SBY Rencanakan Tour de Bali
Untuk Pilkada Buleleng, Demokrat belum menentukan siapa calon yang diusung, namun DPP menyerahkan sosok tersebut kepada Ketua DPC dan DPD.
Akan Obok-obok Buleleng Sebelum Pilkada
JAKARTA, NusaBali
Usai melakukan Tour de Java, Ketua Umum Partai Demokrat (Ketum PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana melakukan tour ke daerah lain, termasuk Bali. Menurut Wakil Bendahara Umum DPP Demokrat, Putu Sudiartana, tour ke Bali direncanakan setelah tour ke daerah lain selesai.
“Tour ke Bali terakhir atau setelah daerah lain, tetapi tanggalnya belum dipastikan. Tour ke Bali dirangkai dengan tour ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak,” ujar Putu Sudiartana saat dihubungi NusaBali, Minggu (20/3).
Setelah Tour de Java, SBY akan melakukan Tour de Selat Sunda yang meliputi Banten dan Lampung. Lalu Tour de Sumatera ke Aceh dan Sumatera Utara. Mengenai tanggalnya, lanjut Sudiartana, juga belum ditentukan. Tour dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat setempat serta konsolidasi dengan kader-kader di daerah. Soal blusukan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai masyarakat lebih baik ketimbang Tour de Java-nya SBY, Sudiartana menuturkan tidak perlu membanding-bandingkan karena hak prerogatif Presiden Jokowi untuk pergi ke mana-mana. Sebagai kader PD, ia menilai apa yang dilakukan Ketum PD merupakan langkah normal untuk sosialisasikan visi dan misi PD.
Terkait tour ke Bali, lanjut pria yang duduk di Komisi III DPR RI ini, tour akan dilakukan di Buleleng lantaran kabupaten tersebut bakal menjalani pilkada serentak di tahun 2017 mendatang. Oleh karena itu, PD fokus kepada daerah-daerah yang menghadapi pilkada agar bisa meraih kemenangan.
Untuk Pilkada Buleleng, Sudiartana menyatakan, PD belum menentukan siapa calon yang diusung. Mereka menyerahkan sosok tersebut kepada Ketua DPC dan DPD PD setempat dengan mendengarkan aspirasi rakyat Buleleng. “Kalau soal koalisi, kami belum membahas. Yang terpenting kepala daerah nanti harus paham tentang daerah dan disukai rakyatnya,” tegas Sudiartana.
Pada, Minggu (20/3) PD melakukan konsolidasi internal di Surabaya. Seluruh pengurus DPD PD di Indonesia turut hadir. Sudiartana menyatakan, arahan Ketum dalam konsolidasi tersebut adalah PD harus menyerap aspirasi dari masyarakat, terutama ke daerah-daerah yang sedang berlangsung pemilihan gubernur maupun bupati/walikota.
Tak ketinggalan bagi daerah yang akan melakukan musda harus mengedepankan musyawarah dan mufakat, khususnya dalam pemilihan ketua DPD PD. SBY, lanjut Sudiartana, memberi ruang demokrasi terbuka sehingga tidak menunjuk langsung ketua DPD bagi daerah yang akan melaksanakan musda seperti Bali.
“Beliau tidak suka broker atau seseorang menempuh jalan belakang untuk menjadi pimpinan PD di daerah. Beliau juga tidak arogan, justru memberi ruang demokrasi terbuka bagi daerah untuk melakukan pemilihan ketua DPD secara objektif,” katanya. Untuk maju menjadi ketua DPD setidaknya harus mendapat dukungan sebesar 30 persen. Sudiartana menegaskan, ia masih melihat situasi apakah maju atau tidak sebagai kandidat Ketua DPD Demokrat Bali.
Baginya, semua tergantung dari pemilik suara. Jika mereka menginginkannya maju, dia maju. Bila tidak, dia juga tidak mencalonkan. “Saya siap maju jika dicalonkan, jika tidak saya tetap berterimakasih karena telah terpilih sebagai wakil rakyat dari Demokrat Bali,” imbuhnya. 7 k22
Komentar