Ganti Rugi Tiket Roro Dipertanyakan
Saat seluruh penumpang Kapal Roro diminta turun oleh petugas, karena batal berangkat, maka penumpang diarahkan ke loket tiket.
SEMARAPURA, NusaBali
Pasca pembatalan berlayar Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abadi, dari Nusa Penida, Klungkung-Padangbai, Karangasem, Sabtu (21/7) pagi, menyisakan persoalan. Sejumlah penumpang yang sudah terlanjur beli tiket tidak mendapatkan uang ganti rugi.
Diprediksi ada sejumlah tiket yang dibeli beberapa penumpang karena difasilitasi oleh calo. Pihak pengelola tiket Kapal Roro sudah mengganti rugi tiket tersebut 300 lembar lebih. Namun sejumlah penumpang belum mendapatkan ganti rugi itu. Seperti dialami I Wayan Pariawan, warga Dusun Sebunibus, Desa Sakti, Nusa Penida. Uang tiketnya, Rp 30.000, belum dikembalikan. Saat seluruh penumpang Kapal Roro diminta turun oleh petugas, karena batal berangkat, maka penumpang diarahkan ke loket tiket. Hanya saja, ketika itu tidak ada petugas loket yang menukarkan tiket dengan uang pembelian riket. “Bagaimana pelayanan dan tanggung jawab petugas kepada penumpang, kok begini,” ujarnya, Minggu (22/7).
Kepala UPT Penyeberangan Nusa Penida, I Dewa Gede Agus Suarmahendra, saat dikonfirmasi, mengaku petugas kesulitan menemui petugas syahbandar yang membawa nama-nama penumpang yang sudah membeli tiket. Masalahnya, pembelian tiket juga melalui calo. “Sehingga banyak penumpang merasa sudah beli tiket, namun belum memperoleh tiket. Kami juga sudah tugaskan penjaga tiket hingga pukul 15.00 Wita,” ujarnya.
Para penumpang Kapal Roro sekitar 700 penumpang. Padahal tiket yang terjual pada loket loket untuk 300 penumpang. “Kami juga harus mengembalikan tiket itu lebih dari 300 penumpang,” katanya. Sebelumnya, Kapal Roro Nusa Jaya Abadi, yang akan mengangkut penumpang dari tempat sandar di Banjar Mentigi, Desa Baununggul, Nusa Penida, tujuan Padangbai, Karangasem, batal berangkat Sabtu (21/7) pagi. Karena overload penumpang, di satu sisi atrean untuk sandar di Pelabuhan Padangbai cukup panjang. Penumpang yang naik menggunakan Kapal Roro, Sabtu itu, 700 orang. 200 penumpang di antaranya wisatawan asing yang sejak Kamis (19/7) lalu terjebak di Nusa Penida. Padahal tiket yang terjual ketika itu sekitar 300 lembar, untuk tambahan penumpang lagi 400 orang tersebut ikut masuk beramai-ramai saat ramp door (jembatan penghubung) Kapal Roro dibuka.*wan
Diprediksi ada sejumlah tiket yang dibeli beberapa penumpang karena difasilitasi oleh calo. Pihak pengelola tiket Kapal Roro sudah mengganti rugi tiket tersebut 300 lembar lebih. Namun sejumlah penumpang belum mendapatkan ganti rugi itu. Seperti dialami I Wayan Pariawan, warga Dusun Sebunibus, Desa Sakti, Nusa Penida. Uang tiketnya, Rp 30.000, belum dikembalikan. Saat seluruh penumpang Kapal Roro diminta turun oleh petugas, karena batal berangkat, maka penumpang diarahkan ke loket tiket. Hanya saja, ketika itu tidak ada petugas loket yang menukarkan tiket dengan uang pembelian riket. “Bagaimana pelayanan dan tanggung jawab petugas kepada penumpang, kok begini,” ujarnya, Minggu (22/7).
Kepala UPT Penyeberangan Nusa Penida, I Dewa Gede Agus Suarmahendra, saat dikonfirmasi, mengaku petugas kesulitan menemui petugas syahbandar yang membawa nama-nama penumpang yang sudah membeli tiket. Masalahnya, pembelian tiket juga melalui calo. “Sehingga banyak penumpang merasa sudah beli tiket, namun belum memperoleh tiket. Kami juga sudah tugaskan penjaga tiket hingga pukul 15.00 Wita,” ujarnya.
Para penumpang Kapal Roro sekitar 700 penumpang. Padahal tiket yang terjual pada loket loket untuk 300 penumpang. “Kami juga harus mengembalikan tiket itu lebih dari 300 penumpang,” katanya. Sebelumnya, Kapal Roro Nusa Jaya Abadi, yang akan mengangkut penumpang dari tempat sandar di Banjar Mentigi, Desa Baununggul, Nusa Penida, tujuan Padangbai, Karangasem, batal berangkat Sabtu (21/7) pagi. Karena overload penumpang, di satu sisi atrean untuk sandar di Pelabuhan Padangbai cukup panjang. Penumpang yang naik menggunakan Kapal Roro, Sabtu itu, 700 orang. 200 penumpang di antaranya wisatawan asing yang sejak Kamis (19/7) lalu terjebak di Nusa Penida. Padahal tiket yang terjual ketika itu sekitar 300 lembar, untuk tambahan penumpang lagi 400 orang tersebut ikut masuk beramai-ramai saat ramp door (jembatan penghubung) Kapal Roro dibuka.*wan
Komentar