SBY-Prabowo Jajaki Koalisi, AHY Jadi Cawapres
Rencana koalisi Gerindra-Demokrat dalam Pilpres 2019 kian mendekati kenyataan.
JAKARTA, NusaBali
Ini setelah Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan khusus di kediaman SBY kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7) malam. Dari pertemuan itu, tersirat bukan tak mungkin akan muncul duet Prabowo-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai Capres-Cawapres.
Pertemuan Prabuwo-SBY tadi malam dihadiri pula AHY, yang notabene putra sulung SBY. Pertemuan semalam belum sepakati koalisi Pilpres 2019. SBY mengungkap tiga hal besar yang dibahas dalam pertemuan tersdebut. Poin pertama, soal Pemilu 2019 yang damai, jujur, dan adil. Poin kedua, soal isu-isu nasional. Poin ketiga, soal koalisi.
Menurut SBY, Demokrat terbuka untuk berkoalisi dengan Gerindra. "Kami membahas secara mendalam kemungkinan koalisi Gerindra, Demokrat dan partai partai lain," ujar SBY dikutip detikcom dalam jumpa pers bersama Prabowo usai bertemuan tadi malam. "Saya harus mengatakan jalan untuk membangun koalisi ini terbuka lebar, apalagi setelah kami berdua sepakat atas apa yang jadi persoalan bangsa, sepakat atas apa yang diharapkan rakyat hingga grassroot sebelum kami bicara koalisi," lanjut Presiden RI 2004-2009, 2009-2014 ini.
Meski belum sepakat berkoalisi, kata SBY, pembahasan soal koalisi Pilpres 2019 akan dilanjutkan oleh tim khusus Demokrat dan Gerindra di hari-hari mendatang. "Setelah pertemuan pertama, kami akan lakukan pembahasan secara substantif di hari-hari mendatang," kata SBY.
Disebutkan, hasil pertemuan semalam juga akan disampaikan ke Majelis Tinggi Partai Demokrat. Nantinya, akan diambil keputusan soal koalisi. "Karena inilah forum tertinggi di Partai Demokrat, dengan parpol mana berkoalisi dan siapa Capres-Cawapres yang kami usung, akan diputuskan," katanya.
SBY bicara soal syarat berkoalisi. Salah satunya adalah berangkat dari niat baik, saling hormat dan percaya. "Juga chemistry yang baik. Kalau syarat ini terpenuhi, saya yakin jalan kebersamaan terbuka dengan baik."
Paparan senada juga disampaikan Prabowo. Menurut Prabowo, belum ada kesepakatan koalisi Pilpres 2019 dalam pertemuan dengan SBY tadi malam. Namun, Prabowo mengungkap akan ada tim kecil yang dibentuk khusus untuk menjajaki peluang koalisi.
"Jadi, intinya kami bertekad dalam hari-hari mendatang akan mengadakan pertemuan yang lebih teknis menuju suatu koalisi untuk memberi solusi kepada rakyat. Jadi, hari-hari yang akan datang tim kecil Gerindra akan bekerja dengan tim kecil Partai Demokrat," tandas Prabowo.
Prabowo menyebutkan, ada chemistry yang kuat antara dirinya dan SBY, terutama menyangkut sejumlah persoalan bangsa saat ini. "Pak SBY menyampaikan, beliau keliling ke mana-mana, saya pun keliling ke mana-mana. Kami menangkap getaran-getaran, harapan-harapan, rakyat untuk adanya sebuah perubahan di negara ini. Intinya ingin suatu pemerintahan yang bersih, pengelolaan ekonomi yang lebih kapabel. Itu suatu pengertian yang sama di antara kami," ujar mantan Danjen Kopas-sus ini.
Prabowo kemudian mengungkap komunikasi yang dilakukan Gerindra bersama PKS dan PAN. Partai-partai tersebut disebutnya menyambut baik pertemuan Prabowo dengan SBY semalam. "Jadi, saya kira demikian, satu iktikad kita satu. Pak SBY pengalamannya sangat besar, saat beliau pimpin BUMN-BUMN dalam kondisi baik. Sekarang kita risau BUMN kita, BUMN itu pertahanan terakhir ekonomi Indonesia. Jadi, kalau BUMN terancam, Indonesia tidak dalam kondisi baik," kata-nya.
Terkait peluang AHY untuk menjadi tandemnya di posisi Cawapres dalam Pilpres 2019, menurut Prabowo, peluang itu terbuka. Prabowo menegaskan, SBY tidak memberikan harga mati bahwa AHY harus menjadi Cawapres. SBY hanya meminta agar mencari calon yang terbaik.
"Apakah Pak SBY memberi suatu permintaan harga mati bagi AHY? Saya katakan di sini secara tegas, Pak SBY tidak meminta AHY sebagai Cawapres adalah harga mati. Beliau minta kita cari nama yang terbaik," sebut Prabowo.
Menurut Prabowo, untuk kriteria Cawapres, dirinya mencari sosok yang berkapasitas dan harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada kelompok anak muda. Dan, jika memang dirinya harus bersama AHY maju ke Pilpres 2019, Prabowo tidak akan menolak.
"Tapi, terus terang saya katakan, kriteria yang saya butuhkan adalah orang yang kapabel, orang yang bisa tentunya berkomunikasi baik dengan generasi muda, karena memang pemilih mayoritas adalah di bawah usia 40 tahun. Kalau umpamanya dalam pertemuan nanti nama AHY muncul sebagai yang dibicarakan, saya harus katakan, why not?" kilahnya. "Jadi, tidak ada harga mati-matian. Yang penting niat beliau dan niat saya mencari solusi terbaik untuk mengatasi." *
Ini setelah Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan khusus di kediaman SBY kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7) malam. Dari pertemuan itu, tersirat bukan tak mungkin akan muncul duet Prabowo-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai Capres-Cawapres.
