SMP Favorit Kelebihan Murid, Dewan Pendidikan Akan Cek
Dewan Pendidikan Tabanan akan melakukan pengecekan ke sekolah, menyusul adanya kelebihan jumlah murid di SMPN 1 Tabanan dan SMPN 2 Tabanan yang tidak sesuai petunjuk teknis (juknis).
TABANAN, NusaBali
Bahkan tidak hanya SMP, SD negeri juga akan dicek. Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartama, mengatakan akan mengecek jumlah siswa yang tidak sesuai juknis. Tak hanya di SMPN 1, SMPN 2 Tabanan, pihaknya akan mengecek di SMPN lain. “Kami akan turun pekan depan,” ujarnya, Rabu (11/7).
Dia akan menanyakan, mengapa penerimaan siswa tidak sesuai dengan juklak dan juknis. Dan menanyakan siapa yang memberikan kewenangan menambah jumlah murid. “Setelah itu baru kami akan rekomendasikan ke Dinas Pendidikan, jika lebihi kuota, baru dialihkan ke sekolah lain,” tegasnya.
Disinggung apakah dengan lebihnya jumlah siswa per rombel itu tidak mempengaruhi Dapodik, dana BOS, maupun sertifikasi? Madra mengatakan ada pengaruh, tetapi kecil. Karena dapodik sekolah, dana BOS, dan sertifikasi guru yang diberikan pusat kepada sekolah, sebenarnya bergantung dari dinas pendidikan setempat karena dinas pendidikan yang mengusulkan nanti. “Bisa jadi terjadi pemangkasan dana BOS, tetapi kecil,” jelasnya.
Dikonformasi terpisah, Ketua DPRD Tabanan I Ketut ‘Boping’ Suryadi terkait jumlah siswa di SMPN 1 Tabanan diduga adanya titipan dari anggota DPRD, masalah itu sudah diserahkan ke Komisi IV DPRD Tabanan. “Saya tidak turut campur. Saya berpendapat, yang terpenting tidak ada siswa tidak dapat sekolah,” tegasnya.
Seperti berita sebelumnya, di SMPN 1 Tabanan menerima 416 murid baru untuk 9 rombel. Padahal jika sesuai juknis, harusnya hanya menerima 288 siswa. Sedangkan di SMPN 2 Tabanan dari 244 siswa untuk 7 rombel, menjadi 300 orang. *d
Bahkan tidak hanya SMP, SD negeri juga akan dicek. Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartama, mengatakan akan mengecek jumlah siswa yang tidak sesuai juknis. Tak hanya di SMPN 1, SMPN 2 Tabanan, pihaknya akan mengecek di SMPN lain. “Kami akan turun pekan depan,” ujarnya, Rabu (11/7).
Dia akan menanyakan, mengapa penerimaan siswa tidak sesuai dengan juklak dan juknis. Dan menanyakan siapa yang memberikan kewenangan menambah jumlah murid. “Setelah itu baru kami akan rekomendasikan ke Dinas Pendidikan, jika lebihi kuota, baru dialihkan ke sekolah lain,” tegasnya.
Disinggung apakah dengan lebihnya jumlah siswa per rombel itu tidak mempengaruhi Dapodik, dana BOS, maupun sertifikasi? Madra mengatakan ada pengaruh, tetapi kecil. Karena dapodik sekolah, dana BOS, dan sertifikasi guru yang diberikan pusat kepada sekolah, sebenarnya bergantung dari dinas pendidikan setempat karena dinas pendidikan yang mengusulkan nanti. “Bisa jadi terjadi pemangkasan dana BOS, tetapi kecil,” jelasnya.
Dikonformasi terpisah, Ketua DPRD Tabanan I Ketut ‘Boping’ Suryadi terkait jumlah siswa di SMPN 1 Tabanan diduga adanya titipan dari anggota DPRD, masalah itu sudah diserahkan ke Komisi IV DPRD Tabanan. “Saya tidak turut campur. Saya berpendapat, yang terpenting tidak ada siswa tidak dapat sekolah,” tegasnya.
Seperti berita sebelumnya, di SMPN 1 Tabanan menerima 416 murid baru untuk 9 rombel. Padahal jika sesuai juknis, harusnya hanya menerima 288 siswa. Sedangkan di SMPN 2 Tabanan dari 244 siswa untuk 7 rombel, menjadi 300 orang. *d
Komentar