28 Penumpang Sempat 2 Jam Terombang-ambing
KMP Trisna Dwitya kandas di perairan dangkal setelah terseret arus ke arah utara saat hendak sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu malam pukul 20.30 Wita
KMP Trisna Dwitya Kandas Hampir 18 Jam di Perairan Dangkal Gilimanuk
NEGARA, NusaBali
Kapal Motor Penumpang (KMP) Trisna Dwitya kandas di perairan dangkal Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana usai pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (14/7) malam. Penumpang kapal mencapai 28 orang pun sempat terombang-ambing selama 2 jam, sebelum berhasil dievakuasi tim gabungan sekitar pukul 22.30 Wita. Sedangkan KMP Trisna Dwitya yang kandas baru berhasil dievakuasi, Minggu (15/7) siang pukul 14.10 Wita, setelah hampir 18 jam terperangkap di perairan dangkal.
KMP Trisna Dewi kandas di perairan dangkal Gilimanuk, sejak Sabtu malam pukul 20.30 Wita. Informasi yang dihimpun NusaBali, kapal kandas ini berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 19.30 Wita, dengan mengangkut 28 penum-pang, 8 truk tronton, dan 6 truk besar.
Awalnya, pelayaran kapal yang dinakhodai Ahmad Cholil dengan 13 ABK (anak buah kapal) ini tidak menemui kendala. Malam sekitar pukul 20.20 Wita, KMP Trisna Dwitya sampai di wilayah perairan Gilimanuk. Namun, ketika menunggu giliran sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, KMP Trisna Dwitya tiba-tiba terseret arus ke arah utara. Walhasil, kapal ini pun kandas di perairan dangkal sekitar 1 mil arah barat laut Pelabuhan Gilimanuk.
Begitu kapalnya kandas, nakhoda dan ABK KMP Trisna Dwitya berusaha melakukan olah gerak untuk melepaskan kapal secara mandiri dari perangkap perairan dangkal. Namun, upaya tersebut tidak menunjukan hasil. Karena itu, petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana terjun untuk mengevakuasi 28 penumpang KMP Trisna Dwitya yang kandas, malam sekitar pukul 21.30 Wita.
Tim dari Pos Pol Air Gilimanuk, TNI AL, dan otoritas Pelabuhan Gilimanuk juga ikut terjun melakukan evakuasi penumpang. Tim gabungan mengerahkan satu Kapal Rigit Inflatabel Boat (RIB) milik Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana untuk mengevakuasi penumpang kapal kandas. Akhirnya, tepat pukul 22.30 Wita seluruh penumpang berhasil dievakuasi dari KMP Trisna Dwitya melalu tiga kali pen-jemputan oleh Kapal RIB.
“Kami lakukan evakuasi penumpang dalam tiga tahap penjemputan. Evakuasi pertama, kami bawa 10 penumpang. Sedangkan evakuasi kedua, kami angkutr 13 penumpang. Penjemputan terakhir, 5 penumpang. Semua penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Mereka kita antar ke Kantor ASDP Pelabuhan Gilimanuk,” ungkapr Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Jembrana, I Komang Sudiarsa, Minggu kemarin.
Sementara itu, General Manager (GM) ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza, mengatakan KMP Trisna Dwitya terjebak di perairan dangkal setelah terseret arus kuad saat hendak sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Menurut Elvi Yoza, setelah dievakuasi, sebagian besar penumpang yang tidak membawa kendaraan langsung bisa melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk.
“Sedangkan penumpang KMP Trisna Dwitya yang kendaraanya masih terjebak di dalam kapal kandas, sempat dicarikan penginapan di sekitar Pelabuhan Gilimanuk oleh pihak perusahaan kapal. Sebab, mereka masih harus menunggu evakuasi kapal tersebut agar kendaraannya bisa turun di Pelabuhan Gilimanuk,” jelas Elvi saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Elvi menambahkan, para ABK KMP Trisna Dwitya sebetulnya sempat berulangkali berupaya melakukan evakuasi kapalnya secara mandiri pasca kandas di perairan dangkal, melalui olah gerak. Namun, upaya evakuasi secara mandiri tidak kunjung membuahkan hasil. Karenanya, pihak perusahaan kapal bersangkutan sepakat melakukan evakuasi dengan cara menarik KMP Trisna Dwitya menggunakan bantuan KMP Edha---yang juga milik perusahaan sama. Akhirnya, kapal kandas ini berhasil dievakuasi, Minggu siang sekitar pukul 14.10 Wita, setelah hampir 18 jam terjebak di perairan dangkal.
“Evakuasi sempat dibantu kapal lain. Untuk melakukan evakuasi itu, memang harus menunggu saat yang tepat, yakni saat air laut pasang. Jadi, kapal kandas tidak bisa sembarangan ditarik,” papar Elvi.
