Pendaftar Kuliah di ISI Denpasar Meningkat
Sejak ikut dalam program Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (BNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Institus Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengalami lonjakan drastis dalam penerimaan mahasiswa.
Makin Diminati Generasi Muda
DENPASAR, NusaBali
Jika dibandingkan dengan dua tahun lalu, pendaftar (calon mahasiswa) bahkan meningkat dua kali lipat.
“Dua tahun lalu, kami hanya memakai Jalur Mandiri. Pendaftarnya sekitar 600-an. Tahun lalu kita mulai ikut jalur SBMPTN, pendaftarnya 1.000 orang. Tahun ini, selain Jalur Mandiri dan SBMPTN, kami juga ikut SNMPTN. Ketiga jalur ini, jika ditotalkan pendaftarnya 1.442. Ini dua kali lipat dari dua tahun lalu,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa MKes, Senin (23/7).
Didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Utama Jaya SE MM, Prof Artayasa memaparkan, calon mahasiswa yang mendaftar lewat jalur SNMPTN ada sebanyak 119 orang, namun yang diterima hanya sebanyak 55 orang. Sedangkan yang mendaftar lewat jalur SBMPTN ada 877 orang dan yang sudah diterima 246 orang. Dari jumlah tersebut, yang mendaftar Bidikmisi lewat jalur SBMPTN sebanyak 169 orang, dan lewat jalur SNMPTN sebanyak 15 orang. Sedangkan jatah Bidikmisi di ISI Denpasar hanya sebanyak 50 orang.
Ditambahkan, kuota untuk S1 di ISI Denpasar sebanyak 525 orang. Masih ada sebanyak 224 kursi untuk calon mahasiswa S1 yang memilih Jalur Mandiri. “Kuota untuk S1 525 orang. Sedangkan kalau dilihat daya tampung di ISI Denpasar untuk keseluruhan jenjang mulai dari D4, S1, S2 dan S3 sebanyak 670 mahasiswa,” katanya.
Menurut Prof Artayasa, program SNMPTN dan SBMPTN membawa manfaat luar biasa terhadap peningkatan minat mahasiswa melirik perguruan tinggi seni. Bahkan kini, ‘serbuan’ mahasiswa dari luar Bali pun meningkat cukup tinggi. “Kalau yang dulu-dulu kebanyakan yang mendaftar anak-anak muda Bali saja. Yang daftar dari luar Bali ada juga, tetapi sedikit. Namun tahun ini kita merasakan sekali manfaat ikut SBMPTN dan SNMPTN. Pelamar kita dari berbagai daerah, terbanyak dari Jawa Timur dan NTB, kemudian disusul dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan sejumlah daerah di Nusantara,” paparnya.
Menariknya, calon mahasiswa baru dari luar itu juga berasal dari kantong-kantong transmigran Bali, seperti dari Lampung dan Sulawesi yang ke ISI untuk belajar seni tradisi karawitan dan seni tari. Prof Artayasa berharap, dengan semakin meningkatnya akreditasi institusi ISI Denpasar menjadi A, ditambah lagi kehadiran Presiden RI, Joko Widodo yang memberikan kuliah umum bulan lalu, bisa menambah daya tarik ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi seni di Bali yang kian diminati oleh generasi muda masa kini. *ind
DENPASAR, NusaBali
Jika dibandingkan dengan dua tahun lalu, pendaftar (calon mahasiswa) bahkan meningkat dua kali lipat.
“Dua tahun lalu, kami hanya memakai Jalur Mandiri. Pendaftarnya sekitar 600-an. Tahun lalu kita mulai ikut jalur SBMPTN, pendaftarnya 1.000 orang. Tahun ini, selain Jalur Mandiri dan SBMPTN, kami juga ikut SNMPTN. Ketiga jalur ini, jika ditotalkan pendaftarnya 1.442. Ini dua kali lipat dari dua tahun lalu,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa MKes, Senin (23/7).
Didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Utama Jaya SE MM, Prof Artayasa memaparkan, calon mahasiswa yang mendaftar lewat jalur SNMPTN ada sebanyak 119 orang, namun yang diterima hanya sebanyak 55 orang. Sedangkan yang mendaftar lewat jalur SBMPTN ada 877 orang dan yang sudah diterima 246 orang. Dari jumlah tersebut, yang mendaftar Bidikmisi lewat jalur SBMPTN sebanyak 169 orang, dan lewat jalur SNMPTN sebanyak 15 orang. Sedangkan jatah Bidikmisi di ISI Denpasar hanya sebanyak 50 orang.
Ditambahkan, kuota untuk S1 di ISI Denpasar sebanyak 525 orang. Masih ada sebanyak 224 kursi untuk calon mahasiswa S1 yang memilih Jalur Mandiri. “Kuota untuk S1 525 orang. Sedangkan kalau dilihat daya tampung di ISI Denpasar untuk keseluruhan jenjang mulai dari D4, S1, S2 dan S3 sebanyak 670 mahasiswa,” katanya.
Menurut Prof Artayasa, program SNMPTN dan SBMPTN membawa manfaat luar biasa terhadap peningkatan minat mahasiswa melirik perguruan tinggi seni. Bahkan kini, ‘serbuan’ mahasiswa dari luar Bali pun meningkat cukup tinggi. “Kalau yang dulu-dulu kebanyakan yang mendaftar anak-anak muda Bali saja. Yang daftar dari luar Bali ada juga, tetapi sedikit. Namun tahun ini kita merasakan sekali manfaat ikut SBMPTN dan SNMPTN. Pelamar kita dari berbagai daerah, terbanyak dari Jawa Timur dan NTB, kemudian disusul dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan sejumlah daerah di Nusantara,” paparnya.
Menariknya, calon mahasiswa baru dari luar itu juga berasal dari kantong-kantong transmigran Bali, seperti dari Lampung dan Sulawesi yang ke ISI untuk belajar seni tradisi karawitan dan seni tari. Prof Artayasa berharap, dengan semakin meningkatnya akreditasi institusi ISI Denpasar menjadi A, ditambah lagi kehadiran Presiden RI, Joko Widodo yang memberikan kuliah umum bulan lalu, bisa menambah daya tarik ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi seni di Bali yang kian diminati oleh generasi muda masa kini. *ind
Komentar