Ngamuk Bersajam, Warga dan Polisi Bekuk Kakek
Seorang kakek, Putu Made Cakra,61, tiba-tiba mengamuk dengan membawa senjata tajam (sajam) jenis pisau di Banjar Dadakan, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (27/7) sekitar pukul 07.00 Wita.
TABANAN, NusaBali
Cakra yang mengamuk sembari mengomel tak jelas itu sontak membuat warga dan pengendara kaget bahkan takut. Akhirnya ia berhasil dibekuk oleh polisi dan warga. Kasat Pol PP Tabanan I Wayan Sarba saat dikonfirmasi membenarkan bahwa anggotanya menerima laporan adanya warga yang mengamuk sambil membawa pisau dan meresahkan di wilayah Banjar Dadakan, Desa Abiantuwung. "Setelah mendapat informasi, anggota langsung turun dan menyerahkan Cakra ke Dinas Sosial Tabanan," ujarnya.
Kakek dengan memakai kaos putih dan sarung warna cokelat itu berasal dari Banjar Pande, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan. Menurut keluarganya, keseharian Cakra tidak mengalami kelainan jiwa. Namun sering ngomong sendiri. Jika merasa lapar, ia sering ke Mengwi jalan kaki ke rumah besannya. Disana ia minta makan.
Namun pada Jumat pagi itu tiba-tiba mengamuk disimpang empat Dadakan. Dia ngamuk tak tentu arah sambil mengupat serta sambil mengambil pisau bertangkai warna pink. "Karena meresahkan kami amankan, keluarga sudah tahu hal ini," tegas Sarba.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan I Nyoman Gede Gunawan juga membenarkan ada penyerahan orang yang mengamuk ke kantornya sekitar pukul 09.00 Wita. "Waktu pastinya tidak tahu, yang pasti pagi-pagi tadi (Jumat kemarin, Red) Cakra ini dibawa petugas Satpol PP ke kami," jelasnya.
Setelah diserahkan, pihaknya langsung melakukan pendataan dan mengirimkan langsung ke RSJ Bangli. "Di kantor memang tidak ngamuk, cuma memang ngomong terus, jadi kami bawa langsung ke RSJ Bangli," terangnya.
Disinggung apakah Cakra merupakan pasien ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) lama yang kembali kambuh, Gunawan mengatakan jika Cakra merupakan wajah baru, dan bukan wajah lama. "Ini wajah baru, semoga nanti membaik setelah kembali dari RSJ," jelas Gunawan. *d
Kakek dengan memakai kaos putih dan sarung warna cokelat itu berasal dari Banjar Pande, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan. Menurut keluarganya, keseharian Cakra tidak mengalami kelainan jiwa. Namun sering ngomong sendiri. Jika merasa lapar, ia sering ke Mengwi jalan kaki ke rumah besannya. Disana ia minta makan.
Namun pada Jumat pagi itu tiba-tiba mengamuk disimpang empat Dadakan. Dia ngamuk tak tentu arah sambil mengupat serta sambil mengambil pisau bertangkai warna pink. "Karena meresahkan kami amankan, keluarga sudah tahu hal ini," tegas Sarba.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan I Nyoman Gede Gunawan juga membenarkan ada penyerahan orang yang mengamuk ke kantornya sekitar pukul 09.00 Wita. "Waktu pastinya tidak tahu, yang pasti pagi-pagi tadi (Jumat kemarin, Red) Cakra ini dibawa petugas Satpol PP ke kami," jelasnya.
Setelah diserahkan, pihaknya langsung melakukan pendataan dan mengirimkan langsung ke RSJ Bangli. "Di kantor memang tidak ngamuk, cuma memang ngomong terus, jadi kami bawa langsung ke RSJ Bangli," terangnya.
Disinggung apakah Cakra merupakan pasien ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) lama yang kembali kambuh, Gunawan mengatakan jika Cakra merupakan wajah baru, dan bukan wajah lama. "Ini wajah baru, semoga nanti membaik setelah kembali dari RSJ," jelas Gunawan. *d
Komentar