Distan Selidiki Puluhan Ayam Mati Mendadak
Dinas Pertanian Banyuwangi bergerak cepat untuk mencari penyebab matinya puluhan ayam secara mendadak.
BANYUWANGI, NusaBali
Dugaan sementara karena serangan penyakit Newcastle Disease (ND) atau tetelo. "Kita masih lakukan penelitian sampel yang sudah kita ambil kemarin. Setelah ada laporan kita langsung datangi lokasi. Dugaannya penyakit tetelo," ujar Arief Setiawan Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Jumat (27/7) seperti dilansir detik.
ND merupakan penyakit pada unggas besar yang fatal (mematikan). Penyebabnya adalah serangan virus NDV, suatu virus RNA berkas tunggal dengan sekuens antisens negatif. "Dari data dan kronologi di lapangan sementara, kematian ayam dikarenakan suspek penyakit ND," tambah Arief.
Menurut Arief, kepastian mengenai penyakit yang menyerang ayam-ayam tersebut baru bisa dipastikan besok setelah dilakukan penyemprotan desinfektan dan uji laboratorium. "Kami tadi sudah tinjau lapangan, tapi karena alat yang dibawa tadi terbatas sehingga untuk kepastian penyakitnya masih menunggu," jelas Arief.
Lebih lanjut Arief mengungkapkan, kematian ayam secara misterius ini berawal sejak 4 hari yang lalu (22 Juli) dengan rata-rata kematian 3 sampai 5 ekor ayam setiap harinya. "Hasil pendataan kami tadi ada 27 ekor ayam yang mati dari empat pemilik ternak," tambahnya.
Arief mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada ternak unggasnya yang mati mendadak. Petugas dari Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) yang tersebar di seluruh Banyuwangi akan siap siaga mengatasi masalah ini.
"Tentu harus ada kerjasama dengan masyarakat. Silahkan melaporkan jika terjadi adanya kematian secara mendadak seperti kemarin. Akan kita lakukan pencegahan dengan penyemprotan desinfektan," tambahnya.
Puluhan ternak unggas khususnya ayam milik warga Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, mati mendadak. Ayam-ayam tersebut mati secara aneh dan misterius. Ayam langsung mati dalam kondisi kaku meski tidak ada kelainan. *
Dugaan sementara karena serangan penyakit Newcastle Disease (ND) atau tetelo. "Kita masih lakukan penelitian sampel yang sudah kita ambil kemarin. Setelah ada laporan kita langsung datangi lokasi. Dugaannya penyakit tetelo," ujar Arief Setiawan Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Jumat (27/7) seperti dilansir detik.
ND merupakan penyakit pada unggas besar yang fatal (mematikan). Penyebabnya adalah serangan virus NDV, suatu virus RNA berkas tunggal dengan sekuens antisens negatif. "Dari data dan kronologi di lapangan sementara, kematian ayam dikarenakan suspek penyakit ND," tambah Arief.
Menurut Arief, kepastian mengenai penyakit yang menyerang ayam-ayam tersebut baru bisa dipastikan besok setelah dilakukan penyemprotan desinfektan dan uji laboratorium. "Kami tadi sudah tinjau lapangan, tapi karena alat yang dibawa tadi terbatas sehingga untuk kepastian penyakitnya masih menunggu," jelas Arief.
Lebih lanjut Arief mengungkapkan, kematian ayam secara misterius ini berawal sejak 4 hari yang lalu (22 Juli) dengan rata-rata kematian 3 sampai 5 ekor ayam setiap harinya. "Hasil pendataan kami tadi ada 27 ekor ayam yang mati dari empat pemilik ternak," tambahnya.
Arief mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada ternak unggasnya yang mati mendadak. Petugas dari Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) yang tersebar di seluruh Banyuwangi akan siap siaga mengatasi masalah ini.
"Tentu harus ada kerjasama dengan masyarakat. Silahkan melaporkan jika terjadi adanya kematian secara mendadak seperti kemarin. Akan kita lakukan pencegahan dengan penyemprotan desinfektan," tambahnya.
Puluhan ternak unggas khususnya ayam milik warga Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, mati mendadak. Ayam-ayam tersebut mati secara aneh dan misterius. Ayam langsung mati dalam kondisi kaku meski tidak ada kelainan. *
1
Komentar