Dua SMP Swasta di Amlapura Tanpa Siswa
SMP Saraswati Tabanan Tetap Ajar 8 Siswa
AMLAPURA, NusaBali
Dua SMP Swasta di Karangasem tidak kebagian siswa baru, yakni SMP Parisadha Amlapura dan SLUB (Sekolah Lanjutan Umum Bawah) Saraswati Amlapura. Ma-salahnya, siswa lulusan SD enggan mendaftar ke sekolah swasta dan pilih berdesak-desakan di SMP Negeri. Menurut Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Dis-dikpora) Karangasem, I Wayan Sarya, SMP Parisadha Amlapura bukan sekali ini tidak kebagian siswa baru. Setahun lalu, sekolah swasta ini juga nihil siswa baru.
Terakhir, SMP Parisadha Amlapura menerima siswa baru saat tahun ajaran 2016/2017. "SMP Swasta di Amlapura rata-rata kesulitan merekrut siswa baru. Ini beda dengan di SMP Satu Atap atau SMP Terbuka, yang masih dapat siswa baru," ujar Wayan Surya di Kantor Disdikpora Kaangsem, Selasa (10/7). Sedangkan SLUB Saraswati Amlapura, kata Wayan Surya, bahkan sudah tidak dapat siswa sejak 3 tahun lalu (tahun ajaran 2015/2016). Sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati ini bukan saja gagal merekrut siswa level SMP, tapi juga siswa SD. Selama 4 tahun terakhir berturut-turut, SD Saraswati Amlapura tanpa siswa baru.
Terakhir, SD Sarawsati Amlapura hanya memiliki siswa Kelas III, Kelas IV, dan kKelas V saat tahun ajaran 2016/2017. Kemudian, semua siswanya dipindahkan ke sekolah negeri. Kini, SLUB saraswati Amlapura juga tanpa siswa. Menurut Wayan Surya, siswa lulusan SD rata-rata enggan masuk di sekolah swasta.
"Kami telah bertemu para orangtua calon siswa baru di SMPN 5 Amlapura, sebelum anak mereka mendaftar. Mereka menolak sekolah ke swasta. Jika tidak dapat di SMP Negeri, anak mereka lebih memilih tidak sekolah saja," papar Sarya.
Sarya sendiri mengaku sulit mengarahkan agar calon siswa mau sekolah ke SMP Swasta. "Kami dilematis. Di satu sisi, harus menjalankan program wajib belajar 9 tahun. Namun, di sisi lain tidak etis menolak calon siswa di SMP Negeri," tandasnya.
Sementara, Kepala Sekolah (Kasek) SMP Parisadha Amlapura, Ni Made Sugandiani, mengakui sejak 2 tahun terakhir sekolahnya gagal merekrut siswa baru. Terakhir, SMP Parisadha hanya memiliki 10 siswa, mereka telah tamat tahun ajaran 2017/2018 kemarin. "Kali ini, kami kembali tidak dapat siswa baru. Karenanya, pembelajaran di Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX tanpa siswa," ungkap Sugandiani saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin.
Karena SMP Parisadha tapa siswa, Sugandiani sendiri kini kembali mengajar di SMPN 1 Amlapura. Sebab, dia sebelumnya diperbantukan sebagai Kasek SMP Parisadha. "Sekolah swasta di Kota Amlapura rata-rata kesulitan mendapat siswa. Nasib SMP Parisadha sama dengan SLUB Saraswati Amlapura," katanya. Sejauh ini, SMP swasta di Karangasem yang masih kebagian siswa baru adalah SMP PGRI di Desa Tumbu (Kecamatan Karangasem), MTs Maa'rif Amlapura, dan SMP Muhammadiyah Amlapura.
Bukan hanya SMP swasta di Karangasem yang kesulitan dapat siswa baru, namun juga selolah swasta di daerah lainnya. Salah satunya, SMP Saraswati 1 Tabanan, yang hanya kebagian 8 siswa baru tahun ajaran 2018/2019. Awalnya, calon siswa yang mendaftar ke SMP Saraswati 1 Tabanan mencapai 14 orang. Namun, yang datang akhirnya cuma 8 orang.
Kasek SMP Saraswati 1 Tabanan, Ayu Arya Semerthi, mengatakan pihak yayasan sebetulnya meminta agar siswa baru yang jumlahnya hanya 8 orang itu dikembalikan ke orangtuanya. Namun, para siswa justru menolak dengan alasan merasa nyaman di SMP Saraswati 1 Tabanan. "Setelah kami tanya orangtuanya, mereka nggak mau pindah, katanya sudah nyaman di Saraswati," ungkap Ayu Semerthi kepasa NusaBali di Tabanan, Selasa (10/7). Karena itu, SMP Saraswati 1 tetap akan mengajar 8 siswa baru ini. Menurut Ayu Semerthi, pihaknya tidak takut hanya mengajar 8 siswa. “Kami tidak takut, para siswa baru itu akan kami ajar," katanya. * k16,d
Dua SMP Swasta di Karangasem tidak kebagian siswa baru, yakni SMP Parisadha Amlapura dan SLUB (Sekolah Lanjutan Umum Bawah) Saraswati Amlapura. Ma-salahnya, siswa lulusan SD enggan mendaftar ke sekolah swasta dan pilih berdesak-desakan di SMP Negeri. Menurut Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Dis-dikpora) Karangasem, I Wayan Sarya, SMP Parisadha Amlapura bukan sekali ini tidak kebagian siswa baru. Setahun lalu, sekolah swasta ini juga nihil siswa baru.
