Fokus Penerbangan Berbiaya Murah
PT Angkasa Pura (AP) II sedang mengembangkan Bandara Banyuwangi di Jawa Timur. Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Bandara Banyuwangi, Bali, serta Lombok (BBL) akan menjadi tourism triangle untuk menyinergikan pariwisata di ketiga daerah tersebut.
Bandara Banyuwangi
JAKARTA, NusaBali
Dalam rangka mendukung program tersebut Bandara Banyuwangi rencananya akan dikembangkan menjadi Low Cost Carrier Airport (LCCA). Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan hal ini selaras dengan target Kementerian Pariwisata yaitu mencapai 20 juta wisman pada 2020. "Dengan pertumbuhan penumpang low cost carrier yang naik 55 persen per tahun, di mana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan full service carriers (FSC) yang hanya sekitar 7 persen, pengembangan LCCA dan konsep Tourim Airport yang diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata di daerah Jawa Timur," jelas Awaluddin dikuti liputan6.
Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event Annual Meeting IMF - World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali pada bulan Oktober 2018. Lebih lanjut, Bandara Banyuwangi rencananya akan diusulkan menjadi Bandara internasional menyusul permintaan dari beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia dan Australia.
Rencana pengembangan Bandara Banyuwangi untuk mendukung program LCCA antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanan bandara. Adapun pengembangan yang sedang dilakukan di Bandara Banyuwangi antara lain: Penebalan Landasan (Overlay Runway) yang sebelumnya PCN 27 menjadi PCN 56 sehingga dapat mengakomodir pasawat tipe Boeing 737-8 NG, 737-9 ER dan Airbus 320
Selanjutnya perluasan tempat parkir pesawat (APRON) dari dari kapasitas sebelumnya 3 pesawat Narrow Body (Luas 16.200m2) menjadi 9 pesawat Narrow Body (Luas 34.000m2). Pengembangan lainnya adalah perpanjangan dan pelebaran landasan dari sebelumnya 2.250x30m2 menjadi 2.500x45m2. Sementara itu perluasan lahan parkir kendaraan dari 2.000m2 (80 Kendaraan) akan ditingkatkan menjadi 5.000m2 (260 Kendaraan), sedangkan perluasan Terminal Penumpang dari 7.000m2 (700.000 pax/tahun) menjadi 20.000m2 (2jt pax/tahun). Untuk lima kegiatan diatas, AP II menyiapkan total investasi tidak kurang dari Rp 300 miliar.*
JAKARTA, NusaBali
Dalam rangka mendukung program tersebut Bandara Banyuwangi rencananya akan dikembangkan menjadi Low Cost Carrier Airport (LCCA). Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan hal ini selaras dengan target Kementerian Pariwisata yaitu mencapai 20 juta wisman pada 2020. "Dengan pertumbuhan penumpang low cost carrier yang naik 55 persen per tahun, di mana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan full service carriers (FSC) yang hanya sekitar 7 persen, pengembangan LCCA dan konsep Tourim Airport yang diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata di daerah Jawa Timur," jelas Awaluddin dikuti liputan6.
Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event Annual Meeting IMF - World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali pada bulan Oktober 2018. Lebih lanjut, Bandara Banyuwangi rencananya akan diusulkan menjadi Bandara internasional menyusul permintaan dari beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia dan Australia.
Rencana pengembangan Bandara Banyuwangi untuk mendukung program LCCA antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanan bandara. Adapun pengembangan yang sedang dilakukan di Bandara Banyuwangi antara lain: Penebalan Landasan (Overlay Runway) yang sebelumnya PCN 27 menjadi PCN 56 sehingga dapat mengakomodir pasawat tipe Boeing 737-8 NG, 737-9 ER dan Airbus 320
Selanjutnya perluasan tempat parkir pesawat (APRON) dari dari kapasitas sebelumnya 3 pesawat Narrow Body (Luas 16.200m2) menjadi 9 pesawat Narrow Body (Luas 34.000m2). Pengembangan lainnya adalah perpanjangan dan pelebaran landasan dari sebelumnya 2.250x30m2 menjadi 2.500x45m2. Sementara itu perluasan lahan parkir kendaraan dari 2.000m2 (80 Kendaraan) akan ditingkatkan menjadi 5.000m2 (260 Kendaraan), sedangkan perluasan Terminal Penumpang dari 7.000m2 (700.000 pax/tahun) menjadi 20.000m2 (2jt pax/tahun). Untuk lima kegiatan diatas, AP II menyiapkan total investasi tidak kurang dari Rp 300 miliar.*
1
Komentar