Penjualan Kuliner PKB Menurun
Turunnya omzet penjualan ini, salah satu penyebabnya karena musim liburan sekolah sudah usai, sementara pelaksanaan PKB masih berlangsung.
Warung Piring Mas Blahkiuh Juara I Stand Kuliner
DENPASAR, NusaBali
Ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 yang dihelat sebulan penuh akan ditutup pada Sabtu (21/7) malam ini. Khusus untuk di Stand Kuliner, tahun ini terjadi penurunan omzet penjual sekitar 22,6 persen atau sebesar Rp 650 juta lebih.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja mengatakan, penurunan omzet penjualan di stand kuliner selain karena menurunnya kondisi perekonomian masyarakat juga karena liburan sekolah sudah usai, sementara pelaksanaan PKB masih berlangsung, sehingga terjadi penurunan pengunjung.
“Kalau tahun sebelumnya kan selama pelaksanaan PKB itu, murid masih libur. Kalau sekarang, PKB masih berlangsung sementara murid sudah mulai sekolah, tentu terjadi penurunan pengunjung. Jadi dalam evaluasi tadi, para peserta usul jadwal PKB on the track dalam artian berlangsung saat masa liburan sekolah,” ujarnya, ditemui usai rapat evaluasi dengan peserta kuliner di Wantilan Taman Budaya Bali, Jumat (20/7) kemarin.
Untuk diketahui, pembukaan PKB ke-40 tahun ini diundur satu pekan dari jadwal semula agar Presiden RI Joko Widodo bisa membuka secara langsung perhelatan seni akbar selama sebulan penuh ini. Kadis Made Gunaja kemudian merinci perbandingan penjualan 28 Stand Kuliner PKB tahun 2017 dengan tahun 2018 ini.
Berdasarkan data yang disampaiakan oleh peserta kuliner, kata dia, besaran omzet penjualan dan jumlah pengunjung stand pameran kuliner dari 23 Juni sampai 18 Juli sebesar, Rp 2.266.359.600 (Rp 2,2 miliar lebih) dengan jumlah pengunjung sebanyak 170.851 orang. “Nah, bila dibandingkan dengan tahun 2017 lalu terjadi penuruan 22,6 persen atau sebesar Rp 661.046.400,” ujarnya.
Rincian perbandingannya, pada minggu pertama tahun 2017 penjualan mencapai Rp 752.259.000, sedangkan tahun 2018 sebesar Rp 774.774.500 (meningkat sebesar Rp 22.515.500. Minggu kedua tahun 2017 penjualan sebesar Rp 920.358.000, sedangkan tahun 2018 mencapai Rp 373.847.500 (penurunan Rp 546.510.500). Pada minggu ketiga tahun 2017 penjualan sebesar Rp 915.427.000, sedangkan tahun 2018 sebesar Rp 763.829.600 (penurunan Rp 151.597.400). Dan, pada minggu keempat tahun 2017 penjualan sebesar Rp 339.362.000, sedangkan tahun 2018 hingga tanggal 18 Juli sebesar Rp 353.908.000 (meningkat Rp 14.546.000). "Jadi omzet penjualan keseluruhan pada tahun 2017 sebesar Rp 2.927.406.000, sementara pada tahun ini hingga 18 Juli 2018 mencapai 2.266.359.600 atau terjadi penurunan sebesar Rp 661.046.400),” jelasnya.
Secara umum dari evaluasi yang dibahasnya bersama para peserta kuliner yang merupakan duta dari masing-masing kabupaten/kota tidak ada kendala berarti dalam pelaksaaan sebulan penuh tersebut. “Secara umum sudah sangat bagus, termasuk juga soal pedagang asongan, karena mereka kita sudah berikan tempat untuk ngumpul berjualan, jadi tidak berkeliaran. Kalau dulu kan ‘kucing-kucingan’. Bahkan agar makin tertib dan nyaman kami juga akan menambah pos keamaan di sisi barat atau pintu masuk ISI Denpasar ,” kata Made Gunaja yang kemarin didampingi Kepala UPT Taman Budaya Bali I Gusti Agung Ngurah Diputra dan Koordinator Peserta Kuliner I Putu Darsana.
