Bocah Dikoyak Anjing
Nasib malang timpa Ni Ketut Juliantini, 4, bocah perempuan asal Banjar Tengah, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Bocah berusia 4 tahun ini mengalami luka robek di tangan kanan hingga harus mendapatkan 8 jaritan, gara-gara digigit anjing.
Ditambahkan Nyoman Sari, sepulang dari RSUD Tabanan untuk mengantar putri bungsunya berobat, dia kembali melihat anjing yang sempat menggigit tersebut. Anjing penebar petaka itu terlihat masuk kamar mandi dan minum air. Menurut Nyoman Sari, anjing liar yang mengigit putrinya itu berukuran cukup besar, jalannya sempoyongan, dicurigai mengidap rabies.
“Begitu lihat anjing yang mengigit Luh Tut, saya langsung beritahukan kepada suami. Lalu anjing, itu dibunuh dan dikubur suami saya di belakang rumah,” terang Nyoman Sari. Hanya saja, setelah anjing itu dibunuh, pihaknya tidak melaporkan kasus gigitan ke dinas terkait. “Saya berharap kesehatan anak saya tak terganggu setelah mendapatkan suntikan VAR dan SAR,” harapnya.
Pada hari yang sama, Minggu, juga terjadi kasus gigitan anjing menimpa warga lainnya di Desa Kukuh, Kecamatan Marga. Bedanya, korban lainnya yang tergigit anjing hari itu tinggal di Banjar Lodalang, Desa Kukuh, yakni I Wayan Parta, 60. Korban berusia 60 tahun yang notabene Jro Penyarikan Pura Luhur Gonjeng, Desa Pakraman Kukuh ini pun terluka di kaki kanan hingga bengkak.
Korban Wayan Parta diajak keluarganya berobat ke IRD RSUD Tabanan hanya berselang beberapa menit setelah kedatangan bocah Ketut Juliantini. Bedanya, korban Wayan Parta tidak mendapatkan suntikan VAR, karena anjing yang menggigitnya belum dipastikan positif atau negatif rabies.
“Anjing liar yang menggigit saya itu jalannya sempoyongan, lidahnya menjulur, dengan air liur menetes. Saat saya pukul dengan batang bambu, anjing itu diam saja. Lalu, ada warga melintas dan melarang saya membunuh anjing liar tersebut,” kenang Wayan Parta saat ditemui NusaBali di kediamannya di Banjar Loladang, Desa Kukuh, Selasa kemarin.
Terjadinya dua kasus gigitan anjing di Desa Kukuh dalam sehari ini, kontan membuat warga setempat was-was. Apalagi, sebelumnya sudah ada tiga warga Desa Kukuh yang tergigit anjing positif rabies, 7 Oktober 2015 lalu. Ketiganya digigit anjang yang sama.
Selanjutnya...
Komentar