Anjing Rabies Gigit 3 Orang di Batuan
Seekor anjing yang diketahui positif terjangkit rabies menggigit 3 orang di Banjar Jeleka, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati dalam kurun dua hari, Senin (2/7) sore hingga Selasa (3/7) malam.
Korbannya Termasuk Pemilik Anjing dan Keponakannya
GIANYAR, NusaBali
Dua dari tiga korban yang terrgigit adalah majikan (pemilik) anjing itu sendiri, I Wayan Kota, 49, dan keponakannya, Ni Putu Devi Mei-rayanthi, 5. Satu korban tergigit lagi adalah Ni Wayan Suryati, warga Banjar Lantangidung, Desa Batuan yang berkunjung ke rumah pemilik anjing.
Korban pertama yang digigit anjing bernama Pinky itu adalan Ni Wayan Suryati, Senin sore. Kala itu, Wayan Suryati datang bertamu ke rumah korban Wayan Kota untuk satu keperluan. Begitu menggigit orang, anjing ini langsung dikandangkan oleh Wayan Kota.
Namun, karena kandang tidak terkunci, anjing rabies ini kembali liar. Malam itu juga, anjing bernama Pinky ini kembali menggigit keponakan dari Wayan Kota yang masih berusia 5 tahun, Ni Putu Devi Meirayanthi. “Biasanya diajak bercanda, tapi tumben pas disamperin justru menggigit,” ungkap Wayan Kota saat ditemui NusaBali di rumahnya, Jumat (6/7).
Usai menggigit bocah Putu Devi, anjing ini kembali dikandangkan. Keesokan harinya, Selasa, Wayan Kota melihat anjingnya itu agresif sehingga dicurigai rabies. “Biar tidak banyak korban, saya putuskan untuk membunuh anjing itu,” cerita Wayan Kota.
Namun apes, saat Wayan Kota coba mengikatkan tali ke leher si anjing sebelum dibunuh, dia justru digigit di bagian tangan. “Dalam kondisi tangan berdarah, saya jerat leher anjing iti hingga mati, lalu mayatnya dikuburkan,” katanya.
Usai mengubur anjingnya, Wayan Kota dan keponakannya, Putu Devi, langsung berobat ke RS Sanglah, Denpasar dan mendapatkan suntikan vaksin anti rabies (VAR). Saat itu, pihak RS Sanglah meminta Wayan Kota untuk menggali kuburan anjingnya dan selanjutnya diperiksa. Saran itu dipatuhi, kepala bangkai anjing dibawa Wayan Kota ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali di Denpasar, Rabu (4/7) sore pukul 17.30 Wita, untuk diteliti. Dari hasil pemeriksaan yang keluar Kamis (5/7), diketahui anjing yang menggigit tiga orang termasuk majikannya ini positif terjangkit rabies.
“Ya, katanya anjing saya itu positif rabies,” papar Wayan Kota, yang sempat dijenguk Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Sukawati, Drh I Nyoman Arya Dharma, di rumahnya di Banjar Jeleka, Desa Batuan, Jumat kemarin.
Wayan Kota mengisahkan, anjing yang diberi nama Pinky ini sudah dipelihara sejak 1,5 tahun lalu. Anjing ini diminta dari kerabatnya yang tinggal di Banjar Puaya, Desa Batuan. Selama 1,5 tahun dipelihara, anjing berwarna putih ini hanya sempat sekali divaksin. “Kesehariannya, anjing ini kadang dikandangkan, kadang dilepas dan manin ke jalan di depan rumah,” katanya.
Menurut Wayan Kota, gelagat aneh mulai ditunjukkan anjingnya ini sejak 3 hari sebelum menggigit orang. “Biasanya si Pinky polos. Kalau ada orang lain masuk rumah, biasdanya menggonggong, tapi tidak pernah menggigit. Namun, sebelum kejadian, perangainya agak beringas,” sebut Wayan Kota.
Sementara itu, seluruh warga di Banjar Jeleka, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati dikumpulkan oleh Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar, Kamis malam, untuk dilakukan sosialisasi, menyusul kasus gigitan anjing rabies. Dari pertemuan malam itu, disepakati untuk dilakukan eliminasi anjing secara selektif dan vaksinasi anjing.
Eleminasi dan vaksinasi telah dilakukan, Jumat kemarin, dengan dipimpin langsung Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar, Ngakan Readi. “Sesuai SOP, setelah ada kasus positif rabies, kita lakukan koordinasi dengan Puskesmas, sosialisasi ke masyarakat sekitar bahwa daerah ini rawan, sehingga disepakati ada eliminasi selektif,” jelas Ngakan Readi.
Eliminasi anjing dilakukan dengan cara ditulup. Sedikitnya ada 30 ekor anjing di Desa Batuan yang dieliminasi, Jumat kemarin. “Kita selektif, hanya anjing yang terindikasi sempat kontak dengan anjing positif rabies yang dieliminasi. Jika sudah dipelihara dengan baik, diikat, dan dikandangkan, tidak kami eliminasi,” papar Ngakan Ready. *nvi
1
Komentar