Rumah Mewah Koruptor Dirampok
Anak majikan dan pembantu disekap, brankas kecil berhasil digasak
PEKANBARU, NusaBali
Rumah mewah milik narapidana pegawai BNI di Jalan Ramawangun Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau, disatroni perampok bersenjata parang, Kamis (12/7) sekitar pukul 10.30 WIB. Brankas kecil berhasil digondol namun belum diketahui apa isinya. Pelaku diduga menggunakan senjata tajam menyekap pembantu rumah tangga (PRT) dan anak majikan.
Aksi perampokan itu dilaporkan oleh seorang sekuriti bernama Zulfahmi. Sekitar lima menit kemudian, anggota polisi langsung meluncur ke lokasi. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto menjelaskan, pembantu rumah tangga awalnya berada di luar rumah di dekat jemuran. Tak lama, datang dua pria yang langsung menodongkan parang. Pembantu tadi dipaksa masuk rumah dan disuruh menunjukan kamar majikannya.
"Setelah itu IRT dipaksa masuk kamar mandi, lantas kedua pelaku mengambil brankas kecil di dalam kamar majikannya," kata Bimo. Ketika proses pengambilan brankas, si pembantu tadi keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamar anak majikannya. Keduanya lantas mengunci pintu dari dalam dan pintu diganjal tempat tidur. Kedua pelaku tak bisa masuk.
"Di dalam kamar, anak pemilik rumah lantas menghubungi keluarganya memberitahukan kalau rumahnya dirampok," kata Bimo seperti dilansir detik. Dari sanalah, pihak keluarga menghubungi pihak kepolisian. Sekitar pukul 11.00 WIB, pihak kepolisian tiba di lokasi. Tim segera menyisir rumah mewah tersebut.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto mengungkapkan, pelaku perampokan diduga berjumlah tiga orang. "Kita dapat laporan bahwa satu pelaku masih berada di dalam rumah. Sehingga kita lakukan pengepungan. Namun setelah dicek, yang ditemukan cuma dua orang korban, pembantu dan anak majikan," terang Santo.
Polisi Susanto mengatakan, para pelaku berhasil mengambil sejumlah barang-barang berharga dari rumah korban. "Untuk barang-barang yang hilang belum kita pastikan semuanya. Anggota masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," aku Santo.
Sejauh ini pihaknya masih memburu para pelaku perampokan tersebut. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. Selain itu mencari rekaman CCTV. "Pelaku sedang kita selidiki, termasuk alat yang digunakan saat beraksi," ujar Santo.
Sementara korban sendiri tidak mengalami luka-luka. "Korban tidak mengalami luka-luka. Tapi masih trauma. Saat ini sudah berikan penanganan," imbuhnya. "Kita sempat tanya sama anaknya, bapaknya ke mana. Di jawab kalau orang tuanya lagi dipenjara. Katanya begitu (dulunya pegawai BNI)," kata Bimo. Sedangkan ibunya tengah berada di Tembilahan, Inhil.
Rumah yang menjadi sasaran rampok diketahui milik M Zahri. Informasi penahanan M Zahri, sudah dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), di tahun 2016 lalu. M Zahri seperti dilansir riauaktual.com saat itu disangkakan terlibat kasus korupsi kredit fiktif senilai Rp54 milliar yang disalurkan ke koperasi Karyawan (Kopkar) Nusa Lima di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V. *
Rumah mewah milik narapidana pegawai BNI di Jalan Ramawangun Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau, disatroni perampok bersenjata parang, Kamis (12/7) sekitar pukul 10.30 WIB. Brankas kecil berhasil digondol namun belum diketahui apa isinya. Pelaku diduga menggunakan senjata tajam menyekap pembantu rumah tangga (PRT) dan anak majikan.
Aksi perampokan itu dilaporkan oleh seorang sekuriti bernama Zulfahmi. Sekitar lima menit kemudian, anggota polisi langsung meluncur ke lokasi. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto menjelaskan, pembantu rumah tangga awalnya berada di luar rumah di dekat jemuran. Tak lama, datang dua pria yang langsung menodongkan parang. Pembantu tadi dipaksa masuk rumah dan disuruh menunjukan kamar majikannya.
"Setelah itu IRT dipaksa masuk kamar mandi, lantas kedua pelaku mengambil brankas kecil di dalam kamar majikannya," kata Bimo. Ketika proses pengambilan brankas, si pembantu tadi keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamar anak majikannya. Keduanya lantas mengunci pintu dari dalam dan pintu diganjal tempat tidur. Kedua pelaku tak bisa masuk.
"Di dalam kamar, anak pemilik rumah lantas menghubungi keluarganya memberitahukan kalau rumahnya dirampok," kata Bimo seperti dilansir detik. Dari sanalah, pihak keluarga menghubungi pihak kepolisian. Sekitar pukul 11.00 WIB, pihak kepolisian tiba di lokasi. Tim segera menyisir rumah mewah tersebut.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto mengungkapkan, pelaku perampokan diduga berjumlah tiga orang. "Kita dapat laporan bahwa satu pelaku masih berada di dalam rumah. Sehingga kita lakukan pengepungan. Namun setelah dicek, yang ditemukan cuma dua orang korban, pembantu dan anak majikan," terang Santo.
Polisi Susanto mengatakan, para pelaku berhasil mengambil sejumlah barang-barang berharga dari rumah korban. "Untuk barang-barang yang hilang belum kita pastikan semuanya. Anggota masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," aku Santo.
Sejauh ini pihaknya masih memburu para pelaku perampokan tersebut. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. Selain itu mencari rekaman CCTV. "Pelaku sedang kita selidiki, termasuk alat yang digunakan saat beraksi," ujar Santo.
Sementara korban sendiri tidak mengalami luka-luka. "Korban tidak mengalami luka-luka. Tapi masih trauma. Saat ini sudah berikan penanganan," imbuhnya. "Kita sempat tanya sama anaknya, bapaknya ke mana. Di jawab kalau orang tuanya lagi dipenjara. Katanya begitu (dulunya pegawai BNI)," kata Bimo. Sedangkan ibunya tengah berada di Tembilahan, Inhil.
Rumah yang menjadi sasaran rampok diketahui milik M Zahri. Informasi penahanan M Zahri, sudah dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), di tahun 2016 lalu. M Zahri seperti dilansir riauaktual.com saat itu disangkakan terlibat kasus korupsi kredit fiktif senilai Rp54 milliar yang disalurkan ke koperasi Karyawan (Kopkar) Nusa Lima di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V. *
Komentar