Perahu Terbalik, Korban Dilarikan ke RS
Putus Tali Saat Hendak Sandar, Kapal Kandas di Padangbai
SEMARAPURA, NusaBali
Sebuah perahu yang ditumpangi tuga orang mendadak terbalik akibat dihantam gelompang tinggi di periran Pantai Toyapakeh, Desa Toyapakeh, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (25/7) sore. Ketiga penumpang selamat dari maut dalam kondisi terluka, hingga harus dilarikan ke RS Pratama Nusa Penida.
Tiga korban terluka akibat musibah jukul terbalik dihantam gelombang ini, masing-masing I Made Japa, 60 (pegang kemudi), Rasudin, 35 (penumpang), dan Rohanah (penumpang). Informasi yang dihimpun NusaBali, saat musibah terjadi, Rabu sore sekitar pukul 15.30 Wita, jukung yang dikemudikan Made Japa sedang dalam pelayaran dari Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem menuju Nusa Penida.
Jukung yang dikemudikan Made Japa (asal Banjar Dinas Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis) mengangkut sayur mayur untuk dipasarkan di wilayah Nusa Penida. Barang tersebut milik dua penumpang, Rasudin dan Rohanah (keduanya asal Kota Semarapura, Klungkung).
Begitu mendekati pesisir Pantai Toyapakeh yang berjarak 100 meter dari bibir pantai, tiba-tiba perahu ini diterjang ombak setinggi 3 meter, hingga terbalik. Muatan sembako yang diangkutnya pun tumpah ke laut, sementara pemnegudi perahu dan dua penumpang ikut terpelanting ke laut.
Beruntung, peristiwa ini dilihat oleh seorang warga warga Kampung Toya Pakeh, Desa Toya Pakeh, Nasrullah, 40, yang sedang melaut. Saksi Nasrullah langsung menolong ketiga korban dengan perahunya untuk dievakuasi ke tepi pantai. Ketiga korban dievakuasi dalam kondisi terluka. Korban Made Japa langsung dilarikan ke RS Pratama Nusa Penida untuk mendapatkan penanganan medis. Sedangkan dua penumpang, Rasudin dan Rohanah, tidak sampai dilarikan ke rumah sakit karena lukanya tak terlalu serius.
Menurut Kapolsek Nusa Penida, Kompol I Ketut Suastika, korban Made Japa mengalami luka di kaki kanan akibat terbentur batu karang. Hingga kemarin sore, warga Desa Padangbai ini masih dirawat di RS Pratama Nusa Penida. Sedangkan dua penumpang lainnya hanya luka ringan dan shock. “Barang bawaan mereka berupa sayur mayur tumpah ke laut. Kerugian material ditaksir sekitar Rp 55 juta,” ujar Kompol Suastika saat dikonfirmasi NusaBali.
Sementara itu, Kapal Motor Penumpang (KMP) Gemilang kandas setelah putus tali saat hendak sandar di Dermaga I Pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Rabu dinihari 00.45 Wita. Para penumpang pun terpaksa dievakuasi dengan menyambung tali untuk menarik kapal kandas ini sejauh 200 meter ke Pelabuhan Padangbai. Evakuasi penumpang berlangsung selama hampir 4 jam hingga pukul 04.30 Wita.
Awalnya, KMP Gemilang hendak bersandar di Dermaga I Padangbai dengan mengikatkan tali. Namun, tali kapal putus. Kapal kemudian bergerak ke timur sejauh 200 meter dari Pelabuhan Padangbai hingga kandas dan nyangkut di batu karang. Pada akhirnya, kapal berhasil ditarik ke Dermaga I di sisi timur Pelabuhan Padangbai.
