Anak Sopir Truk Terima Beasiswa Rp 30 Juta
Tahun ajaran baru 2018/2019 menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi I Wayan Partana.
DENPASAR, NusaBali
Pria yang sehari-hari mengemudi truk Mitsubishi Fuso untuk mengirim gas elpiji ini berbangga hati karena putranya, I Made Naryama, berhasil menembus ketatnya persaingan di SMAN 1 Denpasar. Dengan NEM 36,80, putra keduanya tersebut berhasil menembus sekolah yang melahirkan banyak tokoh tersebut.
Kini kebahagiaan pria asal Batubulan Gianyar ini semakin bertambah setelah Naryama menerima beasiswa. “Kami memberikan beasiswa untuk siswa bernama I Made Naryama,” kata Reinhartd, Departement Head of Advertising PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) yang datang langsung ke SMAN 1 Denpasar pada Selasa (24/7) lalu.
Dalam kunjungan yang diterima langsung oleh Kepala Sekolah M Rida SPd MPd dan Wakasek Cokorde Gede Anom Wiratmaja SPd MPd, diungkapkan bahwa beasiswa ini diberikan selama tiga tahun untuk Naryama. “Total nilainya Rp 30 juta dan akan dibagi dalam tiga tahap untuk transfernya. Semoga beasiswa ini bisa menunjang pendidikan Made Naryama,” kata Reinhartd.
Reinhartd menambahkan bahwa beasiswa yang diberikan oleh PT KTB selaku distributor resmi dari Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC), sengaja menyasar sopir truk. Pasalnya, sopir truk punya kontribusi besar dalam pembangunan di Indonesia, namun tak tampak di permukaan. “Tanpa mereka Indonesia tidak jalan. Beras diangkut juga harus ada sopir. Setelah diolah dan dikirim pun, masih memerlukan sopir,” puji Reinhartd yang khusus datang dari Jakarta ini.
Sementara itu Branch Manager PT Bumen Redja Abadi selaku dealer Mitsubishi di Bali, Irawan, yang ikut menyertai menyatakan bahwa beasiswa ini juga sebagai apresiasi bagi para pengemudi truk Mitsubishi Fuso. “Jadi memang bukan untuk karyawan, namun beasiswa diberikan untuk masyarakat umum yang orangtuanya adalah pengemudi truk,” ujar Irawan.
Kepada Naryama, Irawan pun berpesan agar lebih rajin lagi. “Belajar yang rajin agar bisa menjadi kebanggaan orangtua, guru, sekolah. Karena sekolah ini (SMAN 1 Denpasar) banyak melahirkan orang hebat, agar semua bangga dan Mitsubishi juga bangga,” kata Irawan mengingat Menteri Koperasi dan UKM AA Ngurah Puspayoga maupun Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra adalah alumnus sekolah berjuluk Smansa tersebut.
Atas beasiswa ini, Wayan Partama pun tak bisa menutupi kegembiraannya. Karena bisa membantu studi anaknya yang kebetulan dua bulan silam mengalami kecelakaan dan hingga saat ini pada kaki kirinya masih di-pen dan kesehariannya menggunakan kruk. “Terimaksih atas bantuannya,” ujar Wayan Partama dengan menutup rasa harunya.
Beasiswa untuk anak sopir truk ini juga diberikan kepada 11 siswa seluruh Indonesia. Khusus untuk Bali ada dua anak sopir truk yang beruntung. Selain Naryama, beasiswa juga diberikan untuk Dwi Ratih Rayana Asak. Sebagaimana Naryama, tim Mitsubishi pun menyempatkan ‘sowan’ di SMAN 1 Mengwi, sekolah dimana Dwi Ratih Rayana Asak menuntut ilmu. *mao
Pria yang sehari-hari mengemudi truk Mitsubishi Fuso untuk mengirim gas elpiji ini berbangga hati karena putranya, I Made Naryama, berhasil menembus ketatnya persaingan di SMAN 1 Denpasar. Dengan NEM 36,80, putra keduanya tersebut berhasil menembus sekolah yang melahirkan banyak tokoh tersebut.
Kini kebahagiaan pria asal Batubulan Gianyar ini semakin bertambah setelah Naryama menerima beasiswa. “Kami memberikan beasiswa untuk siswa bernama I Made Naryama,” kata Reinhartd, Departement Head of Advertising PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) yang datang langsung ke SMAN 1 Denpasar pada Selasa (24/7) lalu.
Dalam kunjungan yang diterima langsung oleh Kepala Sekolah M Rida SPd MPd dan Wakasek Cokorde Gede Anom Wiratmaja SPd MPd, diungkapkan bahwa beasiswa ini diberikan selama tiga tahun untuk Naryama. “Total nilainya Rp 30 juta dan akan dibagi dalam tiga tahap untuk transfernya. Semoga beasiswa ini bisa menunjang pendidikan Made Naryama,” kata Reinhartd.
Reinhartd menambahkan bahwa beasiswa yang diberikan oleh PT KTB selaku distributor resmi dari Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC), sengaja menyasar sopir truk. Pasalnya, sopir truk punya kontribusi besar dalam pembangunan di Indonesia, namun tak tampak di permukaan. “Tanpa mereka Indonesia tidak jalan. Beras diangkut juga harus ada sopir. Setelah diolah dan dikirim pun, masih memerlukan sopir,” puji Reinhartd yang khusus datang dari Jakarta ini.
Sementara itu Branch Manager PT Bumen Redja Abadi selaku dealer Mitsubishi di Bali, Irawan, yang ikut menyertai menyatakan bahwa beasiswa ini juga sebagai apresiasi bagi para pengemudi truk Mitsubishi Fuso. “Jadi memang bukan untuk karyawan, namun beasiswa diberikan untuk masyarakat umum yang orangtuanya adalah pengemudi truk,” ujar Irawan.
Kepada Naryama, Irawan pun berpesan agar lebih rajin lagi. “Belajar yang rajin agar bisa menjadi kebanggaan orangtua, guru, sekolah. Karena sekolah ini (SMAN 1 Denpasar) banyak melahirkan orang hebat, agar semua bangga dan Mitsubishi juga bangga,” kata Irawan mengingat Menteri Koperasi dan UKM AA Ngurah Puspayoga maupun Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra adalah alumnus sekolah berjuluk Smansa tersebut.
Atas beasiswa ini, Wayan Partama pun tak bisa menutupi kegembiraannya. Karena bisa membantu studi anaknya yang kebetulan dua bulan silam mengalami kecelakaan dan hingga saat ini pada kaki kirinya masih di-pen dan kesehariannya menggunakan kruk. “Terimaksih atas bantuannya,” ujar Wayan Partama dengan menutup rasa harunya.
Beasiswa untuk anak sopir truk ini juga diberikan kepada 11 siswa seluruh Indonesia. Khusus untuk Bali ada dua anak sopir truk yang beruntung. Selain Naryama, beasiswa juga diberikan untuk Dwi Ratih Rayana Asak. Sebagaimana Naryama, tim Mitsubishi pun menyempatkan ‘sowan’ di SMAN 1 Mengwi, sekolah dimana Dwi Ratih Rayana Asak menuntut ilmu. *mao
1
Komentar