Badan Litbang Kota Denpasar Raih Juara I Lomba Arsip
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Denpasar mengumumkan pemenang lomba kearsipan yang diselenggarakan terhadap perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.
DPK Denpasar Lakukan Penyusutan Arsip
DENPASAR, NusaBali
Keluar sebagai juara I adalah Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Denpasar. Para pemenang diumumkan di Ruang Studio DPK Kota Denpasar, Jumat (13/7), yang sekaligus dirangkaikan dengan penyusutan atau pemusnahan arsip di lingkungan Pemerintahan Kota Denpasar yang sudah tidak memiliki nilai guna lagi.
Penyerahan penghargaan lomba sekaligus penyusutan arsip dihadiri oleh Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara. Sebelum melakukan penyusutan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Drs I Putu Budiasa MSi terlebih dahulu mengumumkan pemenang lomba kearsipan perangkat daerah Pemkot Denpasar tahun 2018. Adapun lima besar yang ditetapkan menang setelah melalui serangkaian penilaian dan evaluasi adalah Badan Litbang Denpasar sebagai juara I, Dinas Kebudayaan Denpasar (juara II), Disperindag Denpasar (jura III), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Harapan I), dan Kecamatan Denpasar Selatan (Harapan II).
Kadis Putu Budiasa mengatakan, lomba kearsipan ditujukan untuk mendorong pengadaan dan pengelolaan arsip secara cepat dan tepat di jajaran Pemkot Denpasar. Mengingat, arsip sangat penting dan vital dalam setiap fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Monitoring dan evaluasi (monev) pengelolaan arsip dalam bentuk lomba kearsipan ini diharapkan mampu motivasi seluruh Perangkat Daerah (PD) agar mampu tertib arsip. “Tim Juri yang dilibatkan antara lain dari DPK Kota Denpasar dan arsiparis (madya dan terampil) dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, yang langsung mendatangi PD di lingkungan Kota Denpasar, dan melihat langsung bagaimana mereka di masing-masung PD mengelola arsipnya. Tujuan kegiatan ini untuk memotivasi PD agar meningkatkan SDM dalam pengelolaan arsip sehingga bisa terwujud tertib arsip itu,” ujarnya usai acara, Jumat kemarin.
Sementara itu, selain melakukan pembinaan pengeloalaa arsip melalui lomba setiap tahun, DPK Kota Denpasar juga rutin melakukan pemusnahan atau penyusutan arsip terhadap arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna. Penyusutan ini dimaksudkan agar mencapai efisiensi dalam pengelolaan arsip yang meliputi ruang atau tempat penyimpanan arsip, tenaga dan biaya serta waktu untuk temu balik arsip yang diperlukan.
Pemusnahan atau penyusutan arsip kali ini, kata Budiasa, dilakukan terhadap arsip Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar sebanyak 166 box berkas dan 43 box buku, serta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Denpasar sebanyak 27 box berkas dan 61 box buku. Arsip yang disusutkan yakni yang memiliki retensi di bawah 10 tahun. Sedangkan cara penyusutan dilakukan dengan mencerca arsip untuk dijadikan kertas rumput sehingga fisik dan informasinya tidak dapat dikenali lagi. “Sebelum dimusnahkan, arsip-arsip tersebut sudah melalui beberapa tahapan. Tahap pra penilaian, dilakukan dari 13 Maret hingga 15 Mei 2018. Kemudian dilanjutkan dengan tahap penilaian selama dua bulan, mulai 16 Mei- 2 Juli 2018. Hari ini (kemarin, red) barulah penyusutan arsip-arsip itu diadakan,” jelasnya.
Dikatakan, semua berkas yang dimusnahkan harus ditentukan oleh Arsiparis. Sedangkan tahun sejak tahun 2016, Kota Denpasar tidak memiliki arsiparis dikarenakan sudah pensiun. Karena itu, Walikota Denpasar yang diwakili Sekda Kota Denpasa AAN Rai Iswara mengatakan, pihaknya sudah mengarahkan baik pada Badan Kepegawaian untuk memproses posisi Arsiparis di Kota Denpasar. Sehingga tahun depan, Rai Iswara berharap sudah memiliki arsiparis. “Kita akan gali dan rangsang agar ada ketertarikan rekan-rekan kita di ASN untuk menjadi arsiparis. Karena kelemahan kita secara nasional, ada pada kekurangan tenaga SDM Arsiparis. Kalau soal inovasi, kita sebenarnya sudah ada di jajaran nomor tiga secara nasional,” ujar Rai Iswara.
Pihaknya pun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DPK Kota Denpasar. Pemkot Denpasar, dalam hal ini mendukung penuh baik pengelolaan, pembinaan, dan penyusutan arsip. Sebab, peranan arsip dalam kehidupan pemerintah, negara dan bangsa sangat besar dan penting, sebagai sumber data dan informasi, bahan pertanggungjawaban kinerja pemerintah dan sebagai memori kolektif bangsa bahan pertanggungjawaban untuk generasi yang akan datang. “Arsip itu ibarat urat nadi, harus dipelihara dengan sebaik-baiknya. Baik itu penciptaan, pengelolaan, hingga penyusutan. Nah, penyusutan ini ibarat membuat darah semakin bersih,” tandasnya. *ind
DENPASAR, NusaBali
Keluar sebagai juara I adalah Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Denpasar. Para pemenang diumumkan di Ruang Studio DPK Kota Denpasar, Jumat (13/7), yang sekaligus dirangkaikan dengan penyusutan atau pemusnahan arsip di lingkungan Pemerintahan Kota Denpasar yang sudah tidak memiliki nilai guna lagi.