Setelah terlepas dari perairan dangkal, kata Elvi, KMP Trisna Dwitya kemarin siang langsung diarahkan sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk untuk melakukan bongkar muat. Usai bongkar muat, kapal yang sempat kandas ini balik ke Pelabuhan Ketapang tanpa membawa penumpang, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi fisiknya. “KMP Trisna Dwitya kebetulan hari ini (kemarin) jadwalnya memang off (tidak beroperasi). Kondisi kapal masih dicek di Ketapang,” tandas Elvi. *ode
NEGARA, NusaBali
Kapal Motor Penumpang (KMP) Trisna Dwitya kandas di perairan dangkal Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana usai pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (14/7) malam. Penumpang kapal mencapai 28 orang pun sempat terombang-ambing selama 2 jam, sebelum berhasil dievakuasi tim gabungan sekitar pukul 22.30 Wita. Sedangkan KMP Trisna Dwitya yang kandas baru berhasil dievakuasi, Minggu (15/7) siang pukul 14.10 Wita, setelah hampir 18 jam terperangkap di perairan dangkal.
KMP Trisna Dewi kandas di perairan dangkal Gilimanuk, sejak Sabtu malam pukul 20.30 Wita. Informasi yang dihimpun NusaBali, kapal kandas ini berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 19.30 Wita, dengan mengangkut 28 penum-pang, 8 truk tronton, dan 6 truk besar.
Awalnya, pelayaran kapal yang dinakhodai Ahmad Cholil dengan 13 ABK (anak buah kapal) ini tidak menemui kendala. Malam sekitar pukul 20.20 Wita, KMP Trisna Dwitya sampai di wilayah perairan Gilimanuk. Namun, ketika menunggu giliran sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, KMP Trisna Dwitya tiba-tiba terseret arus ke arah utara. Walhasil, kapal ini pun kandas di perairan dangkal sekitar 1 mil arah barat laut Pelabuhan Gilimanuk.
Begitu kapalnya kandas, nakhoda dan ABK KMP Trisna Dwitya berusaha melakukan olah gerak untuk melepaskan kapal secara mandiri dari perangkap perairan dangkal. Namun, upaya tersebut tidak menunjukan hasil. Karena itu, petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana terjun untuk mengevakuasi 28 penumpang KMP Trisna Dwitya yang kandas, malam sekitar pukul 21.30 Wita.
Tim dari Pos Pol Air Gilimanuk, TNI AL, dan otoritas Pelabuhan Gilimanuk juga ikut terjun melakukan evakuasi penumpang. Tim gabungan mengerahkan satu Kapal Rigit Inflatabel Boat (RIB) milik Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana untuk mengevakuasi penumpang kapal kandas. Akhirnya, tepat pukul 22.30 Wita seluruh penumpang berhasil dievakuasi dari KMP Trisna Dwitya melalu tiga kali pen-jemputan oleh Kapal RIB.
“Kami lakukan evakuasi penumpang dalam tiga tahap penjemputan. Evakuasi pertama, kami bawa 10 penumpang. Sedangkan evakuasi kedua, kami angkutr 13 penumpang. Penjemputan terakhir, 5 penumpang. Semua penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Mereka kita antar ke Kantor ASDP Pelabuhan Gilimanuk,” ungkapr Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Jembrana, I Komang Sudiarsa, Minggu kemarin.
Sementara itu, General Manager (GM) ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza, mengatakan KMP Trisna Dwitya terjebak di perairan dangkal setelah terseret arus kuad saat hendak sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Menurut Elvi Yoza, setelah dievakuasi, sebagian besar penumpang yang tidak membawa kendaraan langsung bisa melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk.
“Sedangkan penumpang KMP Trisna Dwitya yang kendaraanya masih terjebak di dalam kapal kandas, sempat dicarikan penginapan di sekitar Pelabuhan Gilimanuk oleh pihak perusahaan kapal. Sebab, mereka masih harus menunggu evakuasi kapal tersebut agar kendaraannya bisa turun di Pelabuhan Gilimanuk,” jelas Elvi saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.
Elvi menambahkan, para ABK KMP Trisna Dwitya sebetulnya sempat berulangkali berupaya melakukan evakuasi kapalnya secara mandiri pasca kandas di perairan dangkal, melalui olah gerak. Namun, upaya evakuasi secara mandiri tidak kunjung membuahkan hasil. Karenanya, pihak perusahaan kapal bersangkutan sepakat melakukan evakuasi dengan cara menarik KMP Trisna Dwitya menggunakan bantuan KMP Edha---yang juga milik perusahaan sama. Akhirnya, kapal kandas ini berhasil dievakuasi, Minggu siang sekitar pukul 14.10 Wita, setelah hampir 18 jam terjebak di perairan dangkal.
“Evakuasi sempat dibantu kapal lain. Untuk melakukan evakuasi itu, memang harus menunggu saat yang tepat, yakni saat air laut pasang. Jadi, kapal kandas tidak bisa sembarangan ditarik,” papar Elvi.
Setelah terlepas dari perairan dangkal, kata Elvi, KMP Trisna Dwitya kemarin siang langsung diarahkan sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk untuk melakukan bongkar muat. Usai bongkar muat, kapal yang sempat kandas ini balik ke Pelabuhan Ketapang tanpa membawa penumpang, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi fisiknya. “KMP Trisna Dwitya kebetulan hari ini (kemarin) jadwalnya memang off (tidak beroperasi). Kondisi kapal masih dicek di Ketapang,” tandas Elvi. *ode
Komentar