Pensiunan Guru Kehilangan Uang Belasan Juta
Merasa Dihipnotis, Transfer Uang Lewat ATM
SINGARAJA, NusaBali
Seorang pensiunna guru, Made Parya,61, asal Banjar Dinas Belong, Desa Patemon, Kecamatan Serirt, Buleleng, terpaksa gigit jari. Karena uang belasan juta di rekeningnya, amblas karena diduga dikuras penipu dengan modus hipnotis lewat telepon, Minggu (22/7).
Kapolsek Seririt AKP Dewa Anom, seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, dikonfirmasi Selasa (24/7), mengatakan, kasus penipuan yang dilaporkan korban berawal saat korban ingin menanyakan perpanjangan kontrak ruko miliknya. Kebetulan selama ini Parya memiliki sebuah ruko di kawasan Seririt dan dikontrak oleh sebuah bank.
Berhubung kontraknya akan habis, maka ia pun menghubungi seseorang yang sebelumnya menghubungkan pihak bank yang mengontrak rukonya. Hanya saja seorang itu mengaku sudah tidak ada urusan lagi dengan pihak bank. Parya pun diberikan nomor kontak orang baru yang disebut memiliki jarigan ke pihak bank. Saat itu ia pun langsung mendapat kepastian bahwa kontrak rukonya akan diperpanjang.
Namun pada Minggu (22/7) sekitar pukul 21.00 Wita, korban Parya dihubungi oleh seorang yang mengaku bernama Azis. “Orang ini sempat menelepon korban, mengatakan uang kontrakannya sudah ditransfer, korban juga disuruh mengecek ke ATM,” ungkap dia.
Namun setelah di ATM, Parya kembali menelepon penelepon Azis karena saldo di tabungannya tidak bertambah. Saat dihubungi kembali, Azis pun ngotot sudah mentransfer dan meminta Parya mengecek kembali ke dalam ATM. Nah saat telepon masih tersambung dan Parya mengecek saldonya di ATM, Azis mulai beraksi.
Parya dalam pengakuannya kepada polisi saat itu dalam kondisi tak sadarkan diri. Ia pun nampak seperti orang bingung dan seketika memenuhi perkataan Azis yang secara langsung menuntunnya mestransfer sejumlah uang ke rekeningnya. Korban kemudian mentransfer uang ke rekening pelaku sebesar Rp17.898.123.
Parya pun baru sadar ketika uang terkirim dan telepon terputus. Saat dicek kembali saldo direkeningnya amblas dan nomor telepon yang menelponnya tadi sudah tidak aktif. Dalam struk ATM, korban menstransfer dana belasan juta tanpa sadar ke nomor rekening 0610543896, atas nama Slamet Suweji.
Atas kasus itu, Polsek Seririt sejauh ini masih melakukan penyelidikan dan koordinasi dengan pihak bank. Dari hasil penelusuran, pemilik rekening yang ditransferkan uang belasan juta oleh Parya terdekteksi di Jawa Tengah. “Sejauh ini kami, masih lakukan lidik, olah TKP termasuk melakukan koordinasi dengan pihak bank untuk memastikan ada transakasi itu dan juga meminta keterangan sejumlah saksi,” kata dia. Pihaknya pun sedang mendalami kasus ini apakah dilakukan oleh sindikat atau tidak.
Dengan pengalaman kasus penipuan ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya pada orang yang tidak dikenal. Sehingga kasus serupa dapat dihindari.*k23
Seorang pensiunna guru, Made Parya,61, asal Banjar Dinas Belong, Desa Patemon, Kecamatan Serirt, Buleleng, terpaksa gigit jari. Karena uang belasan juta di rekeningnya, amblas karena diduga dikuras penipu dengan modus hipnotis lewat telepon, Minggu (22/7).
Kapolsek Seririt AKP Dewa Anom, seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, dikonfirmasi Selasa (24/7), mengatakan, kasus penipuan yang dilaporkan korban berawal saat korban ingin menanyakan perpanjangan kontrak ruko miliknya. Kebetulan selama ini Parya memiliki sebuah ruko di kawasan Seririt dan dikontrak oleh sebuah bank.
Berhubung kontraknya akan habis, maka ia pun menghubungi seseorang yang sebelumnya menghubungkan pihak bank yang mengontrak rukonya. Hanya saja seorang itu mengaku sudah tidak ada urusan lagi dengan pihak bank. Parya pun diberikan nomor kontak orang baru yang disebut memiliki jarigan ke pihak bank. Saat itu ia pun langsung mendapat kepastian bahwa kontrak rukonya akan diperpanjang.
Namun pada Minggu (22/7) sekitar pukul 21.00 Wita, korban Parya dihubungi oleh seorang yang mengaku bernama Azis. “Orang ini sempat menelepon korban, mengatakan uang kontrakannya sudah ditransfer, korban juga disuruh mengecek ke ATM,” ungkap dia.
Namun setelah di ATM, Parya kembali menelepon penelepon Azis karena saldo di tabungannya tidak bertambah. Saat dihubungi kembali, Azis pun ngotot sudah mentransfer dan meminta Parya mengecek kembali ke dalam ATM. Nah saat telepon masih tersambung dan Parya mengecek saldonya di ATM, Azis mulai beraksi.
Parya dalam pengakuannya kepada polisi saat itu dalam kondisi tak sadarkan diri. Ia pun nampak seperti orang bingung dan seketika memenuhi perkataan Azis yang secara langsung menuntunnya mestransfer sejumlah uang ke rekeningnya. Korban kemudian mentransfer uang ke rekening pelaku sebesar Rp17.898.123.
Parya pun baru sadar ketika uang terkirim dan telepon terputus. Saat dicek kembali saldo direkeningnya amblas dan nomor telepon yang menelponnya tadi sudah tidak aktif. Dalam struk ATM, korban menstransfer dana belasan juta tanpa sadar ke nomor rekening 0610543896, atas nama Slamet Suweji.
Atas kasus itu, Polsek Seririt sejauh ini masih melakukan penyelidikan dan koordinasi dengan pihak bank. Dari hasil penelusuran, pemilik rekening yang ditransferkan uang belasan juta oleh Parya terdekteksi di Jawa Tengah. “Sejauh ini kami, masih lakukan lidik, olah TKP termasuk melakukan koordinasi dengan pihak bank untuk memastikan ada transakasi itu dan juga meminta keterangan sejumlah saksi,” kata dia. Pihaknya pun sedang mendalami kasus ini apakah dilakukan oleh sindikat atau tidak.
Dengan pengalaman kasus penipuan ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya pada orang yang tidak dikenal. Sehingga kasus serupa dapat dihindari.*k23
Komentar