Agustus, Musim Demam Berdarah
Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung terus melakukan langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah (DB).
SEMARAPURA, NusaBali
Karena sesuai siklus musim DB diperkirakan terjadi pada Agustus 2018. Hal ini berdasarkan pada pengalaman atau tren kasus DBD tahun–tahun sebelumnya. Terlebih belakangan ini kerap turun hujan deras sehingga beberapa kasus DB pun sudah terjadi. Sesuai data di RSUD Klungkung, pasien suspect DB atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini hingga Januari-Juni 2018 mencapai 59 pasien. Dengan rincian pada Januari 13 pasien, Februari 11 pasien, Maret 16 pasien, April 6 pasien, Mei 8 pasien, Juni 5 pasien. "Pasien tersebut sudah mendapat penanganan medis," ujar Direktur RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma, kepada NusaBali, Minggu (15/7).
Disebutkan, pasien yang ditangani tak hanya dari Klungkung, ada juga dari kabupaten lain yakni Karangasem. Sementara itu, untuk di RS Nusa Penida, saat ini tengah merawat seorang pasien dengan suspect DB. Dia wisatawan asal Spanyol, Christine Ochoe. Plt Dirut RS Pratama dr Rai Sutapa mengatakan, pasien tersebut masuk ke RS Pratama Nusa Penida, Sabtu (14/7) dengan gejala demam hingga menggigil. Namun sebelumnya wisatawan yang bersangkutan sempat berwisata di Ubud, Gianyar dan Tulamben, Karangasem. Saat itu yang bersangkutan sempat cek laboratorium pada salah satu RS di Karangasem. Namun Christine tetap nekat melanjutkan wisatanya ke Nusa Penida.
Untuk mengantisipasi banyaknya warga Klungkung yang terjangkit DBD, Dinas Kesehatan setempat telah menginstruksikan seluruh Puskesmas untuk melakukan langkah-langkah preventif. Salah satunya dengan menggencarkan penyuluhan dan abateisasi di masyarakat. "Kasus DB rentan terjadi pada hampir seluruh wilayah di Klungkung. Tidak saja di desa-desa namun juga wilayah perkotaan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Klungkung Ni Made Adi Swapatni, belum lama ini.
Disebutkan, hujan derasa yang mengguyur belakangan ini sangat rentan memicu merebaknya kasus DB. Sesuai tren kasus DB tahun sebelumnya, Adi Swapatni juga memprediksi siklus penularan penyakit DBD diperkirakan terjadi pada Agustus. Pihaknya sudah mengantisipasi merebaknya kasus DB ini yakni mengsintruksikan seluruh Puskesmas untuk lebih gencar melaksanakan program penyuluhan, survei lapangan, pemberantasan sarang nyamuk dengan abateisasi serta menggerakkan jumantik. *wan
Karena sesuai siklus musim DB diperkirakan terjadi pada Agustus 2018. Hal ini berdasarkan pada pengalaman atau tren kasus DBD tahun–tahun sebelumnya. Terlebih belakangan ini kerap turun hujan deras sehingga beberapa kasus DB pun sudah terjadi. Sesuai data di RSUD Klungkung, pasien suspect DB atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini hingga Januari-Juni 2018 mencapai 59 pasien. Dengan rincian pada Januari 13 pasien, Februari 11 pasien, Maret 16 pasien, April 6 pasien, Mei 8 pasien, Juni 5 pasien. "Pasien tersebut sudah mendapat penanganan medis," ujar Direktur RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma, kepada NusaBali, Minggu (15/7).
Disebutkan, pasien yang ditangani tak hanya dari Klungkung, ada juga dari kabupaten lain yakni Karangasem. Sementara itu, untuk di RS Nusa Penida, saat ini tengah merawat seorang pasien dengan suspect DB. Dia wisatawan asal Spanyol, Christine Ochoe. Plt Dirut RS Pratama dr Rai Sutapa mengatakan, pasien tersebut masuk ke RS Pratama Nusa Penida, Sabtu (14/7) dengan gejala demam hingga menggigil. Namun sebelumnya wisatawan yang bersangkutan sempat berwisata di Ubud, Gianyar dan Tulamben, Karangasem. Saat itu yang bersangkutan sempat cek laboratorium pada salah satu RS di Karangasem. Namun Christine tetap nekat melanjutkan wisatanya ke Nusa Penida.
Untuk mengantisipasi banyaknya warga Klungkung yang terjangkit DBD, Dinas Kesehatan setempat telah menginstruksikan seluruh Puskesmas untuk melakukan langkah-langkah preventif. Salah satunya dengan menggencarkan penyuluhan dan abateisasi di masyarakat. "Kasus DB rentan terjadi pada hampir seluruh wilayah di Klungkung. Tidak saja di desa-desa namun juga wilayah perkotaan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Klungkung Ni Made Adi Swapatni, belum lama ini.
Disebutkan, hujan derasa yang mengguyur belakangan ini sangat rentan memicu merebaknya kasus DB. Sesuai tren kasus DB tahun sebelumnya, Adi Swapatni juga memprediksi siklus penularan penyakit DBD diperkirakan terjadi pada Agustus. Pihaknya sudah mengantisipasi merebaknya kasus DB ini yakni mengsintruksikan seluruh Puskesmas untuk lebih gencar melaksanakan program penyuluhan, survei lapangan, pemberantasan sarang nyamuk dengan abateisasi serta menggerakkan jumantik. *wan
1
Komentar