Penyerahan penghargaan lomba sekaligus penyusutan arsip dihadiri oleh Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara. Sebelum melakukan penyusutan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Drs I Putu Budiasa MSi terlebih dahulu mengumumkan pemenang lomba kearsipan perangkat daerah Pemkot Denpasar tahun 2018. Adapun lima besar yang ditetapkan menang setelah melalui serangkaian penilaian dan evaluasi adalah Badan Litbang Denpasar sebagai juara I, Dinas Kebudayaan Denpasar (juara II), Disperindag Denpasar (jura III), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Harapan I), dan Kecamatan Denpasar Selatan (Harapan II).
Kadis Putu Budiasa mengatakan, lomba kearsipan ditujukan untuk mendorong pengadaan dan pengelolaan arsip secara cepat dan tepat di jajaran Pemkot Denpasar. Mengingat, arsip sangat penting dan vital dalam setiap fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Monitoring dan evaluasi (monev) pengelolaan arsip dalam bentuk lomba kearsipan ini diharapkan mampu motivasi seluruh Perangkat Daerah (PD) agar mampu tertib arsip. “Tim Juri yang dilibatkan antara lain dari DPK Kota Denpasar dan arsiparis (madya dan terampil) dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, yang langsung mendatangi PD di lingkungan Kota Denpasar, dan melihat langsung bagaimana mereka di masing-masung PD mengelola arsipnya. Tujuan kegiatan ini untuk memotivasi PD agar meningkatkan SDM dalam pengelolaan arsip sehingga bisa terwujud tertib arsip itu,” ujarnya usai acara, Jumat kemarin.
Sementara itu, selain melakukan pembinaan pengeloalaa arsip melalui lomba setiap tahun, DPK Kota Denpasar juga rutin melakukan pemusnahan atau penyusutan arsip terhadap arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna. Penyusutan ini dimaksudkan agar mencapai efisiensi dalam pengelolaan arsip yang meliputi ruang atau tempat penyimpanan arsip, tenaga dan biaya serta waktu untuk temu balik arsip yang diperlukan.
Pemusnahan atau penyusutan arsip kali ini, kata Budiasa, dilakukan terhadap arsip Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar sebanyak 166 box berkas dan 43 box buku, serta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Denpasar sebanyak 27 box berkas dan 61 box buku. Arsip yang disusutkan yakni yang memiliki retensi di bawah 10 tahun. Sedangkan cara penyusutan dilakukan dengan mencerca arsip untuk dijadikan kertas rumput sehingga fisik dan informasinya tidak dapat dikenali lagi. “Sebelum dimusnahkan, arsip-arsip tersebut sudah melalui beberapa tahapan. Tahap pra penilaian, dilakukan dari 13 Maret hingga 15 Mei 2018. Kemudian dilanjutkan dengan tahap penilaian selama dua bulan, mulai 16 Mei- 2 Juli 2018. Hari ini (kemarin, red) barulah penyusutan arsip-arsip itu diadakan,” jelasnya.
Dikatakan, semua berkas yang dimusnahkan harus ditentukan oleh Arsiparis. Sedangkan tahun sejak tahun 2016, Kota Denpasar tidak memiliki arsiparis dikarenakan sudah pensiun. Karena itu, Walikota Denpasar yang diwakili Sekda Kota Denpasa AAN Rai Iswara mengatakan, pihaknya sudah mengarahkan baik pada Badan Kepegawaian untuk memproses posisi Arsiparis di Kota Denpasar. Sehingga tahun depan, Rai Iswara berharap sudah memiliki arsiparis. “Kita akan gali dan rangsang agar ada ketertarikan rekan-rekan kita di ASN untuk menjadi arsiparis. Karena kelemahan kita secara nasional, ada pada kekurangan tenaga SDM Arsiparis. Kalau soal inovasi, kita sebenarnya sudah ada di jajaran nomor tiga secara nasional,” ujar Rai Iswara.
Pihaknya pun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DPK Kota Denpasar. Pemkot Denpasar, dalam hal ini mendukung penuh baik pengelolaan, pembinaan, dan penyusutan arsip. Sebab, peranan arsip dalam kehidupan pemerintah, negara dan bangsa sangat besar dan penting, sebagai sumber data dan informasi, bahan pertanggungjawaban kinerja pemerintah dan sebagai memori kolektif bangsa bahan pertanggungjawaban untuk generasi yang akan datang. “Arsip itu ibarat urat nadi, harus dipelihara dengan sebaik-baiknya. Baik itu penciptaan, pengelolaan, hingga penyusutan. Nah, penyusutan ini ibarat membuat darah semakin bersih,” tandasnya. *ind
Komentar