Lagi, Polisi Amankan Gerombolan Punk
10 orang gerombolan anak punk diamankan jajaran Polsek Kerambitan, Tababan, Jumat (20/7) pagi sekitar pukul 08.30 Wita.
TABANAN, NusaBali
Karena mereka kedapatan mengamen di Jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Mereka nekat ke Bali tanpa identitas dan bekal apa pun.
10 anak punk itu, Mohamad Alfin Idayatulah,17, Mohamad Romadono,17, Zakaria Olil,16, Ahmad Farin,17, Mohamad Indra,16, Mohamad Istomo,15, Mohamad Reskyanto,18, Mohamaf Fandi,18, Mohamad Firman,16, dan Mohamad Rahman,15. Seluruhnya berasal dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana mengungkapkan, anak punk itu diamankan karena kedapatan sedang mengamen di Jalan Raya, Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan. Setelah dicek ternyata seluruhnya tidak membawa identitas apapun. Akhirnya gerombolan punk ini diamankan ke Polsek Kerambitan.
Dikatakan Kompol Suana, berdasarkan informasi, gerombolan punk ini ke Bali rencananya menonton konser Slank Kopi di Denpasar dan Badung. Mengingat tidak berbekal uang sepeser pun ke Bali, maka mereka pun cari bekal dengan mengamen. "Rata-rata usia belasan, dan sudah putus sekolah," bebernya.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mereka dibawa ke Dinas Sosial Tabanan untuk dipulangkan ke asalnya. Pengakuan anak punk ini, tiba di Bali pada Jumat subuh dengan menumpang truk sehingga lolos pemeriksaan. "Kondisinya acak-acakan, bertindik, bertato, rambut warna-warni," tutur Kompol Suana.
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial dan Farkir Miskin Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tabanan, Ni Made Murjani mengatakan, gerombolan anak punk tersebut sudah langsung diserahkan ke Provinsi Bali untuk dipulangkan. Mengingat mereka ke Bali tanpa identitas sama sekali. "Tadi pagi (kemarin,Red) Polisi dari Polsek Kerambitan yang mengantar kesini," jelasnya.
Mereka diantar menggunakan kedaraan dinas ditemani beberapa staf dan Tagana Dinas Sosial Tabanan. "Karena tanpa identitas lengkap, kami tidak bina mereka, langsung serahkan untuk dipulangkan," tegas Murjani.
Kurun waktu dua bulan, Dinas Sosial Tabanan sudah tiga kali mengantar anak punk ke Dinas Sosial Provinsi Bali. Mereka dari komunitas punk berbeda. Mereka sebelumnya diamankan oleh Satpol PP, dan polisi karena kedapatan mengamen bahkan mengemis di sekitaran Kota Tabanan.*d
Karena mereka kedapatan mengamen di Jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Mereka nekat ke Bali tanpa identitas dan bekal apa pun.
10 anak punk itu, Mohamad Alfin Idayatulah,17, Mohamad Romadono,17, Zakaria Olil,16, Ahmad Farin,17, Mohamad Indra,16, Mohamad Istomo,15, Mohamad Reskyanto,18, Mohamaf Fandi,18, Mohamad Firman,16, dan Mohamad Rahman,15. Seluruhnya berasal dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana mengungkapkan, anak punk itu diamankan karena kedapatan sedang mengamen di Jalan Raya, Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan. Setelah dicek ternyata seluruhnya tidak membawa identitas apapun. Akhirnya gerombolan punk ini diamankan ke Polsek Kerambitan.
Dikatakan Kompol Suana, berdasarkan informasi, gerombolan punk ini ke Bali rencananya menonton konser Slank Kopi di Denpasar dan Badung. Mengingat tidak berbekal uang sepeser pun ke Bali, maka mereka pun cari bekal dengan mengamen. "Rata-rata usia belasan, dan sudah putus sekolah," bebernya.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mereka dibawa ke Dinas Sosial Tabanan untuk dipulangkan ke asalnya. Pengakuan anak punk ini, tiba di Bali pada Jumat subuh dengan menumpang truk sehingga lolos pemeriksaan. "Kondisinya acak-acakan, bertindik, bertato, rambut warna-warni," tutur Kompol Suana.
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial dan Farkir Miskin Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tabanan, Ni Made Murjani mengatakan, gerombolan anak punk tersebut sudah langsung diserahkan ke Provinsi Bali untuk dipulangkan. Mengingat mereka ke Bali tanpa identitas sama sekali. "Tadi pagi (kemarin,Red) Polisi dari Polsek Kerambitan yang mengantar kesini," jelasnya.
Mereka diantar menggunakan kedaraan dinas ditemani beberapa staf dan Tagana Dinas Sosial Tabanan. "Karena tanpa identitas lengkap, kami tidak bina mereka, langsung serahkan untuk dipulangkan," tegas Murjani.
Kurun waktu dua bulan, Dinas Sosial Tabanan sudah tiga kali mengantar anak punk ke Dinas Sosial Provinsi Bali. Mereka dari komunitas punk berbeda. Mereka sebelumnya diamankan oleh Satpol PP, dan polisi karena kedapatan mengamen bahkan mengemis di sekitaran Kota Tabanan.*d
Komentar