Kena Dampak Isu #2019GantiPresiden di Pilgub
Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui terkena dampak isu #2019GantiPresiden di Pilkada Jawa Barat.
JAKARTA, NusaBali
Namun dampak yang dirasakannya tidak sebesar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. "Ya itu salah satunya, kalau kita sih lebih kepada isu ganti presiden itu rada kencang di Jawa Barat. Kita juga terkena dampaknya, tapi tidak sebesar dampak yang nomor 4 (Deddy-Dedi) mungkin ya. Ini kita kan posisi kita kokoh kuat tadi saya bilang paling posisi terakhir kurang-lebih 3-4% itu angka finalnya," kata Ridwan di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (4/7).
Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil itu, isu tersebut cukup membuat suara pemilih menghubung-hubungkannya dengan pilpres. Menurut dia, tidak seharusnya isu tersebut dipakai di pilkada.
"Iya karena kan isu itu membuat pemilih Jawa Barat menghubung-hubungkanlah antara pilkada dan pilpres. Kalaupun menurut kita tidak seharusnya, tapi juga namanya strategi orang," kata Kang Emil dilansir detik.com. Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) setuju dengan pernyataan Ridwan Kamil terkait hal itu. Selain itu, Cak Imin menyebut ada beberapa strategi untuk mengantisipasi isu SARA.
"Ya semua pasti berpengaruh ya, terutama politik nasional pasca-pilkada. Itu harus diantisipasi sebagai kegiatan yang positif, menghindari isu SARA," ungkap Cak Imin. *
Namun dampak yang dirasakannya tidak sebesar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. "Ya itu salah satunya, kalau kita sih lebih kepada isu ganti presiden itu rada kencang di Jawa Barat. Kita juga terkena dampaknya, tapi tidak sebesar dampak yang nomor 4 (Deddy-Dedi) mungkin ya. Ini kita kan posisi kita kokoh kuat tadi saya bilang paling posisi terakhir kurang-lebih 3-4% itu angka finalnya," kata Ridwan di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (4/7).
Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil itu, isu tersebut cukup membuat suara pemilih menghubung-hubungkannya dengan pilpres. Menurut dia, tidak seharusnya isu tersebut dipakai di pilkada.
"Iya karena kan isu itu membuat pemilih Jawa Barat menghubung-hubungkanlah antara pilkada dan pilpres. Kalaupun menurut kita tidak seharusnya, tapi juga namanya strategi orang," kata Kang Emil dilansir detik.com. Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) setuju dengan pernyataan Ridwan Kamil terkait hal itu. Selain itu, Cak Imin menyebut ada beberapa strategi untuk mengantisipasi isu SARA.
"Ya semua pasti berpengaruh ya, terutama politik nasional pasca-pilkada. Itu harus diantisipasi sebagai kegiatan yang positif, menghindari isu SARA," ungkap Cak Imin. *
Komentar