Pertemuan Prabuwo-SBY tadi malam dihadiri pula AHY, yang notabene putra sulung SBY. Pertemuan semalam belum sepakati koalisi Pilpres 2019. SBY mengungkap tiga hal besar yang dibahas dalam pertemuan tersdebut. Poin pertama, soal Pemilu 2019 yang damai, jujur, dan adil. Poin kedua, soal isu-isu nasional. Poin ketiga, soal koalisi.
Menurut SBY, Demokrat terbuka untuk berkoalisi dengan Gerindra. "Kami membahas secara mendalam kemungkinan koalisi Gerindra, Demokrat dan partai partai lain," ujar SBY dikutip detikcom dalam jumpa pers bersama Prabowo usai bertemuan tadi malam. "Saya harus mengatakan jalan untuk membangun koalisi ini terbuka lebar, apalagi setelah kami berdua sepakat atas apa yang jadi persoalan bangsa, sepakat atas apa yang diharapkan rakyat hingga grassroot sebelum kami bicara koalisi," lanjut Presiden RI 2004-2009, 2009-2014 ini.
Meski belum sepakat berkoalisi, kata SBY, pembahasan soal koalisi Pilpres 2019 akan dilanjutkan oleh tim khusus Demokrat dan Gerindra di hari-hari mendatang. "Setelah pertemuan pertama, kami akan lakukan pembahasan secara substantif di hari-hari mendatang," kata SBY.
Disebutkan, hasil pertemuan semalam juga akan disampaikan ke Majelis Tinggi Partai Demokrat. Nantinya, akan diambil keputusan soal koalisi. "Karena inilah forum tertinggi di Partai Demokrat, dengan parpol mana berkoalisi dan siapa Capres-Cawapres yang kami usung, akan diputuskan," katanya.
SBY bicara soal syarat berkoalisi. Salah satunya adalah berangkat dari niat baik, saling hormat dan percaya. "Juga chemistry yang baik. Kalau syarat ini terpenuhi, saya yakin jalan kebersamaan terbuka dengan baik."
Paparan senada juga disampaikan Prabowo. Menurut Prabowo, belum ada kesepakatan koalisi Pilpres 2019 dalam pertemuan dengan SBY tadi malam. Namun, Prabowo mengungkap akan ada tim kecil yang dibentuk khusus untuk menjajaki peluang koalisi.
"Jadi, intinya kami bertekad dalam hari-hari mendatang akan mengadakan pertemuan yang lebih teknis menuju suatu koalisi untuk memberi solusi kepada rakyat. Jadi, hari-hari yang akan datang tim kecil Gerindra akan bekerja dengan tim kecil Partai Demokrat," tandas Prabowo.
Prabowo menyebutkan, ada chemistry yang kuat antara dirinya dan SBY, terutama menyangkut sejumlah persoalan bangsa saat ini. "Pak SBY menyampaikan, beliau keliling ke mana-mana, saya pun keliling ke mana-mana. Kami menangkap getaran-getaran, harapan-harapan, rakyat untuk adanya sebuah perubahan di negara ini. Intinya ingin suatu pemerintahan yang bersih, pengelolaan ekonomi yang lebih kapabel. Itu suatu pengertian yang sama di antara kami," ujar mantan Danjen Kopas-sus ini.
Prabowo kemudian mengungkap komunikasi yang dilakukan Gerindra bersama PKS dan PAN. Partai-partai tersebut disebutnya menyambut baik pertemuan Prabowo dengan SBY semalam. "Jadi, saya kira demikian, satu iktikad kita satu. Pak SBY pengalamannya sangat besar, saat beliau pimpin BUMN-BUMN dalam kondisi baik. Sekarang kita risau BUMN kita, BUMN itu pertahanan terakhir ekonomi Indonesia. Jadi, kalau BUMN terancam, Indonesia tidak dalam kondisi baik," kata-nya.
Terkait peluang AHY untuk menjadi tandemnya di posisi Cawapres dalam Pilpres 2019, menurut Prabowo, peluang itu terbuka. Prabowo menegaskan, SBY tidak memberikan harga mati bahwa AHY harus menjadi Cawapres. SBY hanya meminta agar mencari calon yang terbaik.
"Apakah Pak SBY memberi suatu permintaan harga mati bagi AHY? Saya katakan di sini secara tegas, Pak SBY tidak meminta AHY sebagai Cawapres adalah harga mati. Beliau minta kita cari nama yang terbaik," sebut Prabowo.
Menurut Prabowo, untuk kriteria Cawapres, dirinya mencari sosok yang berkapasitas dan harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada kelompok anak muda. Dan, jika memang dirinya harus bersama AHY maju ke Pilpres 2019, Prabowo tidak akan menolak.
"Tapi, terus terang saya katakan, kriteria yang saya butuhkan adalah orang yang kapabel, orang yang bisa tentunya berkomunikasi baik dengan generasi muda, karena memang pemilih mayoritas adalah di bawah usia 40 tahun. Kalau umpamanya dalam pertemuan nanti nama AHY muncul sebagai yang dibicarakan, saya harus katakan, why not?" kilahnya. "Jadi, tidak ada harga mati-matian. Yang penting niat beliau dan niat saya mencari solusi terbaik untuk mengatasi." *
Komentar