Waspadai ‘Jebakan Batman’
Kemenangan atas Kolombia membuat optimisme dan kepercayaan diri pemain Inggris meroket. Apalagi mereka mengakhiri kutukan adu penalti.
Swedia vs Inggris, Sabtu Malam Ini
SAMARA, NusaBali
Swedia dan Inggris akan berjibaku pada laga perempatfinal Piala Dunia 2018, di Samara Arena, Sabtu (7/7), pukul 22.00 WITA. Kedua tim susah payah meraih kemenangan di babak sebelumnya. Swedia mengakhiri perlawanan Swiss 1-0 dan Inggris menang adu penalti melawan Kolombia 4-3 (1-1).
Kemenangan atas Kolombia itu membuat optimisme dan kepercayaan diri Inggris meroket. Apalagi mereka mengakhiri kutukan adu penalti. Inggris selalu kalah setiap kali adu penalti. Yakni pada Piala Dunia 1990, 1998, 2002, serta pada Piala Euro 1996, 2004, 2012.
Sedangkan Swedia berambisi mengulangi prestasi heroik saat ke semifinal pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Untuk itu Swedia tidak akan mengubah caranya bermain. Mereka membiarkan Inggris menguasai bola di wilayah Swedia.
Dari catatan Whoscored, Swedia bukanlah tim yang unggul dalam penguasaan bola. Dalam tiga laga di fase grup, Swedia hanya meraih penguasaan bola lebih dari 50 persen saat mengalahkan Korea Selatan 1-0. Saat kalah 1-2 dari Jerman, penguasaan bola Swedia cuma 24 persen. Lawan Meksiko, penguasaan bola 33 persen tapi menang 3-0.
Melawan Swiss di 16 besar, penguasaan bola Swedia 33 persen. Jika diratakan, Swedia punya 40,4 persen. Namun, tim Janne Andersson menang 1-0 dan ke perempatfinal.
Kapten Swedia Andreas Granqvist meyakini, timnya tak mengubah gaya bermain. Swedia akan membiarkan Inggris menguasai bola dan Marcus Berg dkk akan mengefisienkan serangan. Setelah itu, mereka membuat ‘jebakan batman’, dengan serangan balik mematikan.
"Jika Anda melihat permainan kami, tentu saja lawan punya lebih banyak penguasaan bola, tetapi kami menciptakan lebih banyak peluang. Beginilah kami bermain, inilah harus kami lakukan," kata Granqvist.
Sedangkan mantan bek Inggris Gary Neville menilai, di atas kertas The Three Lions lebih diunggulkan atas Swedia karena komposisi pemain yang lebih baik. Tapi Neville percaya Swedia akan sangat merepotkan, sebagaimana yang dilakukan Islandia di Piala Eropa dua tahun lalu, dengan mendepak Inggris 2-1 di babak 16 besar Piala Eropa 2016.
Swedia dan Inggris sebelumnya pernah dua kali bertemua di Piala Dunia, dan keduanya berakhir imbang, yakni 1-1 pada 2002 dan 2-2 pada 2006. Ada kemungkinan hasil seri dan berlanjut adu penalti.*
SAMARA, NusaBali
Swedia dan Inggris akan berjibaku pada laga perempatfinal Piala Dunia 2018, di Samara Arena, Sabtu (7/7), pukul 22.00 WITA. Kedua tim susah payah meraih kemenangan di babak sebelumnya. Swedia mengakhiri perlawanan Swiss 1-0 dan Inggris menang adu penalti melawan Kolombia 4-3 (1-1).
Kemenangan atas Kolombia itu membuat optimisme dan kepercayaan diri Inggris meroket. Apalagi mereka mengakhiri kutukan adu penalti. Inggris selalu kalah setiap kali adu penalti. Yakni pada Piala Dunia 1990, 1998, 2002, serta pada Piala Euro 1996, 2004, 2012.
Sedangkan Swedia berambisi mengulangi prestasi heroik saat ke semifinal pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Untuk itu Swedia tidak akan mengubah caranya bermain. Mereka membiarkan Inggris menguasai bola di wilayah Swedia.
Dari catatan Whoscored, Swedia bukanlah tim yang unggul dalam penguasaan bola. Dalam tiga laga di fase grup, Swedia hanya meraih penguasaan bola lebih dari 50 persen saat mengalahkan Korea Selatan 1-0. Saat kalah 1-2 dari Jerman, penguasaan bola Swedia cuma 24 persen. Lawan Meksiko, penguasaan bola 33 persen tapi menang 3-0.
Melawan Swiss di 16 besar, penguasaan bola Swedia 33 persen. Jika diratakan, Swedia punya 40,4 persen. Namun, tim Janne Andersson menang 1-0 dan ke perempatfinal.
Kapten Swedia Andreas Granqvist meyakini, timnya tak mengubah gaya bermain. Swedia akan membiarkan Inggris menguasai bola dan Marcus Berg dkk akan mengefisienkan serangan. Setelah itu, mereka membuat ‘jebakan batman’, dengan serangan balik mematikan.
"Jika Anda melihat permainan kami, tentu saja lawan punya lebih banyak penguasaan bola, tetapi kami menciptakan lebih banyak peluang. Beginilah kami bermain, inilah harus kami lakukan," kata Granqvist.
Sedangkan mantan bek Inggris Gary Neville menilai, di atas kertas The Three Lions lebih diunggulkan atas Swedia karena komposisi pemain yang lebih baik. Tapi Neville percaya Swedia akan sangat merepotkan, sebagaimana yang dilakukan Islandia di Piala Eropa dua tahun lalu, dengan mendepak Inggris 2-1 di babak 16 besar Piala Eropa 2016.
Swedia dan Inggris sebelumnya pernah dua kali bertemua di Piala Dunia, dan keduanya berakhir imbang, yakni 1-1 pada 2002 dan 2-2 pada 2006. Ada kemungkinan hasil seri dan berlanjut adu penalti.*
1
Komentar