OSIS Tak Boleh Tangani MPLS SMP
Puluhan ribu siswa di Buleleng menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di jenjang SMP.
SINGARAJA, NusaBali
Mereka selama tiga hari ke depan akan diajak berbagai kegiatan pengenalan lingkungan sekolah. Khusus tahun ini, kakak tingkat, alumni maupun Organisasi Intra Sekolah (OSIS) tidak diperkenankan untuk mengatur pelaksanaaan MPLS.
Dengan peraturan baru PPBD, seluruh rangkaian kegiatan MPLS, dipegang seutuhnya oleh guru dan pendidik di sekolah itu. OSIS saat ini hanya diperkenankan membantu penyediaan sarana dan proses lainnya untuk kelancaran pelaksanaan. Kabid Pembinaan SMP, Dr I Made Sedana MPd, ditemui saat membuka MPLS di SMPN 1 Singaraja, Senin (9/7) siang kemarin menegaskan pendidikan saat ini adalah pendidikan yang menyenangkan sehingga dilarang tegas ada perpeloncoan dalam berbagai bentuk apapun.
“MPLS dilakukan bagaimana memberikan ruang dan waktu untuk menyosialisasikan lingkungan sekolah untuk siswa baru. Pihak pendidik mengedukasi mereka, tidak ada perploncoan,” kata dia. Termasuk membawa tugas yang tidak rasional, seperti makanan dan barang-barang tertentu yang sulit dicari.
Guru dan pendidik di setiap sekolah hanya dibolehkan memberikan materi pengenalan lingkungan sekolah. Materi yang menyenangkan, sekaligus pendidikan yang menanamkan nilai-nilai budi pekerti. Dalam pelaksanaan MPLS Dinas Pendidikan hanya membatasi maksimal selama tiga hari.
Setelah menurut Sedana, pendidik dan guru di seluruh sekolah, segera menyiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan. Sehingga tidak terjadi jeda terlalu lama. “Segala perangkat yang diperlukan dalam proses belajar mengajar segera disiapkan usai ini, sehingga begitu usai MPLS, semua siswa sudah dapat belajar sesuai jadwal yang telah disusun,” imbuh dia. *k23
Mereka selama tiga hari ke depan akan diajak berbagai kegiatan pengenalan lingkungan sekolah. Khusus tahun ini, kakak tingkat, alumni maupun Organisasi Intra Sekolah (OSIS) tidak diperkenankan untuk mengatur pelaksanaaan MPLS.
Dengan peraturan baru PPBD, seluruh rangkaian kegiatan MPLS, dipegang seutuhnya oleh guru dan pendidik di sekolah itu. OSIS saat ini hanya diperkenankan membantu penyediaan sarana dan proses lainnya untuk kelancaran pelaksanaan. Kabid Pembinaan SMP, Dr I Made Sedana MPd, ditemui saat membuka MPLS di SMPN 1 Singaraja, Senin (9/7) siang kemarin menegaskan pendidikan saat ini adalah pendidikan yang menyenangkan sehingga dilarang tegas ada perpeloncoan dalam berbagai bentuk apapun.
“MPLS dilakukan bagaimana memberikan ruang dan waktu untuk menyosialisasikan lingkungan sekolah untuk siswa baru. Pihak pendidik mengedukasi mereka, tidak ada perploncoan,” kata dia. Termasuk membawa tugas yang tidak rasional, seperti makanan dan barang-barang tertentu yang sulit dicari.
Guru dan pendidik di setiap sekolah hanya dibolehkan memberikan materi pengenalan lingkungan sekolah. Materi yang menyenangkan, sekaligus pendidikan yang menanamkan nilai-nilai budi pekerti. Dalam pelaksanaan MPLS Dinas Pendidikan hanya membatasi maksimal selama tiga hari.
Setelah menurut Sedana, pendidik dan guru di seluruh sekolah, segera menyiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan. Sehingga tidak terjadi jeda terlalu lama. “Segala perangkat yang diperlukan dalam proses belajar mengajar segera disiapkan usai ini, sehingga begitu usai MPLS, semua siswa sudah dapat belajar sesuai jadwal yang telah disusun,” imbuh dia. *k23
1
Komentar