Telantar, 20 Slankers Dipulangkan oleh Satpol PP
Jajaran Satpol PP Jembrana mengamankan sebanyak 20 remaja penggemar grup band Slank atau Slankers dari Jawa, yang kedapatan telantar di pinggir Jalan Nasional Denpasar – Gilimanuk, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Senin (23/7) siang.
NEGARA, NusaBali
Puluhan Slankers yang diketahui kehabisan bekal setelah menonton konser Slank di Denpasar pada Minggu (22/7) malam itu, akhirnya dipulangkan ke Jawa dengan dinaikkan kapal penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk.
Berdasar informasi, 20 Slankers yang 2 orang di antaranya merupakan perempuan itu, awalnya diamankan jajaran Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Kecamatan Pekutatan bersama jajaran Polsek Pekutatan, sekitar pukul 11.00 Wita. Puluhan remaja itu diamankan setelah menerima laporan warga yang resah karena melihat gerombolan remaja bersangkutan. Mereka berusaha menyetop setiap kendaraan umum dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Setelah diamankan di kecamatan, puluhan remaja itu dibawa ke Kantor Satpol PP Jembrana.
Dari pendataan di Kantor Satpol PP Jembrana, 20 remaja yang di antaranya mengaku dari Cirebon, Indramayu, Subang, dan Jember itu, sembilan orang di antaranya tidak membawa identitas. Hanya tujuh orang yang membawa KTP, dan empat orang menunjukkan kartu pelajar. Sesuai keterangan mereka, mereka mengaku datang ke Bali dengan menumpang bus pada Sabtu (21/7) lalu, untuk menonton konser Slank di Denpasar, Minggu malam lalu. Namun saat datang ke Bali, mereka hanya membawa bekal seadanya, dan hanya cukup digunakan sampai menonton konser tersebut. “Sudah habis pakai nonton konser, bayar tiket, dan pakai makan. Tadi dari Denpasar, berusaha cari tumpangan bus, tetapi karena diketahui tidak bawa uang, akhirnya diturunkan (di Pekutatan),” ucap salah satu remaja tersebut.
Kabid Tibumtranmas Satpol PP Jembrana I Kadek Agus Arianta, saat memberikan pembinaan kepada remaja tersebut, mengingatkan agar tidak kembali nekat datang ke Bali tanpa membawa identitas ataupun bekal memadai. Dikhawatirkan karena tanpa membawa bekal itu, akhirnya melakukan tindakan nekat, yang bisa meresahkan warga ataupun mengganggu ketertiban umum.
“Sekarang kalian akan kami antar menyeberang sampai menaiki kapal di Pelabuhan Gilimanuk. Nanti juga dari Dinas Sosial akan memberikan bekal. Kami harap kalian benar-benar pulang, dan tidak kembali lagi. Kalian semua kami data, dan kalau kedapatan telantar kembali, bisa lain urusannya,” tandasnya.
Sementara kepada wartawan, Agus Ariantara mengatakan, gerombolan remaja telantar itu sebenarnya ditangani Dinas Sosial. Tetapi, pihaknya yang bertugas langsung di lapangan, membantu untuk memulangkan remaja tersebut. Menurutnya, jika S dikaitkan dengan aturan kependudukan, gerombolan remaja itu bisa dikenakan sanksi administrasi ataupun kurungan. Namun, pihaknya yang telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, memutuskan untuk memulangkan mereka, dan memperingatkan tidak kembali mengulangi kenekatan tersebut. “Kami sebenarnya tidak melarang orang ke Bali. Tetapi asal jelas identitas, dan tidak berbuat aneh-aneh,” kata Agus Ariantara. *ode
1
Komentar