Peringkat KLA Nindya Dipertanyakan
Peringkat KLA Nindya ini jadi kebanggaan masyarakat, di Gianyar malah didera kasus yang mengorbankan anak kategori berat.
Gianyar Didera Kasus Anak Kategori Berat
GIANYAR, NusaBali
Tahun 2018, Gianyar mempertahankan peringkat Nindya untuk KLA (Kabupaten Layak Anak) bersama 11 kabupaten/kota se-Indonesia. Namun, pembertahanan predikat KLA sejak tahun 2017 ini mengundang tanda tanya dari kalangan warga di Gianyar. Karena saat peringkat KLA Nindya ini jadi kebanggaan masyarakat, di Gianyar malah didera kasus yang mengorbankan anak kategori berat hingga menyita perhatian publik.
Kasus dimaksud, seorang ibu, Ni Luh Putu Septyan Parmadani,33, meracuni tiga anaknya hingga tewas dengan memberikan obat antiserangga cair, Rabu (21/2/2018) pukul 06.40 Wita. Kejadian ini membuat gempar warga Banjar Palak, Desa Sukawati, Sukawati, Gianyar. Tiga anaknya itu, Ni Putu Diana Mas Pradnya Dewi,6, Made Mas Laksamana Putra,4, dan Nyoman Kresnadana Putra,2. Kasus ini kini sedang dalam proses persidangan di PN Gianyar. Satu lagi, kasus pemerkosaan seorang anak SD oleh gurunya di Desa Bukian, Kecamatan Payangan.
‘’Padahal kasus anak di Gianuar tergolong berat berat. Di Sukawati ada kasus pembunuhan anak yang sangat menyahat hati publik. Tapi, peringkat Nindya untu KLA tetap saja bertahan,’’ jelas beberapa warga saat ditemui di GOR Kebo Iwa, Gianyar, Minggu (29/7). GOR Kebo Iwa, tempat paling ramai bagi warga, termasuk para orangtua berolahraga sambil berdiskusi tentang isu-isu terkini, terutama soal anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Gianyar Ir Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu MT alias Cok Trisnu mengakui, dirinya sempat pesimis Gianyar bisa mempertahankan predikat KLA Nindya tahun ini. Karena disadari, kasus pembunuhan tiga anak di Sukawati itu sangat mencuri perhatian publik di Indonesia. ‘’Juga, ada kasus pemerkosaan anak SD di Desa Bukian, Payangan, meski skup kasusnya lebih lokal Bali,’’ jelas pejabat asal Puri Agung Peliatan, Ubud ini.
Sebagaimana ketentuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Niddya merupakan peringkat tertinggi dalam penghargaan KLA yang di bawahnya ada pratama, dan madya. ‘’Saya kira peringkat Nindya KLA Gianyar, turun ke Madya. Ternyata tidak,’’ jelasnya.
Cok Trisnu mengakui, menggaungnya kasus pembunuhan anak di Desa Sukawati itu mencirikan Gianyar belum mampu mempertahankan peringkat KLA Nindya. ‘’Makanya, saya sempat khawatir bahwa predikat KLA Gianyar bisa turun dari ke KLA Madya,’’ jelasnya. Terkait upaya mempertahankan predikat KLA Nindya, pihaknya mengaku mesti terus menyosialisasikan gerakan perlindungan terhadap anak. Sosialisasi itu selain melalui pertemuan sampai penayangan spot iklan dengan vediotron. P3AP2KB Gianyar juga punya situs media online children.net dikelola komunitas peduli anak.
Seperti diberitakan, Kabupaten Gianyar Tahun 2018, Gianyar mempertahankan peringkat Nindya untuk KLA bersama 11 kabupaten/kota se-Indonesia. Penghargaan diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise di Surabaya, Jawa Timur, Senin, (23/7). Penghargaan diterima Kepala Dinas P3AP2KB Gianyar Ir Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu MT. Peringkat KLA Nindya diraih lima kali untuk Kota Denpasar dan dua kali untuk Kabupaten Gianyar. *lsa
‘’Padahal kasus anak di Gianuar tergolong berat berat. Di Sukawati ada kasus pembunuhan anak yang sangat menyahat hati publik. Tapi, peringkat Nindya untu KLA tetap saja bertahan,’’ jelas beberapa warga saat ditemui di GOR Kebo Iwa, Gianyar, Minggu (29/7). GOR Kebo Iwa, tempat paling ramai bagi warga, termasuk para orangtua berolahraga sambil berdiskusi tentang isu-isu terkini, terutama soal anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Gianyar Ir Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu MT alias Cok Trisnu mengakui, dirinya sempat pesimis Gianyar bisa mempertahankan predikat KLA Nindya tahun ini. Karena disadari, kasus pembunuhan tiga anak di Sukawati itu sangat mencuri perhatian publik di Indonesia. ‘’Juga, ada kasus pemerkosaan anak SD di Desa Bukian, Payangan, meski skup kasusnya lebih lokal Bali,’’ jelas pejabat asal Puri Agung Peliatan, Ubud ini.
Sebagaimana ketentuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Niddya merupakan peringkat tertinggi dalam penghargaan KLA yang di bawahnya ada pratama, dan madya. ‘’Saya kira peringkat Nindya KLA Gianyar, turun ke Madya. Ternyata tidak,’’ jelasnya.
Cok Trisnu mengakui, menggaungnya kasus pembunuhan anak di Desa Sukawati itu mencirikan Gianyar belum mampu mempertahankan peringkat KLA Nindya. ‘’Makanya, saya sempat khawatir bahwa predikat KLA Gianyar bisa turun dari ke KLA Madya,’’ jelasnya. Terkait upaya mempertahankan predikat KLA Nindya, pihaknya mengaku mesti terus menyosialisasikan gerakan perlindungan terhadap anak. Sosialisasi itu selain melalui pertemuan sampai penayangan spot iklan dengan vediotron. P3AP2KB Gianyar juga punya situs media online children.net dikelola komunitas peduli anak.
Seperti diberitakan, Kabupaten Gianyar Tahun 2018, Gianyar mempertahankan peringkat Nindya untuk KLA bersama 11 kabupaten/kota se-Indonesia. Penghargaan diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise di Surabaya, Jawa Timur, Senin, (23/7). Penghargaan diterima Kepala Dinas P3AP2KB Gianyar Ir Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu MT. Peringkat KLA Nindya diraih lima kali untuk Kota Denpasar dan dua kali untuk Kabupaten Gianyar. *lsa
1
Komentar