Tabarez Mengidap Penyakit Langka
Pelatih Uruguay Oscar Washington Tabarez (71 tahun) berjuang melawan penyakit saraf langka Guillan-Barre Syndrome (GBS) setelah terlihat beberapa kali mengenakan tongkat dan dibantu berjalan.
MOSKOW, NusaBali
Dilansir National Health Service, sindrom ini menyerang saraf di beberapa bagian tubuh, umumnya kaki dan tangan. GBS adalah penyakit degeneratif yang menyebabkan lemahnya otot dan kelumpuhan. Walau dapat ditangani dan disembuhkan, namun dapat juga membahayakan nyawa dan menjadi masalah jangka panjang pada beberapa orang.
Tabarez terdiagnosis penyakit langka sejak 2016. Ia juga diminta untuk keluar dari pekerjaannya demi pemulihan diri. Namun ia menolaknya demi menemani tim La Celeste (sebutan timnas Uruguay) untuk bertanding dalam Piala Dunia untuk ketiga kalinya.
"Aku tidak hidup dalam kesakitan. Penyakit saraf ini kadang menyebabkan masalah, terutama saat berjalan. Tapi karena ini penyakit kronis, kadang aku merasa agak lebih baik," kata Tabarez, dikutip dari Daily Mail.
Kini kondisi pelatih yang dijuluki El Maestro ini disebut membaik dan hanya membutuhkan tongkat berjalan. Ia berharap membawa Uruguay berjaya di Piala Dunia dan juara untuk ketiga kalinya setelah tahun 1930 dan 1950. *
Dilansir National Health Service, sindrom ini menyerang saraf di beberapa bagian tubuh, umumnya kaki dan tangan. GBS adalah penyakit degeneratif yang menyebabkan lemahnya otot dan kelumpuhan. Walau dapat ditangani dan disembuhkan, namun dapat juga membahayakan nyawa dan menjadi masalah jangka panjang pada beberapa orang.
Tabarez terdiagnosis penyakit langka sejak 2016. Ia juga diminta untuk keluar dari pekerjaannya demi pemulihan diri. Namun ia menolaknya demi menemani tim La Celeste (sebutan timnas Uruguay) untuk bertanding dalam Piala Dunia untuk ketiga kalinya.
"Aku tidak hidup dalam kesakitan. Penyakit saraf ini kadang menyebabkan masalah, terutama saat berjalan. Tapi karena ini penyakit kronis, kadang aku merasa agak lebih baik," kata Tabarez, dikutip dari Daily Mail.
Kini kondisi pelatih yang dijuluki El Maestro ini disebut membaik dan hanya membutuhkan tongkat berjalan. Ia berharap membawa Uruguay berjaya di Piala Dunia dan juara untuk ketiga kalinya setelah tahun 1930 dan 1950. *
Komentar