KMP Gemilang yang dinakhodai Edi Poedjono dengan 20 anak buah kapal (ABK) ini awalnya berlayar dari Pelabuhan Lembar, Lombok, NTB, Selasa siang (24/7) pukul 14.00 Wita. Setelah menempuh perjalanan selama 10 jam, kapal yang mengangkut 148 penumpang, termasuk beberapa wisatawan asing, ini baru tiba di Pelabuhan Padangbai tengah malam pukul 24.00 Wita. Namun, saat hendak sandar, kapal ini justru putus tali hingga terseret ke arah timur dan kandas. *wan,k16
Tiga korban terluka akibat musibah jukul terbalik dihantam gelombang ini, masing-masing I Made Japa, 60 (pegang kemudi), Rasudin, 35 (penumpang), dan Rohanah (penumpang). Informasi yang dihimpun NusaBali, saat musibah terjadi, Rabu sore sekitar pukul 15.30 Wita, jukung yang dikemudikan Made Japa sedang dalam pelayaran dari Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem menuju Nusa Penida.
Jukung yang dikemudikan Made Japa (asal Banjar Dinas Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis) mengangkut sayur mayur untuk dipasarkan di wilayah Nusa Penida. Barang tersebut milik dua penumpang, Rasudin dan Rohanah (keduanya asal Kota Semarapura, Klungkung).
Begitu mendekati pesisir Pantai Toyapakeh yang berjarak 100 meter dari bibir pantai, tiba-tiba perahu ini diterjang ombak setinggi 3 meter, hingga terbalik. Muatan sembako yang diangkutnya pun tumpah ke laut, sementara pemnegudi perahu dan dua penumpang ikut terpelanting ke laut.
Beruntung, peristiwa ini dilihat oleh seorang warga warga Kampung Toya Pakeh, Desa Toya Pakeh, Nasrullah, 40, yang sedang melaut. Saksi Nasrullah langsung menolong ketiga korban dengan perahunya untuk dievakuasi ke tepi pantai. Ketiga korban dievakuasi dalam kondisi terluka. Korban Made Japa langsung dilarikan ke RS Pratama Nusa Penida untuk mendapatkan penanganan medis. Sedangkan dua penumpang, Rasudin dan Rohanah, tidak sampai dilarikan ke rumah sakit karena lukanya tak terlalu serius.
Menurut Kapolsek Nusa Penida, Kompol I Ketut Suastika, korban Made Japa mengalami luka di kaki kanan akibat terbentur batu karang. Hingga kemarin sore, warga Desa Padangbai ini masih dirawat di RS Pratama Nusa Penida. Sedangkan dua penumpang lainnya hanya luka ringan dan shock. “Barang bawaan mereka berupa sayur mayur tumpah ke laut. Kerugian material ditaksir sekitar Rp 55 juta,” ujar Kompol Suastika saat dikonfirmasi NusaBali.
Sementara itu, Kapal Motor Penumpang (KMP) Gemilang kandas setelah putus tali saat hendak sandar di Dermaga I Pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Rabu dinihari 00.45 Wita. Para penumpang pun terpaksa dievakuasi dengan menyambung tali untuk menarik kapal kandas ini sejauh 200 meter ke Pelabuhan Padangbai. Evakuasi penumpang berlangsung selama hampir 4 jam hingga pukul 04.30 Wita.
Awalnya, KMP Gemilang hendak bersandar di Dermaga I Padangbai dengan mengikatkan tali. Namun, tali kapal putus. Kapal kemudian bergerak ke timur sejauh 200 meter dari Pelabuhan Padangbai hingga kandas dan nyangkut di batu karang. Pada akhirnya, kapal berhasil ditarik ke Dermaga I di sisi timur Pelabuhan Padangbai.
KMP Gemilang yang dinakhodai Edi Poedjono dengan 20 anak buah kapal (ABK) ini awalnya berlayar dari Pelabuhan Lembar, Lombok, NTB, Selasa siang (24/7) pukul 14.00 Wita. Setelah menempuh perjalanan selama 10 jam, kapal yang mengangkut 148 penumpang, termasuk beberapa wisatawan asing, ini baru tiba di Pelabuhan Padangbai tengah malam pukul 24.00 Wita. Namun, saat hendak sandar, kapal ini justru putus tali hingga terseret ke arah timur dan kandas. *wan,k16
Komentar