Sementara itu, sebagai wujud penghargaan kepada peserta kuliner yang telah melaksankan kegitan pameran dengan baik, menaati tata tertib, ikut menjaga kebersihan, serta memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung serta menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksaan PKB, panitia akhirnya menetapkan Stand Warung Piring Mas Blahkiuh (Badung) sebagai juara I, UD Arde Yusa-Bangli (juara II), dan Keday Dy'Ayu-Jembrana sebagai Juara III. Sementara sebagai Juara Favorit I: Warung Nabe Bali (Tabanan) dan Juara Favorit II: Warung Doglag (Badung). *isu
DENPASAR, NusaBali
Ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 yang dihelat sebulan penuh akan ditutup pada Sabtu (21/7) malam ini. Khusus untuk di Stand Kuliner, tahun ini terjadi penurunan omzet penjual sekitar 22,6 persen atau sebesar Rp 650 juta lebih.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja mengatakan, penurunan omzet penjualan di stand kuliner selain karena menurunnya kondisi perekonomian masyarakat juga karena liburan sekolah sudah usai, sementara pelaksanaan PKB masih berlangsung, sehingga terjadi penurunan pengunjung.
“Kalau tahun sebelumnya kan selama pelaksanaan PKB itu, murid masih libur. Kalau sekarang, PKB masih berlangsung sementara murid sudah mulai sekolah, tentu terjadi penurunan pengunjung. Jadi dalam evaluasi tadi, para peserta usul jadwal PKB on the track dalam artian berlangsung saat masa liburan sekolah,” ujarnya, ditemui usai rapat evaluasi dengan peserta kuliner di Wantilan Taman Budaya Bali, Jumat (20/7) kemarin.
Untuk diketahui, pembukaan PKB ke-40 tahun ini diundur satu pekan dari jadwal semula agar Presiden RI Joko Widodo bisa membuka secara langsung perhelatan seni akbar selama sebulan penuh ini. Kadis Made Gunaja kemudian merinci perbandingan penjualan 28 Stand Kuliner PKB tahun 2017 dengan tahun 2018 ini.
Berdasarkan data yang disampaiakan oleh peserta kuliner, kata dia, besaran omzet penjualan dan jumlah pengunjung stand pameran kuliner dari 23 Juni sampai 18 Juli sebesar, Rp 2.266.359.600 (Rp 2,2 miliar lebih) dengan jumlah pengunjung sebanyak 170.851 orang. “Nah, bila dibandingkan dengan tahun 2017 lalu terjadi penuruan 22,6 persen atau sebesar Rp 661.046.400,” ujarnya.
Rincian perbandingannya, pada minggu pertama tahun 2017 penjualan mencapai Rp 752.259.000, sedangkan tahun 2018 sebesar Rp 774.774.500 (meningkat sebesar Rp 22.515.500. Minggu kedua tahun 2017 penjualan sebesar Rp 920.358.000, sedangkan tahun 2018 mencapai Rp 373.847.500 (penurunan Rp 546.510.500). Pada minggu ketiga tahun 2017 penjualan sebesar Rp 915.427.000, sedangkan tahun 2018 sebesar Rp 763.829.600 (penurunan Rp 151.597.400). Dan, pada minggu keempat tahun 2017 penjualan sebesar Rp 339.362.000, sedangkan tahun 2018 hingga tanggal 18 Juli sebesar Rp 353.908.000 (meningkat Rp 14.546.000). "Jadi omzet penjualan keseluruhan pada tahun 2017 sebesar Rp 2.927.406.000, sementara pada tahun ini hingga 18 Juli 2018 mencapai 2.266.359.600 atau terjadi penurunan sebesar Rp 661.046.400),” jelasnya.
Secara umum dari evaluasi yang dibahasnya bersama para peserta kuliner yang merupakan duta dari masing-masing kabupaten/kota tidak ada kendala berarti dalam pelaksaaan sebulan penuh tersebut. “Secara umum sudah sangat bagus, termasuk juga soal pedagang asongan, karena mereka kita sudah berikan tempat untuk ngumpul berjualan, jadi tidak berkeliaran. Kalau dulu kan ‘kucing-kucingan’. Bahkan agar makin tertib dan nyaman kami juga akan menambah pos keamaan di sisi barat atau pintu masuk ISI Denpasar ,” kata Made Gunaja yang kemarin didampingi Kepala UPT Taman Budaya Bali I Gusti Agung Ngurah Diputra dan Koordinator Peserta Kuliner I Putu Darsana.
Sementara itu, sebagai wujud penghargaan kepada peserta kuliner yang telah melaksankan kegitan pameran dengan baik, menaati tata tertib, ikut menjaga kebersihan, serta memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung serta menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksaan PKB, panitia akhirnya menetapkan Stand Warung Piring Mas Blahkiuh (Badung) sebagai juara I, UD Arde Yusa-Bangli (juara II), dan Keday Dy'Ayu-Jembrana sebagai Juara III. Sementara sebagai Juara Favorit I: Warung Nabe Bali (Tabanan) dan Juara Favorit II: Warung Doglag (Badung). *isu
Komentar