Halau Serangan Burung, Tanaman Padi Ditutup Jaring
Petani di Dusun Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli pasang jaring untuk melindungi tanaman padi.
BANGLI, NusaBali
Tujuannya untuk mengurangi dampak buruk serangan burung. Menutup tanaman padi dengan jaring lebih efektif dibandingkan menghalau burung dengan lelakut (orang-orangan sawah) ataupun benda-benda yang bisa mengeluarkan suara keras.
Petani setempat, I Dewa Ketut Watra, berinisiatif memasang jaring agar padinya tidak habis dimakan burung. Sebelum dipasangi jaring, hasil pertanian tidak memuaskan karena rusak akibat serangan kawanan burung. “Kalau dulu bisa setengahnya habis dimakan burung. Sekarang lebih aman dengan jarring,” ungkap Dewa Watra, Rabu (4/7). Dewa Watra punya lahan pertanian sekitar 1,5 hektare dan sepenuhnya diisi tanaman padi.
Dewa Watra sempat kesulitan untuk mengusir burung dengan manual atapun dengan memasang benda-benda yang mengeluarkan suara keras. “Diusir dari satu penjuru, burung terbang ke penjuru lain. Sampai menunggu waktu panen, padi sudah habis dimakan burung,” sebutnya. Pemasangan jaring dilakukan saat padi sudah mulai berbulir. Kakek tiga cucu ini membeli jaring di Karangasem dengan harga Rp 1 juta untuk 100 meter jaring. “Jaring ini bisa digunakan beberapa kali, apalagi kalau bagus perawatannya bisa bertahan lama,” sebutnya. Kini banyak petani memanfaatkan jaring untuk antisipasi serangan burung. Ia pun banyak dapat tititpan dari petani lain untuk beli jaring. *e
Tujuannya untuk mengurangi dampak buruk serangan burung. Menutup tanaman padi dengan jaring lebih efektif dibandingkan menghalau burung dengan lelakut (orang-orangan sawah) ataupun benda-benda yang bisa mengeluarkan suara keras.
Petani setempat, I Dewa Ketut Watra, berinisiatif memasang jaring agar padinya tidak habis dimakan burung. Sebelum dipasangi jaring, hasil pertanian tidak memuaskan karena rusak akibat serangan kawanan burung. “Kalau dulu bisa setengahnya habis dimakan burung. Sekarang lebih aman dengan jarring,” ungkap Dewa Watra, Rabu (4/7). Dewa Watra punya lahan pertanian sekitar 1,5 hektare dan sepenuhnya diisi tanaman padi.
Dewa Watra sempat kesulitan untuk mengusir burung dengan manual atapun dengan memasang benda-benda yang mengeluarkan suara keras. “Diusir dari satu penjuru, burung terbang ke penjuru lain. Sampai menunggu waktu panen, padi sudah habis dimakan burung,” sebutnya. Pemasangan jaring dilakukan saat padi sudah mulai berbulir. Kakek tiga cucu ini membeli jaring di Karangasem dengan harga Rp 1 juta untuk 100 meter jaring. “Jaring ini bisa digunakan beberapa kali, apalagi kalau bagus perawatannya bisa bertahan lama,” sebutnya. Kini banyak petani memanfaatkan jaring untuk antisipasi serangan burung. Ia pun banyak dapat tititpan dari petani lain untuk beli jaring. *e
1
Komentar