Terakhir, SMP Parisadha Amlapura menerima siswa baru saat tahun ajaran 2016/2017. "SMP Swasta di Amlapura rata-rata kesulitan merekrut siswa baru. Ini beda dengan di SMP Satu Atap atau SMP Terbuka, yang masih dapat siswa baru," ujar Wayan Surya di Kantor Disdikpora Kaangsem, Selasa (10/7). Sedangkan SLUB Saraswati Amlapura, kata Wayan Surya, bahkan sudah tidak dapat siswa sejak 3 tahun lalu (tahun ajaran 2015/2016). Sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati ini bukan saja gagal merekrut siswa level SMP, tapi juga siswa SD. Selama 4 tahun terakhir berturut-turut, SD Saraswati Amlapura tanpa siswa baru.
Terakhir, SD Sarawsati Amlapura hanya memiliki siswa Kelas III, Kelas IV, dan kKelas V saat tahun ajaran 2016/2017. Kemudian, semua siswanya dipindahkan ke sekolah negeri. Kini, SLUB saraswati Amlapura juga tanpa siswa. Menurut Wayan Surya, siswa lulusan SD rata-rata enggan masuk di sekolah swasta.
"Kami telah bertemu para orangtua calon siswa baru di SMPN 5 Amlapura, sebelum anak mereka mendaftar. Mereka menolak sekolah ke swasta. Jika tidak dapat di SMP Negeri, anak mereka lebih memilih tidak sekolah saja," papar Sarya.
Sarya sendiri mengaku sulit mengarahkan agar calon siswa mau sekolah ke SMP Swasta. "Kami dilematis. Di satu sisi, harus menjalankan program wajib belajar 9 tahun. Namun, di sisi lain tidak etis menolak calon siswa di SMP Negeri," tandasnya.
Sementara, Kepala Sekolah (Kasek) SMP Parisadha Amlapura, Ni Made Sugandiani, mengakui sejak 2 tahun terakhir sekolahnya gagal merekrut siswa baru. Terakhir, SMP Parisadha hanya memiliki 10 siswa, mereka telah tamat tahun ajaran 2017/2018 kemarin. "Kali ini, kami kembali tidak dapat siswa baru. Karenanya, pembelajaran di Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX tanpa siswa," ungkap Sugandiani saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin.
Karena SMP Parisadha tapa siswa, Sugandiani sendiri kini kembali mengajar di SMPN 1 Amlapura. Sebab, dia sebelumnya diperbantukan sebagai Kasek SMP Parisadha. "Sekolah swasta di Kota Amlapura rata-rata kesulitan mendapat siswa. Nasib SMP Parisadha sama dengan SLUB Saraswati Amlapura," katanya. Sejauh ini, SMP swasta di Karangasem yang masih kebagian siswa baru adalah SMP PGRI di Desa Tumbu (Kecamatan Karangasem), MTs Maa'rif Amlapura, dan SMP Muhammadiyah Amlapura.
Bukan hanya SMP swasta di Karangasem yang kesulitan dapat siswa baru, namun juga selolah swasta di daerah lainnya. Salah satunya, SMP Saraswati 1 Tabanan, yang hanya kebagian 8 siswa baru tahun ajaran 2018/2019. Awalnya, calon siswa yang mendaftar ke SMP Saraswati 1 Tabanan mencapai 14 orang. Namun, yang datang akhirnya cuma 8 orang.
Kasek SMP Saraswati 1 Tabanan, Ayu Arya Semerthi, mengatakan pihak yayasan sebetulnya meminta agar siswa baru yang jumlahnya hanya 8 orang itu dikembalikan ke orangtuanya. Namun, para siswa justru menolak dengan alasan merasa nyaman di SMP Saraswati 1 Tabanan. "Setelah kami tanya orangtuanya, mereka nggak mau pindah, katanya sudah nyaman di Saraswati," ungkap Ayu Semerthi kepasa NusaBali di Tabanan, Selasa (10/7). Karena itu, SMP Saraswati 1 tetap akan mengajar 8 siswa baru ini. Menurut Ayu Semerthi, pihaknya tidak takut hanya mengajar 8 siswa. “Kami tidak takut, para siswa baru itu akan kami ajar," katanya. * k16,d
Komentar