya baru pertama kali, selama dua tahun, sejak beroperasi pada 2016, tidak pernah mengalami masalah-masalah," tuturnya.
Korban meninggal dunia dikabarkan bertambah dalam insiden kandasnya KM Lestari Maju di peraian Pantai Pa'baddilang, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Informasi terkini, sebanyak 12 korban disebut meninggal dunia, yang di antaranya merupakan anak-anak. Di antara korban tersebut, Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Syamsu Ridwan menyebut, terdapat dua balita. Satu balita berjenis kelamin laki-laki berumur dua tahun dan balita perempuan berumur tiga tahun.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, KM Lestari Maju mengangkut 139 penumpang. "Menurut manifes kapal, ada 139 penumpang dan 48 kendaraan berbagai golongan di dalam KM Lestari Maju," kata Sutopo, Selasa (3/7) seperti dilansir vivanews.
Akibat kecelakaan itu, uang Rp30 miliar milik Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan diduga tenggelam. Uang tersebut milik Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan untuk gaji ke-13 ASN Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dalam kapal feri yang kandas pukul 13.45 WITA di wilayah Pantai Pa'baddilang Selayar itu diduga memuat mobil kas BPD. Namun, saat kapal miring disinyalir mobil tersebut hanyut kemudian tenggelam di laut. Dugaan dari kabar tersebut juga perkuat dari beredarnya pengakuan Sekda Kepulauan Selayar, Marjani Sultan di media sosial Whatsapp. "Tallangi ferinjo (tenggelam itu feri). Uang BPD Rp30 miliar di atas," tulisnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengatakan, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lestari Maju sengaja dikandaskan bukan tenggelam seperti informasi yang sempat beredar.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus H. Purnomo menyampaikan, berdasarkan laporan yang disampaikan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bulukumba disebutkan bahwa kapal tersebut kemasukan air karena cuaca buruk. "Dan oleh nakhoda, kapal sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam dan memudahkan evakuasi para penumpangnya," ujar Agus. *
Syahbandar Pelabuhan Selayar, Anwar Karim, mengatakan, Kapal Motor (KM) Lestari Maju mengalami kecelakaan dan kandas karena cuaca buruk. "Pukul 10.00 kapal bertolak dari Pelabuhan Bira, Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata, Selayar. Dalam perjalanannya menuju Pelabuhan Selayar, kapal mengalami guncangan hebat karena kondisi cuaca, ombak sampai dua meter lebih," kata Anwar dalam perbincangan dengan tvOne, Selasa (3/7).
Anwar menyebutkan, permasalahannya karena cuaca dan ombak besar yang kemudian membuat kapal bergeser atau oleng. Akibatnya, kapal mengalami kerusakan mesin dan kandas pada Selasa pukul 13.45 WITA. Kapal diperkirakan mengalami kebocoran lambung kiri. Anwar melanjutkan, insiden kecelakaan yang dialami kapal Lestari Maju tersebut baru pertama kali ini terjadi. Sebelumnya, tidak ada masalah apa-apa. "Iya baru pertama kali, selama dua tahun, sejak beroperasi pada 2016, tidak pernah mengalami masalah-masalah," tuturnya.
Korban meninggal dunia dikabarkan bertambah dalam insiden kandasnya KM Lestari Maju di peraian Pantai Pa'baddilang, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Informasi terkini, sebanyak 12 korban disebut meninggal dunia, yang di antaranya merupakan anak-anak. Di antara korban tersebut, Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Syamsu Ridwan menyebut, terdapat dua balita. Satu balita berjenis kelamin laki-laki berumur dua tahun dan balita perempuan berumur tiga tahun.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, KM Lestari Maju mengangkut 139 penumpang. "Menurut manifes kapal, ada 139 penumpang dan 48 kendaraan berbagai golongan di dalam KM Lestari Maju," kata Sutopo, Selasa (3/7) seperti dilansir vivanews.
Akibat kecelakaan itu, uang Rp30 miliar milik Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan diduga tenggelam. Uang tersebut milik Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan untuk gaji ke-13 ASN Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dalam kapal feri yang kandas pukul 13.45 WITA di wilayah Pantai Pa'baddilang Selayar itu diduga memuat mobil kas BPD. Namun, saat kapal miring disinyalir mobil tersebut hanyut kemudian tenggelam di laut. Dugaan dari kabar tersebut juga perkuat dari beredarnya pengakuan Sekda Kepulauan Selayar, Marjani Sultan di media sosial Whatsapp. "Tallangi ferinjo (tenggelam itu feri). Uang BPD Rp30 miliar di atas," tulisnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengatakan, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lestari Maju sengaja dikandaskan bukan tenggelam seperti informasi yang sempat beredar.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus H. Purnomo menyampaikan, berdasarkan laporan yang disampaikan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bulukumba disebutkan bahwa kapal tersebut kemasukan air karena cuaca buruk. "Dan oleh nakhoda, kapal sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam dan memudahkan evakuasi para penumpangnya," ujar Agus. *
Komentar