Sirkuit II Panjat Tebing Alami Penurunan Peserta
Jumlah peserta pada Sirkuit Seri II Panjat Tebing yang dimulai Kamis (5/7) di Areal Panjat Tebing Sport Center Kebo Iwo, Gianyar mengalami penurunan bila dibandingkan Seri I di Kompleks Kompyang Sunana Denpasar, medio April lalu.
GIANYAR, NusaBali
Dari 243 pada sirkuit pertama, turun menjadi 157 atlet atau berkurang 86 atlet. Pengurangan atlet itu berlasan. Sebab, saat ini fokusnya penerimaan siswa baru. Ketua Umum Pengprov FPTI Bali Putu Yudiatmika memaklumi penurunan jumlah peserta. Hal itu karena dalam waktu bersamaan, dominan atletnya masih bersekolah dan bersamaan mencari sekolah. Padahal jadwal Sirkuit Seri II disepakati digelar 5-8 Juli.
"Kami maklumi itu, karena atletnya memang masih mencari sekolah. Pendidikan juga penting, disamping mengejar prestasi di luar sekolah," tutur Putu Yudiatmika.
Menurutnya, penurunan jumlah peserta terjadi di semua Pengkab/Pengkot FPTI Bali. Pada seri I Kabupaten Jembrana mengirimkan 21 atlet, namun seri II menjadi 17 atlet, Tabanan seri I 20 atlet, di seri II hanya 10 atlet, begitu juga Badung dari 75 atlet menjadi 27 atlet, Denpasar dari 37 atlet menurun 30 atlet, tuan rumah Gianyar hanya mengutus 25 atlet di seri II, padahal di seri I 27 atlet. Berikutnya Klungkung dari awalnya 17 kini menjadi 14 atlet, Karangasem dari 19 atlet jadi 15 atlet, dan terakhir Buleleng dari 27 atlet turun 19 atlet.
Meski berkurang namun tidak mengurangi semangat. Sebab hal ini ini sifatnya pengumpulan poin. Sebab di seri III di Buleleng merupakan babak final dari tiga seri selama 2018. Untuk itu Yudiatmika berharap kejutan di seri II. Setelah Jembrana memimpin di seri I, di Gianyar mudah-mudahan ada kembali kejutan baru.
"Saya yakin di seri II ini pasti ada kejutan lagi. Karena di Kelompok Umur ini banyak pemula yang prestasinya luar biasa. Makanya, kami komitmen mempasilitasi lewat Sirkuit," tegas Putu Yudiatmika.
Menurut Yudiatmika, sampai saat ini FPTI Jembrana masih memimpin. Dengam hasil di seri I menyabet 9 emas, 8 perak dan 6 perunggu, disusul Badung 9 emas, 3 perak dan 8 perunggu, posisi 3 ditempati Denpasar dengan raihan 4 emas, 4 perak dan 1 perunggu.
"Untuk di Sirkuit III di Buleleng, saya optimistis peserta akan lebih banyak lagi. Karena final juga dan tidak ada terbentur penerimaan siswa baru," kata Yudiatmika. *dek
"Kami maklumi itu, karena atletnya memang masih mencari sekolah. Pendidikan juga penting, disamping mengejar prestasi di luar sekolah," tutur Putu Yudiatmika.
Menurutnya, penurunan jumlah peserta terjadi di semua Pengkab/Pengkot FPTI Bali. Pada seri I Kabupaten Jembrana mengirimkan 21 atlet, namun seri II menjadi 17 atlet, Tabanan seri I 20 atlet, di seri II hanya 10 atlet, begitu juga Badung dari 75 atlet menjadi 27 atlet, Denpasar dari 37 atlet menurun 30 atlet, tuan rumah Gianyar hanya mengutus 25 atlet di seri II, padahal di seri I 27 atlet. Berikutnya Klungkung dari awalnya 17 kini menjadi 14 atlet, Karangasem dari 19 atlet jadi 15 atlet, dan terakhir Buleleng dari 27 atlet turun 19 atlet.
Meski berkurang namun tidak mengurangi semangat. Sebab hal ini ini sifatnya pengumpulan poin. Sebab di seri III di Buleleng merupakan babak final dari tiga seri selama 2018. Untuk itu Yudiatmika berharap kejutan di seri II. Setelah Jembrana memimpin di seri I, di Gianyar mudah-mudahan ada kembali kejutan baru.
"Saya yakin di seri II ini pasti ada kejutan lagi. Karena di Kelompok Umur ini banyak pemula yang prestasinya luar biasa. Makanya, kami komitmen mempasilitasi lewat Sirkuit," tegas Putu Yudiatmika.
Menurut Yudiatmika, sampai saat ini FPTI Jembrana masih memimpin. Dengam hasil di seri I menyabet 9 emas, 8 perak dan 6 perunggu, disusul Badung 9 emas, 3 perak dan 8 perunggu, posisi 3 ditempati Denpasar dengan raihan 4 emas, 4 perak dan 1 perunggu.
"Untuk di Sirkuit III di Buleleng, saya optimistis peserta akan lebih banyak lagi. Karena final juga dan tidak ada terbentur penerimaan siswa baru," kata Yudiatmika. *dek
Komentar