Cuaca Buruk, Pelabuhan di Kusamba Tutup
Kerena gelombang makin tinggi, maka untuk alternatif penumbang bisa menggunakan kapal roro di Padangbai.
SEMARAPURA, NusaBali
Aktivitas penyeberangan laut dari Klungkung Daratan-Nusa Penidia, Klungkung, ditutup, Kamis (19/7). Karena gelombang tinggi mencapai 2 - 3 meter. Bahkan puluhan warga yang sudah membeli tiket terpaksa dikembalikan. Mereka akhirnya memilih alternatif menyeberang menggunakan Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abadi, di Pelabuhan Padangbai, Karangasem.
Pantauan NusaBali, pelabuhan tradisional di Desa Kusamba, yakni Pelabuhan Tribuana, Pelabuhan Banjar Bias, Pelabuhan Monggalan, dan Pelabuhan Kampung Kusamba, nampak lengang dari aktivitas penyeberangan. Karena kondisi gelombang tidak bersahabat, seperti perkiraan cuaca dari BMKG Balai Besar Wilayah III Denpasar Nomor PJ 017/VII/2018 tangal 18 Juli 2018 kecepatan angin 2-20 knot dan ketinggian gelombang 1-3 meter.
Untuk menjaga keselamatan, penyeberangan laut menunda keberangkatan kapal (fast boat) pada 19-20 Juli 2018 atau sampai dengan keadaan cuaca membaik. Petugas loket jasa penyebrangan di Pelabuhan Desa Kusamba, Ni Made Yustina mengatakan, untuk sementara penyeberangan ditunda karena gelombang tinggi. “Penumpang yang sempat datang ke sini, sudah menyeberang menggunakan kapal roro di Padangbai,” ujarnya.
Pihak pelabuhan pun terus berkoordinasi dengan petugas KSOP, setidaknya ada 50 tiket yang sudah dipesan oleh warga dikembalikan lagi uangnya. Menurut seorang penumpang I Wayan Sutapa, dirinya hendak pulang kampung ke Nusa Penida dari rantauan di Denpasar. Ketika hendak menyeberang lewat pelabuhan tradisional di Sanur, Denpasar - Nusa Penida, juga ditutup. Sehingga dirinya mencoba menyeberang lewat Pelabuhan Kusamba, namun juga tutup. “Saya mau pulang kampung, jadi dengan kapal roro saja,” ujarnya.
Pengawas Pelabuhan Tribuana, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, I Made Suardika mengatakan, surat dari BMKG sudah diedarkan ke masing-masing pemilik boat. Hal ini menindaklanjuti surat dari keputusan Kemenhub. “Diperkirakan oleh BMKG ketinggian gelombang 1-3 mter,” ujarnya. Kerena gelombang makin tinggi, maka untuk alternatif penumbang bisa mengunakan kapal roro di Padangbai.
Sesuai data Dinas Perhubungan Klungkung, fast boat Klungkung Daratan-Nusa Penida 10 boat. Di antaranya Gangga Express 4 boat, Maruti 3 boat, Sekarjaya 1 boat, Mola-mola Express 1 boat dan Semabu Hill 1 boat. Sedangkan dari Sanur-Nusa Penida 26 boat yakni dari penyeberangan dari Pelabuhan Banjar, Nusa Penida-Sanur 10 boat, Pelabuhan Jungutbatu Nusa Penida-Sanur 8 boat dan Pelabuhan di Lembongan-Sanur 8 boat. Untuk jumlah penumpang per Januari 2018, dalam sebulan total penumpang fast boat Klungkung Daratan-Nusa Penida, sebanyak 36.025 penumpang. *wan
Aktivitas penyeberangan laut dari Klungkung Daratan-Nusa Penidia, Klungkung, ditutup, Kamis (19/7). Karena gelombang tinggi mencapai 2 - 3 meter. Bahkan puluhan warga yang sudah membeli tiket terpaksa dikembalikan. Mereka akhirnya memilih alternatif menyeberang menggunakan Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abadi, di Pelabuhan Padangbai, Karangasem.
Pantauan NusaBali, pelabuhan tradisional di Desa Kusamba, yakni Pelabuhan Tribuana, Pelabuhan Banjar Bias, Pelabuhan Monggalan, dan Pelabuhan Kampung Kusamba, nampak lengang dari aktivitas penyeberangan. Karena kondisi gelombang tidak bersahabat, seperti perkiraan cuaca dari BMKG Balai Besar Wilayah III Denpasar Nomor PJ 017/VII/2018 tangal 18 Juli 2018 kecepatan angin 2-20 knot dan ketinggian gelombang 1-3 meter.
Untuk menjaga keselamatan, penyeberangan laut menunda keberangkatan kapal (fast boat) pada 19-20 Juli 2018 atau sampai dengan keadaan cuaca membaik. Petugas loket jasa penyebrangan di Pelabuhan Desa Kusamba, Ni Made Yustina mengatakan, untuk sementara penyeberangan ditunda karena gelombang tinggi. “Penumpang yang sempat datang ke sini, sudah menyeberang menggunakan kapal roro di Padangbai,” ujarnya.
Pihak pelabuhan pun terus berkoordinasi dengan petugas KSOP, setidaknya ada 50 tiket yang sudah dipesan oleh warga dikembalikan lagi uangnya. Menurut seorang penumpang I Wayan Sutapa, dirinya hendak pulang kampung ke Nusa Penida dari rantauan di Denpasar. Ketika hendak menyeberang lewat pelabuhan tradisional di Sanur, Denpasar - Nusa Penida, juga ditutup. Sehingga dirinya mencoba menyeberang lewat Pelabuhan Kusamba, namun juga tutup. “Saya mau pulang kampung, jadi dengan kapal roro saja,” ujarnya.
Pengawas Pelabuhan Tribuana, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, I Made Suardika mengatakan, surat dari BMKG sudah diedarkan ke masing-masing pemilik boat. Hal ini menindaklanjuti surat dari keputusan Kemenhub. “Diperkirakan oleh BMKG ketinggian gelombang 1-3 mter,” ujarnya. Kerena gelombang makin tinggi, maka untuk alternatif penumbang bisa mengunakan kapal roro di Padangbai.
Sesuai data Dinas Perhubungan Klungkung, fast boat Klungkung Daratan-Nusa Penida 10 boat. Di antaranya Gangga Express 4 boat, Maruti 3 boat, Sekarjaya 1 boat, Mola-mola Express 1 boat dan Semabu Hill 1 boat. Sedangkan dari Sanur-Nusa Penida 26 boat yakni dari penyeberangan dari Pelabuhan Banjar, Nusa Penida-Sanur 10 boat, Pelabuhan Jungutbatu Nusa Penida-Sanur 8 boat dan Pelabuhan di Lembongan-Sanur 8 boat. Untuk jumlah penumpang per Januari 2018, dalam sebulan total penumpang fast boat Klungkung Daratan-Nusa Penida, sebanyak 36.025 penumpang. *wan
Komentar