Diskes Siapkan Konsultasi Via Telepon
Tangani Pasien Gawat di RS Pratama Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Rumah Sakit (RS) Pratama di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, belum memiliki dokter spesialis dasar. Sehingga pasien gawat yang memerlukan penanganan lebih harus dirujuk ke RSUD Klungkung. Sebelum dirujuk, Dinas Kesehatan (Diskes) dan RSUD Klungkung, memberikan pelayanan konsultasi via telepon dari dokter spesialis RSUD Klungkung kepada dokter di RS Pratama, terkait pasien gawat dimaksud.
Langkah itu diambil karena kini gelombang laut masih tinggi hingga penutupan Pelabuhan Tradisional dari Kecamatan Nusa Penida-Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, maka pasien harus dirujuk dengan naik Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abadi.
Kapal ini menyeberang dari Pelabuhan Banjar Mentigi, Desa Batununggul, Nusa Penida - Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Masalahnya waktu perjalanan jauh lebih lama dengan Kapal Roro sekitar 1,5 jam berlayar di laut. Ditambah perjalanan dari Pelabuhan Padangbai-RSUD Klungkung lagi 40 menit. Berbeda halnya jika pasien diseberangkan dengan boat hanya memerlukan 30 menit perjalanan laut.
Sementara itu, akibat penutupan pelabuhan tradisional seorang ibu hamil usia kandungan 12 minggu, Ni Komang Wartini,41, asal Banjar Gepuh, Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, meninggal dunia dalam perjalanan saat rujuk dari RS Pratama Nusa Penida menuju RSUD Klungkung, Jumat (20/7) siang. Wartini menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan dari Padangbai-RSUD Klungkung. Atas permasalahan tersebut Dinas Kesehatan (Diskes) dan RSUD Klungkung, memberikan pelayanan konsultasi via telepon dari dokter spesialis RSUD Klungkung kepada dokter di RS Pratama. Pasien yang memerlukan penanganan lebih dan harus dirujuk maka bisa ditangani sementara dari RS Pratama.
"Nanti dari dokter spesialis yang akan mengarahkan tahapan penanganan yang dilakukan, karena perlatan medis, sarana-prasarana itu sudah tersedia di RS Pratama," ujar Kadiskes Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, kepada NusaBali, Rabu (25/7).
Disebutkan, RS Pratama saat ini sudah memiliki 6 dokter umum, 2 dokter gigi dan 1 dokter residen akhir spesialis anak. Sedangkan dokter spesialis dasar belum ada, yakni spesialis kebidanan, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis bedah dan spesialis anastesi. Pihak provinsi sudah menganggarkan pengadaan dokter spesialis tersebut pada tahun 2018, namum belum ada yang melamar. "Ini akan dikaji lagi," ujar Swapatni.
Sementara itu, Rabu kemarin, Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, kembali mengeluarkan surat edaran untuk penundaan penyeberangan lewat mengunakan fast boat, 25 - 29 Juli 2018.*wan
Langkah itu diambil karena kini gelombang laut masih tinggi hingga penutupan Pelabuhan Tradisional dari Kecamatan Nusa Penida-Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, maka pasien harus dirujuk dengan naik Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abadi.
Kapal ini menyeberang dari Pelabuhan Banjar Mentigi, Desa Batununggul, Nusa Penida - Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Masalahnya waktu perjalanan jauh lebih lama dengan Kapal Roro sekitar 1,5 jam berlayar di laut. Ditambah perjalanan dari Pelabuhan Padangbai-RSUD Klungkung lagi 40 menit. Berbeda halnya jika pasien diseberangkan dengan boat hanya memerlukan 30 menit perjalanan laut.
Sementara itu, akibat penutupan pelabuhan tradisional seorang ibu hamil usia kandungan 12 minggu, Ni Komang Wartini,41, asal Banjar Gepuh, Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, meninggal dunia dalam perjalanan saat rujuk dari RS Pratama Nusa Penida menuju RSUD Klungkung, Jumat (20/7) siang. Wartini menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan dari Padangbai-RSUD Klungkung. Atas permasalahan tersebut Dinas Kesehatan (Diskes) dan RSUD Klungkung, memberikan pelayanan konsultasi via telepon dari dokter spesialis RSUD Klungkung kepada dokter di RS Pratama. Pasien yang memerlukan penanganan lebih dan harus dirujuk maka bisa ditangani sementara dari RS Pratama.
"Nanti dari dokter spesialis yang akan mengarahkan tahapan penanganan yang dilakukan, karena perlatan medis, sarana-prasarana itu sudah tersedia di RS Pratama," ujar Kadiskes Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, kepada NusaBali, Rabu (25/7).
Disebutkan, RS Pratama saat ini sudah memiliki 6 dokter umum, 2 dokter gigi dan 1 dokter residen akhir spesialis anak. Sedangkan dokter spesialis dasar belum ada, yakni spesialis kebidanan, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis bedah dan spesialis anastesi. Pihak provinsi sudah menganggarkan pengadaan dokter spesialis tersebut pada tahun 2018, namum belum ada yang melamar. "Ini akan dikaji lagi," ujar Swapatni.
Sementara itu, Rabu kemarin, Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, kembali mengeluarkan surat edaran untuk penundaan penyeberangan lewat mengunakan fast boat, 25 - 29 Juli 2018.*wan
1
Komentar