Drama Komedi Akan Hibur Penonton di Pembukaan Bali Mandara Mahalango V
Pesta Kesenian Bali (PKB) telah usai. Namun kegiatan pertunjukan seni di Pulau Dewata tidak terhenti.
DENPASAR, NusaBali
Masih ada gelaran Bali Mandara Mahalango (BMM) V yang akan menjadi lanjutan PKB yang resmi ditutup, Sabtu (21/7) malam ini. Pembukaan Bali Mandara Mahalango akan dimeriahkan dengan drama komedi yang siap akan mengocok perut di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya-Art Center, Denpasar, Minggu (22/7).
Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastriani, mengatakan, setiap pekan BMM akan menampilkan seni tematik. Misalnya pekan pertama diisi dengan gelar seni kolaborasi, yakni seni-seni yang bersifat kreasi dan inovasi yang akan menampilkan karya-karya seniman muda.
Selanjutnya, pekan kedua diisi dengan Gelar Seni Klasik Unggulan. Begitu pula pekan ketiga akan menampilkan Gelar Seni Pertunjukan Pariwisata, dengan harapan supaya tumbuh nanti seni-seni pariwisata baru selain Barong, Kecak, dan Legong. Sedangkan pekan keempat diisi dengan Gelar Seni Teater, dan pekan terakhir diisi dengan Gelar Seni Kerakyatan. Ada juga Gelar Seni Musik dan Gambelan, serta Busana Teatrikal.
“Mahalango digelar selama 38 hari melibatkan 57 sanggar dan komunitas seni. Selain di Taman Budaya, saat HUT Provinsi Bali pada 14 Agustus nanti, selama lima hari akan digelar Joged Mebarung (dua kelompok) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi),” ungkapnya, Jumat (20/7).
Pembukaan BMN V akan dimulai pukul 19.30 Wita, akan diisi dengan Pagelaran Kesenian Kolosal berjudul ‘Prabu Nala Sengap’ yang akan dibawakan Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu dan Insan Seni (Pramusti) Bali. Menurut Ketua Pramusti Bali, I Gusti Ngurah ‘Rahman’ Murthana, drama komedi ini untuk menghibur masyarakat, apalagi usai menggelar pesta demokrasi baru-baru ini. “Usai pesta deokrasi, kita tampilkan yang lucu-lucu, agar perbedaan pilihan tidak lagi menimbulkan hal-hal negatif di masyarakat. Makanya suguhan kali ini konsepnya lebih kepada drama komedi dengan para pemainnya adalah para artis, penyanyi, maupun pelawak yang sudah populer di kalangan masyarakat Bali,” jelas Rahman.
Para pemain dalam drama komedi yang akan berlangsung selama dua jam itu diantaranya Sengap, Sokir, Cedil, Codet, Joblar, Ayu Petong, Sampik, Jibo, Kumis, MKP Bali, STI Bali, Manik, Gek Trias, Prida Dewi, AA Rakadanu, Wayan Seraya, Ayu Saraswati, Dek Ulik, Rahtwo XXX, Galuh Bilen, Dua Januadi, AA Raka Sidan dan artis-artis Pramusti Bali lainnya.
Sementara itu, kurator BMM V, Prof Dr I Made Bandem, mengatakan, untuk persiapan penyelenggaraan acara tersebut telah dilakukan dengan matang, dan tim telah berusaha melakukan seleksi dengan ketat sehingga bisa jauh dari kesan monoton. “Kami dari tim kurator, sudah berhasil memetakan ketiga festival itu. PKB mayoritas diisi dengan seni tradisi yang bersifat pelestarian, sedangkan Mahalango lebih pada kesenian populer, dan Nawanatya diisi dengan penampilan seni kontemporer,” tandasnya.*ind
Masih ada gelaran Bali Mandara Mahalango (BMM) V yang akan menjadi lanjutan PKB yang resmi ditutup, Sabtu (21/7) malam ini. Pembukaan Bali Mandara Mahalango akan dimeriahkan dengan drama komedi yang siap akan mengocok perut di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya-Art Center, Denpasar, Minggu (22/7).
Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastriani, mengatakan, setiap pekan BMM akan menampilkan seni tematik. Misalnya pekan pertama diisi dengan gelar seni kolaborasi, yakni seni-seni yang bersifat kreasi dan inovasi yang akan menampilkan karya-karya seniman muda.
Selanjutnya, pekan kedua diisi dengan Gelar Seni Klasik Unggulan. Begitu pula pekan ketiga akan menampilkan Gelar Seni Pertunjukan Pariwisata, dengan harapan supaya tumbuh nanti seni-seni pariwisata baru selain Barong, Kecak, dan Legong. Sedangkan pekan keempat diisi dengan Gelar Seni Teater, dan pekan terakhir diisi dengan Gelar Seni Kerakyatan. Ada juga Gelar Seni Musik dan Gambelan, serta Busana Teatrikal.
“Mahalango digelar selama 38 hari melibatkan 57 sanggar dan komunitas seni. Selain di Taman Budaya, saat HUT Provinsi Bali pada 14 Agustus nanti, selama lima hari akan digelar Joged Mebarung (dua kelompok) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi),” ungkapnya, Jumat (20/7).
Pembukaan BMN V akan dimulai pukul 19.30 Wita, akan diisi dengan Pagelaran Kesenian Kolosal berjudul ‘Prabu Nala Sengap’ yang akan dibawakan Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu dan Insan Seni (Pramusti) Bali. Menurut Ketua Pramusti Bali, I Gusti Ngurah ‘Rahman’ Murthana, drama komedi ini untuk menghibur masyarakat, apalagi usai menggelar pesta demokrasi baru-baru ini. “Usai pesta deokrasi, kita tampilkan yang lucu-lucu, agar perbedaan pilihan tidak lagi menimbulkan hal-hal negatif di masyarakat. Makanya suguhan kali ini konsepnya lebih kepada drama komedi dengan para pemainnya adalah para artis, penyanyi, maupun pelawak yang sudah populer di kalangan masyarakat Bali,” jelas Rahman.
Para pemain dalam drama komedi yang akan berlangsung selama dua jam itu diantaranya Sengap, Sokir, Cedil, Codet, Joblar, Ayu Petong, Sampik, Jibo, Kumis, MKP Bali, STI Bali, Manik, Gek Trias, Prida Dewi, AA Rakadanu, Wayan Seraya, Ayu Saraswati, Dek Ulik, Rahtwo XXX, Galuh Bilen, Dua Januadi, AA Raka Sidan dan artis-artis Pramusti Bali lainnya.
Sementara itu, kurator BMM V, Prof Dr I Made Bandem, mengatakan, untuk persiapan penyelenggaraan acara tersebut telah dilakukan dengan matang, dan tim telah berusaha melakukan seleksi dengan ketat sehingga bisa jauh dari kesan monoton. “Kami dari tim kurator, sudah berhasil memetakan ketiga festival itu. PKB mayoritas diisi dengan seni tradisi yang bersifat pelestarian, sedangkan Mahalango lebih pada kesenian populer, dan Nawanatya diisi dengan penampilan seni kontemporer,” tandasnya.*ind
1
Komentar