Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar Siap Digelar
Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar kembali digelar di kawasan Pura Taman Ayun Mengwi pada 20-21 Juli mendatang.
MANGUPURA, NusaBali
Festival yang dimotori oleh Sanggar Mangu Samcaya Puri Ageng Mengwi diikuti oleh peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Bali. Panglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung menjelaskan, festival yang digelar untuk ketiga kalinya ini atas kerja sama Pemkab Badung dalam hal ini Dinas Pariwisata Badung. Lomba yang digelar yakni bapang barong dan makendang tingkat SD dan SMP serta Superstar.
“Festival ini digelar untuk menjaga kesenian warisan budaya Bali, khususnya barong, dengan cara menampillan penari barong cilik SD-SMP dari seluruh Bali. Terlebih dilaksanakan di kawasan Pura Taman Ayun yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia,” kata Gde Agung, Selasa (17/7), di Puri Ageng Mengwi.
Festival Barong juga menampilkan pameran foto tentang barong. Pihaknya juga berharap kegiatan tersebut masuk dalam calendar of event. Sehingga wisatawan yang ingin menyaksikan jalannya festival dapat menentukan jadwal kunjungannya.
Ada penyesuaian dalam penyelenggaraan festival kali ini. Dimana sebelumnya peserta dari SD dan SMP menjadi satu kategori. Untuk saat ini dipisah SD dan SMP. “Sehingga kemampuan penari tingkat SD tidak tenggelam oleh kemampuan penari tingkat SMP,” kata Gde Agung didampingi Kabag Humas Pemkab Badung I Putu Ngurah Thomas Yuniartha.
Untuk peserta SD dan SMP masing-masing 15 orang. SD usia 9-12 tahun, SMP 13-15 tahun. Hadiah untuk kategori bapang barong dan makendang, juara I Rp 5 juta, juara II Rp 4 juta, juara III Rp 3 juta. Sementara untuk SMP, bapang barong dan makendang juara I Rp 7,5 juta, juara II Rp 6,5 juta, dan juara III Rp 5,5 juta.
Untuk kategori super star, peserta telah mendapat juara 1 lomba bapang barong se-Bali yang diundang untuk mengikuti lomba bapang barong dan makendang. Antara penari barong dan makendang bukan merupakan satu tim. “Kemungkinan penari dan yang makendang tunggal tidak saling kenal. Jadi tarung bebas,” ujar Gde Agung. Untuk hadiah, juara I Rp 10 juta, juara II Rp 7 juta, dan juara III Rp 6 juta. Seluruh peserta mendapat piagam dan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta. “Semoga ke depan kegiatan seperti ini terus dilakukan dan makin tumbuh talenta-talenta genarasi muda di bidang kesenian,” kata Thomas Yuniartha. *asa
Festival yang dimotori oleh Sanggar Mangu Samcaya Puri Ageng Mengwi diikuti oleh peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Bali. Panglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung menjelaskan, festival yang digelar untuk ketiga kalinya ini atas kerja sama Pemkab Badung dalam hal ini Dinas Pariwisata Badung. Lomba yang digelar yakni bapang barong dan makendang tingkat SD dan SMP serta Superstar.
“Festival ini digelar untuk menjaga kesenian warisan budaya Bali, khususnya barong, dengan cara menampillan penari barong cilik SD-SMP dari seluruh Bali. Terlebih dilaksanakan di kawasan Pura Taman Ayun yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia,” kata Gde Agung, Selasa (17/7), di Puri Ageng Mengwi.
Festival Barong juga menampilkan pameran foto tentang barong. Pihaknya juga berharap kegiatan tersebut masuk dalam calendar of event. Sehingga wisatawan yang ingin menyaksikan jalannya festival dapat menentukan jadwal kunjungannya.
Ada penyesuaian dalam penyelenggaraan festival kali ini. Dimana sebelumnya peserta dari SD dan SMP menjadi satu kategori. Untuk saat ini dipisah SD dan SMP. “Sehingga kemampuan penari tingkat SD tidak tenggelam oleh kemampuan penari tingkat SMP,” kata Gde Agung didampingi Kabag Humas Pemkab Badung I Putu Ngurah Thomas Yuniartha.
Untuk peserta SD dan SMP masing-masing 15 orang. SD usia 9-12 tahun, SMP 13-15 tahun. Hadiah untuk kategori bapang barong dan makendang, juara I Rp 5 juta, juara II Rp 4 juta, juara III Rp 3 juta. Sementara untuk SMP, bapang barong dan makendang juara I Rp 7,5 juta, juara II Rp 6,5 juta, dan juara III Rp 5,5 juta.
Untuk kategori super star, peserta telah mendapat juara 1 lomba bapang barong se-Bali yang diundang untuk mengikuti lomba bapang barong dan makendang. Antara penari barong dan makendang bukan merupakan satu tim. “Kemungkinan penari dan yang makendang tunggal tidak saling kenal. Jadi tarung bebas,” ujar Gde Agung. Untuk hadiah, juara I Rp 10 juta, juara II Rp 7 juta, dan juara III Rp 6 juta. Seluruh peserta mendapat piagam dan uang pembinaan sebesar Rp 1 juta. “Semoga ke depan kegiatan seperti ini terus dilakukan dan makin tumbuh talenta-talenta genarasi muda di bidang kesenian,” kata Thomas Yuniartha. *asa
Komentar